Melihat Sejarah Kesultanan Bulungan di Tanjung Palas
Penasaran dengan nama kawasan Bulungan di Jakarta? Dari Kesultanan di Kaltara inilah nama itu berasal.Bagi warga Jakarta, kawasan Bulungan yang berada dekat kawasan Blok M, Jakarta Selatan adalah tempat popular. Warga Jakarta biasa ke sana untuk mendatangi gelanggang olahraga atau sekadar pelesiran kuliner. Salah satu sekolah popular di Jakarta juga ada di sana. Tapi, tahu kah kita apa arti kata Bulungan sendiri? Bisa jadi tak banyak orang tahu apa itu Bulungan.
Sebenarnya, kata Bulungan ini mengacu pada Kesultanan Bulungan yang ada di Kalimantan Utara. Kesultanan Bulungan atau Bulongan adalah kesultanan yang pernah menguasai wilayah pesisir Kabupaten Bulungan, Kabupaten Tana Tidung, Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan, Kota Tarakan dan Tawau (yang menjadi bagian dari Sabah, Malaysia sekarang). Kesultanan ini berdiri pada tahun 1731, dengan raja pertama bernama Wira Amir gelar Amiril Mukminin (1731–1777), dan Raja Kesultanan Bulungan yang terakhir atau ke-13 adalah Datuk Tiras gelar Sultan Maulana Muhammad Djalalluddin (1931-1958).
Melihat Peninggalan Bulungan
Kabupaten Bulungan sebelumnya merupakan wilayah Provinsi Kalimantan Timur. Namun Sejak tahun 1999, kabupaten ini dimekarkan menjadi tiga kabupaten dan satu kota (Bulungan, Malinau, Nunukan, dan Tarakan). Selanutnya, pada 2013, keempat wilayah tersebut dengan ditambahkan Kabupaten Tana Tidung menjadi wilayah provinsi baru: Kalimantan Utara dengan ibukotanya Tanjung Selor.
Mengingat Bulungan adalah sebuah kota bersejarah di mana pada masanya merupakan sebuah kesultanan maka di Tanjung Palas (di seberang kota Tanjung Selor dan dibatasi dengan Sungai Kayan) dibangun sebuah museum Kesultanan. Objek Wisata Sejarah Museum Kesultanan Bulungan menyimpan sejarah kejayaan dan identitas masyarakat Bulungan.
Saat memasuki halaman museum ini, kita akan melihat dua bangunan berdiri kokoh. Bangunan di sisi kiri adalah Gedung Kesenian Rakyat yang biasa digunakan untuk acara-acara kemsyarakatan. Museumnya sendiri berada di sisi kanan, bangunan bertuliskan “Kesultanan Bulungan”. Ada tiga meriam tertata rapi di depannya, yang masing-masing memiliki nama, yaitu bernama Melati, Rindu, dan Dendam.
Pada 1964, bangunan Kesultanan Bulungan pernah terbakar namun sisa peninggalan di masanya berhasil diselamatkan. Benda-benda bersejarah peninggalan Kesultanan Bulungan seperti ranjang sultan, foto-foto dokumentasi, kursi, meja, dan baju kebesarannya bisa kita lihat di sini. Di foto dokumentasi yang terpajang di dinding kita bisa melihat ada sebuah kapal laut besar yang diberi nama “Boelongan Nederland”.
Museum Kesultanan Bulungan berada di Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Museum Kesultanan Bulungan buka setiap hari kecuali hari selasa dan mulai dibuka dari pukul 08.00 pagi hingga pukul 15.00 sore.
Mampir Ke Musik Alam Fest 2K19
Kapan waktu yang tepat untuk mengunjungi Tanjung Selor? Bisa jadi akhir September ini, karena di sana akan dilangsungkan Musik Alam Fest 2K19 yang akan digelar pada 28-29 September ini. Event yang diselenggarakan oleh Aliansi Komunitas Kaltara dan didukung oleh Dinas Pariwisata Kalimatan Utara ini sudah berjalan selama tiga tahun. Tujuannya sebagai ajang kreativitas para musisi Kaltara dan menjadi event yang menarik para pelancong untuk datang.
Karenanya, event di tahun ini juga akan dimeriahkan oleh para musisi nasional seperti Balawan dan Pusakata, selain musisi lokal seperti Uyau Moris, Adam Alaydrus, M. Budi Setyawan, dan Riduansyah Subali. Nggak cuma pentas musik, gelaran besar di kaltara ini juga dimeriahkan dengan pentas tarian, pasar digital, karnaval budaya, gelar pangan tradisional, hingga fashion show Batik Kaltara. Seluruh aktivitas ini akan digelar di Taman Enggang, Tanjung Selor.
Foto: Yul Kusuma
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !