Bone dahulu disebut TANAH BONE. Berdasarkan LONTARAK bahwa nama asli Bone adalah PASIR, dalam bahasa bugis dinamakan Bone adalah KESSI (pasir). Dari sinilah asal usul sehingga dinamakan BONE. Adapun bukit pasir yang dimaksud kawasan Bone sebenarnya adalah lokasi Bangunan Mesjid Raya sekarang ini letaknya persis di Jantung Kota Watampone Ibu Kota Kabupaten Bone tepatnya di Kelurahan Bukaka. Kabupaten Bone adalah Suatu Kerajaan besar di Sulawesi Selatan yaitu sejak adanya ManurungngE Ri Matajang pada awal abad XIV atau pada tahun 1330. ManurungngE Ri Matajang bergelar MATA SILOMPO’E sebagai Raja Bone Pertama memerintah pada Tahun 1330 – 1365. Selanjutnya digantikan Turunannya secara turun temurun hingga berakhir Kepada ANDI PABBENTENG sebagai Raja Bone ke– 33 Diantara ke – 33 Orang Raja yang telah memerintah sebagai Raja Bone dengan gelar MANGKAU, terdapat 7 (tujuh) orang Wanita.
Struktur Pemerintahan Kerajaan Bone dahulu terdiri dari :
• ARUNG PONE (Raja Bone) bergelar MANGKAU
• MAKKEDANGNGE TANAH ( Bertugas dalam bidang hubungan/urusan dengan kerajaan lain (Menteri Luar Negeri)
• TOMARILALENG (Bertugas dalam Bidang urusan dalam daerah Kerajaan lain (Meteri dalam Negeri)
• ADE PITU (Hadat Tujuh)
Terdiri dari Tujuh orang, merupakan Pembantu Utama/Pemimpin Pemerintahan di Kerajaan Bone, masing-masing :
1. ARUNG UJUNG
Bertugas mengepalai Urusan Penerangan Kerajaan Bone.
2. ARUNG PONCENG
Bertugas mengepalai Urusan Kepolisian/Kejaksaan dan Pemerintaha.
3. ARUNG T A’
Bertugas mengepalai Urusan Pendidikan, dan mengetuai Urusan perkara Sipil.
4. ARUNG TIBOJONG
Bertugas mengepalai Urusan perkara/Pengadilan Landschap/ badat besar dan mengawasi urusan perkara Pengadilan Distrik/ badat kecil.
5. ARUNG TANETE RIATTANG
Bertugas mengepalai memegang Kas Kerajaan, mengatur Pajak dan Pengawasan Keuangan.
6. ARUNG TANETE RIAWANG
Bertugas mengepalai Pekerjaan Negeri (Landschap Werken-LW) Pajak Jalan dan Pengawas Opzichter.
7. ARUNG MACEGE
Bertugas mengepalai Urusan Pemerintahan Umum dan Perekonomian.
•PONGGAWA (Panglima Perang )Bertugas dibidang Pertahanan Kerajaan Bone dengan membawahi 3 (tiga) perangkat masing-masing :
1. ANREGURU ANAKARUNG
Bertugas mengkoordinir para anak Bangsawan berjumlah 40 (Empat puluh) orang bertugas sebagai pasukan elit Kerajaan.
2. PANGULU JOA
Bertugas mengkoordinir pasukan dari rakyat Tana Bone yang disebut Passiuno artinya : pasukan siap tempur dimedan perang setiap saat; rela mengorbankan jiwa raganya demi tegaknya Kerajaan Bone dari gangguan Kerajaan lain.
3. DULUNG (Panglima Daerah)
Bertugas mengkoordinir daerah Kerajaan bawahan, di Kerajaan Bone terdapat 2 (dua) Dulung (Panglima Daerah) yakni Dulungna Ajangale dari kawasan Bone Utara dan Dulungna Awang Tangka dari Bone Selatan.
a.JENNANG (Pengawas)
Berfungi mengawasi para Petugas yang menangani bidang pengawasan baik dalam lingkungan istana, maupun dengan daerah/ kerajaan bawahan.
b.KADHI (Ulama) Perangkatnya terdiri dari Imam, Khatib, Bilal, dan lain-lain, bertugas sebagai Penghulu Syara dalam Bidang Agama Islam, Keberadaan Kadhi (Ulama) di Kerajaan Bone ini senantiasa bekerja sama demi kemaslahatan rakyat, bahkan Raja Bone(Mangkau) meminta Fatwa kepada Kadhi khususnya menyangkut hukum islam.
c.BISSU ( Waria) Bertugas merawat benda – benda Kerajaan. Disamping melaksanakan pengobatan tradisional, juga bertugas dalam kepercayaan kepada Dewata SeuuwaE. Setelah masuknya Agama Islam di Kerajaan Bone, kedudukan Bissu di non aktifkan. Waktu bergulir terus maka pada tahun 1905 Kerajaan Bone di kuasai oleh Penjajah Belanda. Kemudian atas persetujuan Dewan Ade PituE Ri Bone nama LALENG BATA sebagai Ibu Kota Kerajaan Bone diganti namanya menjadi WATAMPONE sampai sekarang. Pada tanggal 2 Desember 1905 oleh Pemerintah Belanda di Jakarta menetapkan bahwa adapun pengertian TELLUMPOCCOE ( Tri Aliansi) di Sulawesi Selatan ialah : Bone, Wajo dan Soppeng. Disatukan dalam satu sistem pemerintahan yang dinamakan AFDELING. Dimana Afdeling Bone dibagi menjadi 3 (tiga) bagian dengan nama Onder Afdeling masing-masing :
1. Onder Afdeling Bone Utara Ibu Kotanya Pompanua, Ibu kota Afdeling ini ditempati oleh Asisten Residen.
2. Onder Afdeling Bone Tengah Ibu Kotanya Watampone diperintah oleh Controler.
3. Onder Afdeling Bone Selatan Ibu kotanya Mare diperintah Oleh Aspiran Controler.
Pada tahun 1944 ketika tentara Jepang semakin terdesak oleh Sekutu,Jepang berusaha mengajak rakyat untuk membela Tanah Airnya. Jika di Pulau Jawa dan daerah lainnya terbentuk oleh suatu Wadah untuk menghimpun rakyat untuk mencapai Kemerdekaan, maka di Tana Bone dibentuk suatu Organisasi yang dikenal dengan nama SAUDARA kepanjangan dari SUMBER DARAH RAKYAT. SAUDARA ini dibentuk adalah merupakan persiapan Badan persetujuan yang sesungguhnya berjuang untuk mencegah kembali penjajahan Belanda di Indonesia. Kabupaten Bone setelah lepas dari Pemerintahan Kerajaan, sampai saat ini tercatat 13 (tiga belas) Kepala Daerah di beri kepercayaan untuk mengembang amanah pemerintahan di Kabupaten Bone masing-masing :
1. Andi Pangeran Petta Rani
Kepala Afdeling/ Kepala Daerah Tahun 1951 sampai dengan tanggal 19 Maret 1955.
2. Ma’Mun Daeng Mattiro
Kepala Daerah tanggal 19 Maret 1955 sampai dengan 21 Desember 1957.
3. H.Andi Mappanyukki
Kepala Daerah/ Raja Bone tanggal 21 Desember 1957 sampai dengan 21 1960.
4. Kol. H.Andi Suradi
Kepala Daerah tanggal 21 M e i l960 sampai dengan 01 Agustus 1966.
5. Andi Baso Amir
Kapala Daerah Tanggal 02 Maret 1967 sampai dengan 18 Agustus 1970.
6. Kol. H. Suaib
Bupati Kepala Daerah tanggal 18 – 08 – 1970 sampai dengan 13 Juli 1977.
7. Kol.H.P.B.Harahap
Bupati Kepala Daerah tanggal 13 Juli 1977 sampai dengan 22 Pebruari 1982.
8. Kol.H.A.Made Alie
PGS Bupati Kepala Daerah tanggal 22 Pebruari 1982 sampai dengan 6 April 1982 sampai dengan 28 Maret 1983.
9. Kol.H.Andi Syamsul Alam
Bupati Kepala Daerah tanggal 28 Maret 1983 sampai dengan 06 April 1988.
10. Kol.H.Andi Sjamsul Alam
Bupati Kepala Daerah tanggal 06 April 1988 sampai dengan 17 April l993.
11. Kol. H.Andi Amir
Bupati Kepala Daerah tanggal 17 April 1993 Sampai 2003
12. H. A. Muh. Idris Galigo,SH (Bupati Terpilih 2003-2013)
A.Sejarah Berdirinya Kabupaten Bone
Kerajaan Tana Bone dahulu terbentuk pada awal abad ke- IV atau pada tahun 1330, namun sebelum Kerajaan Bone terbentuk sudah ada kelompok-kelompok dan pimpinannya digelar KALULA Dengan datangnya LA UBBI yang digelar TO MANURUNG ( Manurungge Ri Matajang ) atau MATA SILOMPO-E. maka terjadilah penggabungan kelompok-kelompok tersebut termasuk Cina, Barebbo, Awangpone dan Palakka. Pada saat pengangkatan TO MANURUNG MATA SILOMPO- E menjadi Raja Bone, terjadilah kontrak pemerintahan berupa sumpah setia antara rakyat Bone dalam hal ini diwakili oleh penguasa Cina dengan 10 MANURUNG , sebagai tanda serta lambang kesetiaan kepada Rajanya sekaligus merupakan pencerminan corak pemerintahan Kerajaan Bone diawal berdirinya. Disamping penyerahan diri kepada Sang Raja juga terpatri pengharapan rakyat agar supaya menjadi kewajiban Raja untuk menciptakan keamanan, kemakmuran, serta terjaminnya penegakan hukum dan keadilan bagi rakyat. Adapun teks Sumpah yang diucapkan oleh penguasa Cina mewakili rakyat Bone berbunyi sebagai berikut ;
“ ANGIKKO KURAUKKAJU RIYAAOMI’RI RIYAKKENG
KUTAPPALIRENG ELOMU ELO RIKKENG ADAMMUKKUWA MATTAMPAKO
KILAO.. MALIKO KISAWE. MILLAUKO KI ABBERE.
MUDONGIRIKENG TEMMATIPPANG. MUAMPPIRIKKENG
TEMMAKARE. MUSALIMURIKENG TEMMADINGING “
Terjemahan bebas ;
“ ENGKAU ANGIN DAN KAMI DAUN KAYU, KEMANA BERHEMBUS KESITU
KAMI MENURUT KEMAUAN DAN
KATA-KATAMU YANG JADI DAN BERLAKU ATAS KAMI, APABILA ENGKAU
MENGUNDANG KAMI MENYAMBUT
DAN APABILA ENGKAU MEMINTA KAMI MEMBERI, WALAUPUN ANAK
ISTRI KAMI JIKA TUANKU TIDAK SENANGI KAMIPUN TIDAK
MENYENANGINYA, TETAPI ENGKAU MENJAGA KAMI AGAR TENTRAM,
ENGKAU BERLAKU ADIL MELINDUNGI AGAR KAMI MAKMUR
DAN SEJAHTERA ENGKAU SELIMUTI KAMI AGAR TIDAK KEDINGINAN ‘
Budaya masyarakat Bone demikian Tinggi mengenai sistem norma atau adat berdasarkan Lima unsur pokok masing-masing : Ade, Bicara, Rapang, Wari dan Sara yang terjalin satu sama lain, sebagai satu kesatuan organis dalam pikiran masyarakat yang memberi rasa harga diri serta martabat dari pribadi masing-masing. Kesemuanya itu terkandung dalam satu konsep yang disebut “ SIRI “merupakan integral dari ke Lima unsur pokok tersebut diatas yakni pangadereng ( Norma adat), untuk mewujudkan nilai pangadereng maka rakyat Bone memiliki sekaligus mengamalkan semangat/budaya ;
SIPAKATAU artinya : Saling memanusiakan , menghormati / menghargai harkat dan martabat kemanusiaan seseorang sebagai mahluk ciptaan ALLAH tanpa membeda – bedakan, siapa saja orangnya harus patuh dan taat terhadap norma adat/hukum yang berlaku.
SIPAKALEBBI artinya : Saling memuliakan posisi dan fungsi masing-masing dalam struktur kemasyarakatan dan pemerintahan, senantiasa berprilaku yang baik sesuai dengan adat dan budaya yang berlaku dalam masyarakat
SIPAKAINGE artinya: Saling mengingatkan satu sama lain, menghargai nasehat, pendapat orang lain, manerima saran dan kritikan positif dan siapapun atas dasar kesadaran bahwa sebagai manusia biasa tidak luput dari kekhilafan Dengan berpegang dan berpijak pada nilai budaya tersebut diatas, maka system pemerintahan Kerajaan Bone adalah berdasarkan musyawarah mufakat. Hal ini dibuktikan dimana waktu itu kedudukan ketujuh Ketua Kaum ( Matoa Anang ) dalam satu majelis dimana MenurungE sebagai Ketuanya Ketujuh Kaum itu diikat dalam satu ikatan persekutuan yang disebut KAWERANG, artinya Ikatan Persekutuan Tana Bone. Sistem Kawerang ini berlangsung sejak ManurungE sebagai Raja Bone pertama hingga Raja Bone ke IX yaitu LAPPATAWE MATINROE RI BETTUNG pada akhir abad ke XVI.
Pada tahun 1605 Agama Islam masuk di Kerajaan Bone dimasa pemerintahan Raja Bone ke X LATENRI TUPPU MATINROE RI SIDENRENG. Pada masa itu pula sebuatan Matoa Pitu diubah menjadi Ade Pitu ( Hadat Tujuh ), sekaligus sebutan MaTOA MENGALAMI PULA PERUBAHAN MENJADI Arung misalnya Matua Ujung disebut Arung Ujung dan seterusnya. Demikian perjalanan panjang Kerajaan Bone, maka pada bulan Mei 1950 untuk pertama kalinya selama Kerajaan Bone terbentuk dan berdiri diawal abad ke XIV atau tahun 1330 hingga memasuki masa kemerdekaan terjadi suatu demonstrasi rakyat dikota Watampone yaitu menuntut dibubarkannya Negara Indonesia Timur, serta dihapuskannya pemerintahan Kerajaan dan menyatakan berdiri dibelakang pemerintah Republik Indonesia Beberapa hari kemudian para anggota Hadat Tujuh mengajukan permohonan berhenti.
Disusul pula beberapa tahun kemudian terjadi perubahan nama distrik/onder distrik menjadi KECAMATAN sebagaimana berlaku saat ini. Pada tanggal 6 April 1330 melalui rumusan hasil seminar yang diadakan pada tahun 1989 di Watampone dengan diperkuat Peraturan Daerah Kabupaten Dati II Bone No.1 Tahun 1990 Seri C, maka ditetapkanlah tanggal 6 April 1330 sebagai HARI JADI KABUPATEN BONE dan diperingati setiap tahun .
B.Letak Geografi dan Potensi Alam
Daerah Kabupaten Bone merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di Propinsi Sulawesi Selatan, secara Geografis letaknya sangat strategis karena adalah pintu gerbang pantai timur Sulawesi Selatan yang merupakan pantai Barat Teluk Bone memiliki garis pantai yang cukup panjang membujur dari Utara ke Selatan menelusuri Teluk Bone tepatnya 174 Kilometer sebelah Timur Kota Makassar, luas wilayah Kabupaten Bone 4,556 KM Bujur Sangkar atau sekitar 7,3 persen dari luas Propinsi Sulawesi Selatan, didukung 27 Kecamatan, 333 Desa dan 39 Kelurahan, dengan jumlah penduduk 648,361 Jiwa.
Kabupaten Bone berbatasan dengan daerah-daerah sebagai berikut ;
– Sebelah Utara Kabupaten Wajo
– Sebelah Selatan Kabupaten Sinjai
– Sebelah Barat Kabupaten Soppeng, Maros, Pangkep dan Barru
– Sebelah Timur adalah Teluk Bone yg menghubungkan Propinsi SulawesiTenggara
Untuk jelasnya 27 Kecamatan di Kabupaten Bone dicantumkan sebagai berikut ;
1. Kecamatan Tanete Riattang
2. Kecamatan Tanete Riattang Barat
3. Kecamatan Tanete Riattang Timur
4. Kecamatan Palakka
5. Kecamatan Awangpone
6. Kecamatan SibuluE
7. Kecamatan Barebbo
8. Kecamatan Ponre
9. Kecamatan Cina
10. Kecamatan Mare
11. Kecamatan Tonra
12. Kecamatan Salomekko
13. Kecamatan Patimpeng
14. Kecamatan Kajuara
15. Kecamatan Kahu
16. Kecamatan Bontocani
17. Kecamatan Libureng
18. Kecamatan Lappariaja
19. Kecamatan Bengo
20. Kecamatan Lamuru
21. Kecamatan Tellu LimpoE
22. Kecamatan Ulaweng
23. Kecamatan Amali
24. Kecamatan Ajangale
25. Kecamatan Dua BoccoE
26. Kecamatan Tellu SiattingE
27. Kecamatan Cenrana
C. Topografi
Kalau kita amati Kabupaten Bone termasuk daerah tiga demensi yaitu ; Pantai, Daratan dan Pegunungan, luas sawah sebagai lahan pertanian adalah 455.600 Ha, sehingga Kabupaten Bone ditetapkan sebagai daerah penyangga beras untuk Propinsi Sulawesi Selatan yang biasa dikenal dengan istilah BOSOWA SIPILU singkatan dari Bone, Soppeng, Wajo, Sidrap, Pinrang dan Luwu, begitu pula daerah pantainya sangat panjang membujur dari Utara ke Selatan yang menyusuri Teluk Bone dari 27 Kecamatan yang ada di Kabupaten Bone, 9 diantaranya adalah masuk daerah pantai seperti Kecamatan Cenrana, Tellu SiantingE, Awangpone, Tanette Riattang Timur, SibuluE, Mare, Tonra, Salomekko dan Kajuara, dengan demikian sumber mata pencaharian penduduk Kabupaten Bone sebagaian besar adalah Petani dan Nelayan.
Pemanfaatan lahan ;
– Sawah : 455.600 Ha
– Kebun / Tegalan : 55.052 Ha
– Hutan : 162.995 Ha
– Tambak : 1.450 Ha
D. Pemerintahan di Era Otoda
Otonomi daerah yang sebagaimana digariskan oleh Undang – Undang No. 22 Tahun 1999 yang secara efektif diberlakukan pada 1 Januari 2001, memang akan menyita berbagai pemikiran bagi pemerintah ditingkat Kabupaten Karena dalam pelaksanaannya memerlukan transportasi para digmatik terutama dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah, dari pemikiran ini pemerintah Kabupaten Bone berupaya merumuskan langkah-langkah yang strategis serta berbagai kebijakan untuk menjawab tuntutan yang sifatnya mendesak seperti peningkatan Sumber Daya Pembangunan Daerah dan Pemberdayaan Potensi Bone merupakan salah satu daerah yang berada dipesisir Timur Sulawesi Selatan memiliki peranan yang penting dalam perdagangan Barang dan jasa dikawasan Timur Indonesia, apalagi Kabupaten yang berpenduduk 648.361 Jiwa memiliki Sumber Daya Alam disektor pertambangan misalnya bahan industry atau bangunan, emas, tembaga, perak, batubara dan pasir kuarsa. Seluruhnya dapat dieksplorasi dan eksploitasi, namun hal ini akan menjadi peluang emas bagi masyarakat Bone dalam peningkatan Kesejahteraan dimasa yang akan dating dalam pelaksanaan Otonomi Daerah sedikitnya hal ini akan menjadi penunjang utama peningkatan pembangunan.
Daftar Raja-Raja Bone
Raja Bone ke-1
Dalam lontara’ tersebut diketahui bahwa setelah habisnya turunan Puatta Menre’E ri Galigo, keadaan negeri-negeri diwarnai dengan kekacauan. Hal ini disebabkan karena tidak adanya arung (raja) sebagai pemimpin yang mengatur tatanan kehidupan bermasyarakat. Terjadilah perang kelompok-kelompok anang (perkauman) yang berkepanjangan (Bugis = Sianre bale).
Kelompok-kelompok masyarakat saling bermusuhan dan berebut kekuasaan. Kelompok yang kuat menguasai kelompok yang lemah dan memperlakukan sesuai kehendaknya. Keadaan yang demikian itu, dalam Bahasa Bugis disebut SIANRE BALE (saling memakan bagaikan ikan). Tidak ada lagi adat istiadat, apalagi norma-norma hukum yang dapat melindungi yang lemah. Kehidupan manusia saat itu tak ubahnya binatang di hutan belantara, saling memangsa satu sama lain.
Menurut catatan lontara’, keadaan yang demikian itu berlangsung kurang lebih tujuh pariyama lamanya. Menurut hitungan lama, satu pariyama mungkin sama dengan 100 tahun. Jadi kalau mengacu pada perhitungan ini maka dapat dipastikan bahwa turunan Puatta MenreE ri Galigo telah hilang 700 tahun yang lalu. Bone dan negeri-negeri sekitarnya mengalami kekacauan yang sangat luar biasa. Wallahu a’lam bissawab.
Adapun awal datangnya seorang arung (raja) di Bone yang dikenal dengan nama ManurungE ri Matajang Mata SilompoE, ditandai dengan gejala alam yang menakutkan dan mengerikan. Terjadi gempa bumi yang sangat dahsyat, kilat dan guntur sambar menyambar, hujan dan angin puting beliung yang sangat keras.
Setelah keadaan itu reda dan sangat tak terduga, tiba-tiba di tengah lapangan yang luas kelihatan ada orang berdiri dengan pakaian serba putih. Karena tidak diketahui dari mana asal usulnya, maka orang menyangkanya To Manurung yaitu manusia yang turun dari langit. Orang banyak pun pada datang untuk mengunjunginya.
Adapun kesepakatan orang yang menganggapnya sebagai To Manurung adalah untuk mengangkatnya menjadi arung (raja) agar ada yang bisa memimpin mereka. Orang banyak berkata ; ”Kami semua datang ke sini untuk meminta agar engkau jangan lagi mallajang (menghilang). Tinggallah menetap di tanahmu agar engkau kami angkat menjadi arung (raja). Kehendakmu adalah kehendak kami juga, perintahmu kami turuti. Walaupun anak isteri kami engkau cela, kami pun mencelanya, asalkan engkau mau tinggal”.
Orang yang disangka To Manurung menjawab ; ”Bagus sekali maksudmu itu, namun perlu saya jelaskan bahwa saya tidak bisa engkau angkat menjadi arung sebab sesungguhnya saya adalah hamba sama seperti engkau. Tetapi kalau engkau benar-benar mau mengangkat arung, saya bisa tunjukkan orangnya. Dialah arung yang saya ikuti”.
Orang banyak berkata ; ” Bagaimana caranya kami mengangkat seorang arung yang kami belum melihatnya?”.
Orang yang disangka To Manurung menjawab ; ”Kalau benar engkau mau mengangkat seorang arung , saya akan tunjukkan tempat – matajang (terang), disanalah arung itu berada”.
Orang banyak berkata ; ”Kami benar-benar mau mengangkat seorang arung, kami semua berharap agar engkau dapat menunjukkan jalan menuju ke tempatnya”.
Orang yang disangka To Manurung (konon bernama Pua’ Cilaong dari Bukaka), mengantar orang banyak tersebut menuju kesuatu tempat yang terang dinamakan Matajang (berada dalam kota Watampone sekarang).
Gejala alam yang mengerikan tadi kembali terjadi. Guntur dan kilat sambar menyambar, angin puting beliung dan hujan deras disusul dengan gempa bumi yang sangat dahsyat. Setelah keadaan reda, nampaklah To Manurung yang sesungguhnya duduk di atas sebuah batu besar dengan pakaian serba kuning. To Manurung tersebut ditemani tiga orang yaitu ; satu orang yang memayungi payung kuning, satu orang yang menjaganya dan satu orang lagi yang membawa salenrang.
To Manurung berkata ; ”Engkau datang Matowa?”
MatowaE menjawab ; ”Iyo, Puang”.
Barulah orang banyak tahu bahwa yang disangkanya To Manurung itu adalah seorang Matowa. Matowa itu mengantar orang banyak mendekati To Manurung yang berpakaian serba kuning.
Berkatalah orang banyak kepada To Manurung ; ”Kami semua datang ke sini untuk memohon agar engkau menetap. Janganlah lagi engkau mallajang (menghilang). Duduklah dengan tenang agar kami mengangkatmu menjadi arung. Kehendakmu kami ikuti, perintahmu kami laksanakan. Walaupun anak isteri kami engkau cela, kami pun mencelanya. Asalkan engkau berkenan memimpin kami”.
To Manurung menjawab ; ”Apakah engkau tidak membagi hati dan tidak berbohong?”
Setelah terjadi kontrak sosial antara To Manurung dengan orang banyak, dipindahkanlah To Manurung ke Bone untuk dibuatkan salassa (rumah). To Manurung tersebut tidak diketahui namanya sehingga orang banyak menyebutnya ManurungE ri Matajang. Kalau datang di suatu tempat dan melihat banyak orang berkumpul dia langsung mengetahui jumlahnya, sehingga digelar Mata SilompoE.
ManurungE ri Matajang inilah yang menjadi Mangkau’ (raja) pertama di Bone. ManurungE ri Matajang kemudian kawin dengan ManurungE ri Toro yang bernama We Tenri Wale. Dari perkawinan itu lahirlah La Ummasa dan We Pattanra Wanuwa, lima bersaudara.
Adapun yang dilakukan oleh ManurungE ri Matajang setelah diangkat menjadi Mangkau’ di Bone adalah – mappolo leteng (menetapkan hak-hak kepemilikan orang banyak), meredakan pula segala bentuk kekerasan dan telah lahir yang namanya bicara (adat). ManurungE ri Matajang pula yang membuat bendera kerajaan yang bernama WoromporongE.
Setelah genap empat pariyama memimpin orang Bone, dikumpulkanlah seluruh orang Bone dan menyampaikan ; ”Duduklah semua dan janganlah menolak anakku La Ummasa untuk menggantikan kedudukanku. Dia pulalah nanti yang melanjutkan perjanjian antara kita”.
Hanya beberapa saat setelah mengucapkan kalimat itu, kilat dan guntur sambar menyambar. Tiba-tiba ManurungE ri Matajang dan ManurungE ri Toro menghilang dari tempat duduknya. Salenrang dan payung kuning turut pula menghilang membuat seluruh orang Bone pada heran. Oleh karena itu diangkatlah anaknya yang bernama La Ummasa menggantikannya sebagai arung (Mangkau’) di Bone.
Raja Bone ke-2
Dialah yang menggantikan La Ubbi ManurungE ri Matajang sebagai Mangkau’ di Bone. Setelah La Ummasa meninggal maka digelarlah To Mulaiye Panreng (orang yang mula-mula dikuburkan). Mangkau’ ini hanya dinaungi dengan kaliyao (tameng) kalau dia bepergian untuk melindungi dari teriknya matahari. Hal ini dilakukan karena tidak ada lagi payung di Bone.
La Ummasa digelar pula Petta Panre BessiE (pandai besi) karena dialah yang mula-mula menciptakan alat-alat dari besi di Bone. Di samping itu La Ummasa sangat dicintai oleh rakyatnya karena memiliki berbagai kelebihan seperti ; daya ingatnya tajam, penuh perhatian, jujur, adil dan bijaksana.
Saudara perempuannya yang bernama We Pattanra Wanuwa kawin dengan Arung Palakka yang bernama La Pattikkeng. Konon La Ummasa pernah bermusuhan dengan iparnya selama tiga bulan dan tidak ada yang kalah. Akhirnya berdamai kembali dan keduanya menyadari bahwa permusuhan tidak akan membawa keuntungan. Untuk memperluas wilayah pemerintahannya, La Ummasa menaklukkan wilayah-wilayah sekitarnya, seperti ; Anro Biring, Majang, Biru, Maloi dan Cellu.
La Ummasa tidak memiliki putra mahkota yang kelak bisa menggantikan kedudukannya sebagai Mangkau’ di Bone. Dia hanya memiliki anak perempuan,To Suwalle dan To Sulewakka dari isterinya yang berasal dari orang biasa atau bukan turunan bangsawan. Oleh karena itu, setelah dia tahu bahwa We Pattanra Wanuwa akan melahirkan, La Ummasa menyuruh anaknya pergi ke Palakka ke rumah saudaranya We Pattanra Wanuwa yang diperisterikan oleh Arung Palakka yang bernama La Pattikkeng.
Kepada anaknya To Suwalle dan To Sulewakka, La Ummasa berpesan ; ”Kalau Puammu telah melahirkan, maka ambil anak itu dan bawa secepatnya kemari. Nanti di sini baru dipotong ari-arinya dan ditanam tembuninya”.
Tidak berapa lama setelah To Suwalle dan To Sulewakka tiba di istana We Pattanra Wanuwa, lahirlah anak laki-laki yang sehat dan memiliki rambut yang tegak ke atas (Bugis : karang) sehingga dinamakan Karampeluwa. Ketika anaknya dibawa ke Bone, Arung Palakka tidak ada di tempat dan tindakan itu menyakitkan hatinya.
Sesampainya di istana Arumpone, bayi tersebut barulah dipotong ari-arinya dan dicuci darahnya. Bayi itu dipelihara oleh saudara perempuan Arumpone yang bernama We Samateppa.
Arumpone La Ummasa mengundang seluruh rakyatnya untuk datang berkumpul dan membawa senjata perang. Keesokan harinya berkumpullah seluruh rakyat lengkap dengan senjata perangnya. Dikibarkanlah bendera WoromporongE dan turunlah Arumpone di Baruga menyampaikan ; ”Saya undang kalian untuk mendengarkan bahwa saya telah mempunyai anak laki-laki yang bernama La Saliyu Karampeluwa. Mulai hari ini saya menyerahkan kedudukan saya sebagai Arumpone. Dan kepadanya pula saya serahkan untuk melanjutkan perjanjian yang pernah disepakati antara Puatta ManurungE ri Matajang dengan orang Bone”. Seluruh orang Bone mengiyakan kemudian mangngaru (mengucapkan sumpah setia).
Dilantiklah La Saliyu Karampeluwa oleh pamannya La Ummasa menjadi Arumpone. Acara pelantikan itu berlangsung selama tujuh hari tujuh malam. Dalam acara itu pula nariule sulolona (selamatan atas lahirnya) dan ditanam tembuninya. Setelah itu dinaikkanlah La Saliyu Karampeluwa ke LangkanaE (istana).
Sejak dilantiknya La Saliyu Karampeluwa menjadi Arumpone, maka setiap La Ummasa akan bepergian selalu menyampaikan kepada pengasuhnya dalam hal ini saudaranya sendiri yang bernama We Samateppa.
Suatu saat La Ummasa sakit keras yang menyebabkan ia meninggal dunia, maka digelarlah ; La Ummasa Mulaiye Panreng (orang mula-mula dikuburkan).
Raja Bone ke-3
Dialah yang menggantikan pamannya menjadi Arumpone. Kedudukannya ini diterima dari pamannya sejak berusia satu malam (masih bayi). Kalau ada sesuatu yang akan diputuskan maka To Suwalle yang memangkunya menjadi juru bicaranya. Kemudian yang bertindak selaku Makkedang Tana adalah To Sulewakka.
Ketika memasuki usia dewasa, barulah La Saliyu Karampeluwa mengunjungi orang tuanya di Palakka. Sesampainya di Palakka, kedua orang tuanya sangat gembira dan diberikanlah pusakanya yang menjadi miliknya, juga Pasar Palakka. Sejak itu orang tidak lagi berpasar di Palakka tapi pindah ke Bone.
La Saliyu Karampeluwa dikawinkan oleh orang tuanya dengan sepupunya yang bernama We Tenri Roppo anak pattola (putri mahkota) Arung Paccing. Dari perkawinan itu lahirlah We Banrigau atau Daeng Marowa, We Pattana Daeng Mabela yang digelar MakkaleppiE kemudian menjadi Arung Majang. Sementara bagi orang Bukaka, sebahagian dibawa ke Majang. Mereka itulah yang menjadi rakyat MakkaleppiE yang mendirikannya Sao LampeE di Bone, yang diberi nama Lawelareng. Oleh karena itu, maka digelarlah MakkaleppiE – Massao LampeE Lawelareng. Bagi orang banyak menyebutnya ; Puatta Lawelareng.
Pada masa pemerintahannya, La Saliyu Karampeluwa sangat dicintai oleh rakyatnya karena memiliki sifat-sifat ; rajin, jujur, cerdas, adil dan bijaksana. Ia juga dikenal pemberani dan tidak pernah gentar menghadapi musuh. Konon sejak masih bayi tidak pernah terkejut bila mendengarkan suara-suara aneh atau suara-suara besar.
La Saliyu Karampeluwa pulalah yang memulai mengucapkan ada passokkang (mosong / angngaru) terhadap musuh, sebagaimana yang pernah dilakukan oleh arung-arung terdahulu seperti yang tercatat dalam Galigo. Ia pula yang membuat bate (bendera) yang bernama ; CellaE ri abeo dan CellaE ri atau (Merah di sebelah kiri dan Merah di sebelah kanan WoromporongE).
Pada saat itu orang Bone terbagi atas tiga bahagian dan masing-masing bahagian bernaung di bawah bendera tersebut. Yang bernaung di bawah bendera WoromporongE adalah Arumpone sendiri dan orang Majang sebagai pembawanya. Yang bernaung di bawah bendera CellaE ri atau adalah orang Paccing, Tanete, Lemolemo, Melle, Macege, Belawa pembawanya adalah Kajao Paccing. Sedangkan yang bernaung di bawah bendera CellaE ri abeo adalah orang Araseng, Ujung, Ta’, Katumpi, Padaccengnga, Madello, pembawanya adalah Kajao Araseng.
Untuk memperluas wilayah kerajaannya, La Saliyu Karampeluwa menaklukkan negeri-negeri sekitarnya seperti ; Pallengoreng, Sinri, Anro Biring, Melle, Sancereng, Cirowali, Bakke, Apala, Tanete, Attang Salo, Soga, Lampoko, Lemoape, Bulu Riattang Salo, Parigi, Lompu. Pada masa pemerintahannya dia mempersatukan orang Bone dengan orang Palakka yang membuat Palakka sebagai wilayah bawahan dari Bone.
Beberapa negeri berikutnya menyatakan diri bernaung di bawah pemerintahannya, seperti ; LimampanuwaE ri Alau Ale’ (Lanca, Otting, Tajong, Ulo dan Palongki). Datang pula Arung Baba UwaE yang bernama La Tenri Waru menemui menantunya menyatakan bernaung di bawah Kerajaan Bone. Begitu pula Arung Barebbo dan Arung Pattiro yang bernama La Paonro menemui iparnya menyatakan bernaung di bawah Kerajaan Bone, juga Arung Cina, Ureng dan Pasempe.
Arung Kaju yang bernama La Tenri Bali di samping datang untuk menyatakan diri bergabung dengan Bone, sekaligus melamar anak Arumpone yang bernama We Banrigau dan dutanya diterima.
Selanjutnya Arung Ponre, LimaE Bate ri Attangale’, AseraE Bate ri Awangale’ datang bergabung dengan Bone. Boleh dikata pada saat pemerintahannya, seluruh wilayah disekitarnya menyatakan diri bergabung dengan Bone.
La Saliyu Karampeluwa dikenal sangat mencintai dan menghormati kedua orang tuanya. Hamba sendirinya dikeluarkan dari Saoraja dan ditempatkan di Panyula. Sementara hamba yang didapatkan setelah menjadi Arumpone di tempatkan di Limpenno. Orang Panyula dan orang Limpennolah yang mempersembahkan ikan. Dia pula yang menjadi pendayung perahunya dan pengusungnya jika Arumpone bepergian jauh.
Setelah genap 72 tahun menjadi Mangkau’ di Bone, dikumpulkanlah seluruh orang Bone dan menyampaikan bahwa ;
”Saya mengumpulkan kalian untuk memberitahukan bahwa mengingat usia saya sudah tua dan kekuatan saya sudah semakin melemah, maka saya bermaksud untuk memindahkan kekuasaan saya sebagai Mangkau’ di Bone. Pengganti saya adalah anak saya yang bernama We Banrigau Daeng Marowa yang digelar MakkaleppiE”.
Mendengar itu, semua orang Bone menyatakan setuju. Maka dikibarkanlah bendera WoromporongE. Setelah itu berkata lagi Arumpone ; ”Di samping saya menyerahkan kekuasaan, juga saya serahkan perjanjian yang telah disepakati oleh orang Bone dengan Puatta Mulaiye Panreng untuk dilanjutkan oleh anak saya”.Setelah orang Bone kembali, hanya satu malam saja Arumpone meninggal dunia.
Anak La Saliyu Karampeluwa dengan isterinya We Tenri Roppo Arung Paccing, adalah ; We Banrigau Daeng Marowa MakkaleppiE kawin dengan sepupunya yang bernama La Tenri Bali Arung Kaju. Dari perkawinan itu lahirlah La Tenri Sukki, La Panaungi To Pawawoi Arung Palenna, La Pateddungi To Pasampoi, La Tenri Gora Arung Cina juga Arung di Majang, La Tenri Gera’ To Tenri Saga, La Tadampare (meninggal dimasa kecil), We Tenri Sumange’ Da Tenri Wewang, We Tenri Talunru Da Tenri Palesse.
Adapun anak La Saliyu Karampeluwa dari isterinya yang bernama We Tenro Arung Amali yaitu La Mappasessu kawin dengan We Tenri Lekke’.
La Saliyu Karampeluwa tiga bersaudara. Saudara perempuannya yang bernama We Tenri Pappa kawin dengan La Tenri Lampa Arung Kaju melahirkan La Tenri Bali (suami We Banrigau), sedangkan saudara perempuannya yang bernama We Tenri Roro kawin dengan La Paonro Arung Pattiro, lahirlah La Settia Arung Pattiro yang selanjutnya kawin dengan We Tenri Bali.
Raja Bone ke-4
We Banrigau Daeng Marowa MakkaleppiE menggantikan ayahnya La Saliyu Karampeluwa sebagai Mangkau’ di Bone. We Banrigau digelar pula Bissu Lalempili dan Arung Majang. Ketika menjadi Mangkau’ di Bone, We Banrigau menyuruh Arung Katumpi yang bernama La Datti untuk membeli Bulu’ Cina (gunung Cina) senilai 90 ekor kerbau jantan. Akhirnya gunung yang terletak di sebelah barat Kampung Laliddong itu benar-benar dibelinya. Kemudian disuruhlah Arung Katumpi untuk menempati gunung tersebut dan sekaligus menjaganya. Karena jennang (penjaga) gunung Arumpone dibunuh oleh orang Katumpi, maka digempurlah Katumpi oleh orang Bone sehingga dirampaslah sawahnya yang ada di sebelah timur dan barat Kampung Laliddong. Saudaranya yang bernama La Tenri Gora itulah yang diserahkan Majang dan Cina, maka La Tenri Gora disebut sebagai Arung Majang dan Arung Cina. Sedangkan anak pertamanya yang bernama La Tenri Sukki dipersiapkan untuk menjadi Mangkau’ di Bone.
Setelah kurang lebih 18 tahun lamanya dipersiapkan untuk memangku Kerajaan di Bone, maka dilantiklah La Tenri Sukki menjadi Mangkau’ di Bone dan menempati Saoraja Bone. MakkaleppiE bersama anak bungsunya yang bernama La Tenri Gora memilih untuk bertempat tinggal di Cina.
Suatu saat ketika berada di Cina, MakkaleppiE naik ke atas loteng rumahnya. Tiba-tiba ada api yang menyala di atas loteng (menurut keyakinan orang disebut = api dewata). Setelah api itu padam, maka MakkaleppiE tidak nampak lagi di tempat duduknya. Oleh karena itu, We Banrigau Daeng Marowa dinamakan MallajangE ri Cina.
La Tenri Sukki yang menggantikan ibunya sebagai Arumpone kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama We Tenri Songke, anak dari La Mappasessu dengan We Tenri Lekke. Dari perkawinan ini lahirlah La Uliyo Bote’E. La Panaongi To Pawawoi yang kemudian menjadi Arung Palenna. La Panaongi kawin dengan We Tenri Esa’ Arung Kaju saudara perempuan We Tenri Songke. Dari perkawinan ini lahirlah La Pattawe Daeng Sore MatinroE ri Bettung.
Anak La Tenri Sukki yang lain adalah ; La Pateddungi To Pasampoi kawin dengan We Malu Arung Toro melahirkan anak perempuan yang bernama We Tenri Rubbang Arung Pattiro. La Tenri Gera’ To Tenri Saga MacellaE Weluwa’na menjadi Arung di Timpa. Inilah yang kemudian kawin dengan We Tenri Sumpala Arung Mampu, anak dari La Potto To Sawedi Arung Mampu Riaja dengan isterinya We Cikodo Datu Bunne. Dari perkawinan ini lahirlah We Mappewali I Damalaka. Inilah yang kawin dengan anak sepupunya yang bernama La Gome To Saliwu Riwawo, lahirlah La Saliwu Arung Palakka dan juga Maddanreng di Mampu. La Saliwu kemudian kawin dengan MassalassaE ri Palakka yang bernama We Lempe, lahirlah La Tenri Ruwa MatinroE ri Bantaeng.
Selanjutnya La Tenri Sukki melahirkan La Tadampare (meninggal dimasa kecil). Berikutnya We Tenri Sumange I Da Tenri Wewang kawin dengan La Tenri Giling Arung Pattiro MaggadingE anak dari La Settia Arung Pattiro dengan isterinya We Tenri Bali. Lahirlah We Tenri Wewang DenraE yang kemudian kawin dengan sepupunya La Uliyo Bote’E.
Anak berikutnya adalah We Tenri Talunru I Da Tenri Palesse. Kemudian We Tenri Gella kawin dengan La Malesse Opu Daleng Arung Kung. Lahirlah We Tenri Gau yang kemudian kawin dengan La Uliyo Bote’E, lahirlah We Temmarowe Arung Kung. Inilah yang kawin dengan La Polo Kallong anak La Pattanempunga, turunan ManurungE ri Batulappa
Raja Bone ke-5
Inilah Mangkau’ di Bone yang diserang oleh Datu Luwu yang bernama Dewa Raja yang digelar Batara Lattu. Mula-mula orang Luwu mendarat di Cellu dan disitulah membuat pertahanan. Sementara orang Bone berkedudukan di Biru-biru.
Adapun taktik yang dilakukan oleh orang Bone adalah memancing orang Luwu dengan beberapa perempuan. Pancingan ini berhasil mengelabui orang Luwu sehingga pada saat perang berlangsung orang Luwu yang pada mulanya menyangka tidak ada laki-laki, bersemangat menghadapi perempuan-perempuan tersebut. Namun dari belakang muncul laki-laki dengan jumlah yang amat banyak, sehingga orang Luwu berlarian ke pantai untuk naik ke perahunya. Dalam perang itu orang Bone berhasil merampas bendera orang Luwu.
Setelah perang selesai, Arumpone dan Datu Luwu mengadakan pertemuan. Arumpone mengembalikan payung warna merah itu kepada Datu Luwu, tetapi Datu Luwu mengatakan ; ”Ambillah itu payung sebab memang engkaulah yang dikehendaki oleh DewataE (Tuhan) untuk bernaung di bawahnya. Walaupun bukan karena perang engkau ambil, saya akan tetap berikan. Apalagi saya memang memiliki dua payung”. Mulai dari peristiwa itu , La Tenri Sukki digelar MappajungE (memakai payung).
Selanjutnya La Tenri Sukki mengadakan lagi pertemuan dengan Datu Luwu To Serangeng Dewa Raja dan lahirlah suatu perjanjian yang bernama ; Polo MalelaE ri Unynyi (gencatan senjata di Unynyi).
Dalam perjanjian ini Arumpone La Tenri Sukki berkata kepada Datu Luwu ; ”Alangkah baiknya kalau kita saling menghubungkan Tanah Bone dengan Tanah Luwu”. Dijawab oleh Datu Luwu ; ”Baik sekali pendapatmu itu, Arumpone”.
Merasa ajakannya disambut baik,Arumpone berkata ; ”Kalau ada yang keliru, mari kita saling mengingatkan – kalau ada yang rebah mari kita saling menopang – dua hamba satu Arung – tindakan Luwu adalah tindakan Bone – tindakan Bone adalah tindakan Luwu – baik dan buruk kita bersama – tidak saling membunuh – saling mencari kebaikan – tidak saling mencurigai – tidak saling mencari kesalahan – walaupun baru satu malam orang Luwu berada di Bone, maka menjadilah orang Bone – walaupun baru satu malam orang Bone berada di Luwu, maka menjadilah orang Luwu – bicaranya Luwu, bicaranya Bone – bicaranya Bone, bicaranya Luwu – adatnya Luwu, adatnya juga Bone, begitu pula sebaliknya – kita tidak saling menginginkan emas murni dan harta benda – barang siapa yang tidak mengingat perjanjiannya, maka dialah yang dikutuk oleh Dewata SeuwaE sampai kepada anak cucunya – dialah yang hancur bagaikan telur yang jatuh ke batu –”
Kalimat ini diiyakan oleh Datu Luwu To Serangeng Dewa Raja. Perjanjian ini bernama ”Polo MalelaE ri Unynyi” karena terjadi di Kampung Unynyi. Kemudian keduanya kembali ke negerinya.
Dimasa pemerintahan La Tenri Sukki, pernah pula terjadi permusuhan antara orang Bone dengan orang Mampu. Pertempuran terjadi di sebelah selatan Itterung, diburu sampai di kampungnya. Arung Mampu yang bernama La Pariwusi kalah dan menyerahkan persembahan kepada Arumpone. Arung Mampu berkata ; ”Saya serahkan sepenuhnya kepada Arumpone, asalkan tidak menurunkan saya dari pemerintahanku”.
Arumpone menjawab ; ”Saya akan mengembalikan persembahanmu dan saya akan mendudukkanmu sebagai Palili (wilayah bawahan) di Bone. Akan tetapi engkau harus berjanji untuk tidak berpikir jelek dan jujur sebagai pewaris harta benda”. Sesudah itu, dilantiklah Arung Mampu memimpin kampungnya dan kembalilah Arumpone ke Bone.
La Tenri Sukki menjadi Mangkau’ di Bone selama 20 tahun, akhirnya menderita sakit. Dikumpulkanlah seluruh orang Bone dan menyampaikan ; ”Saya sekarang dalam keadaan sakit, apabila saya wafat maka yang menggantikan saya adalah anakku yang bernama ; La Uliyo”. Setelah pesan itu disampaikan, ia pun menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Anak La Tenri Sukki dari isterinya We Tenri Songke, adalah ; La Uliyo Bote’E kawin dengan sepupunya yang bernama We Tenri Wewang DenraE, anak saudara kandung La Tenri Sukki yang bernama We Tenri Sumange’ dengan suaminya yang bernama La Tenri Giling Arung Pattiro MaggadingE. Dari perkawinan ini lahirlah La Tenri Rawe BongkangE, La Inca, We Lempe, We Tenri Pakkuwa.
Selain La Uliyo, ialah ; We Denra Datu, We Sida (tidak disebutkan dalam lontara’ yang digulung).
We Sida Manasa kawin dengan La Burungeng Daeng Patompo, anak dari La Panaongi To Pawawoi Arung Palenna dari isterinya yang bernama We Mappasunggu. Dari perkawinan ini lahirlah anak laki-laki yang bernama La Paunru Daeng Kelli.
Raja Bone ke-6
La Uliyo Bote’E menggantikan ayahnya La Tenri Sukki sebagai Mangkau’ di Bone. Digelar Bote’E karena dia memiliki postur tubuh yang subur (gempal). Konon sewaktu masih kanak-kanak ia sudah kelihatan besar dan kalau diusung, pengusung lebih dari tujuh orang.
La Uliyo dikenal suka menyabung ayam, kawin dengan We Tenri Wewang DenraE anak Arung Pattiro MaggadingE dengan isterinya We Tenri Sumange’.
Arumpone inilah yang pertama didampingi oleh Kajao Laliddong. Dia pulalah yang mengadakan perjanjian dengan KaraengE ri Gowa yang bernama Daeng Matanre. Dalam perjanjian tersebut dijelaskan Sitettongenna SudengngE – Lateya Riduni di Tamalate ;
”Kalau ada kesulitan Bone, maka laut akan berdaun untuk dilalui oleh orang Mangkasar. Kalau ada kesulitan orang Gowa, maka gundullah gunung untuk dilalui orang Bone. Tidak saling mencurigai, tidak saling bermusuhan Bone dengan Gowa, saling menerima dan saling memberi, siapa yang memimpin Gowa, dialah yang melanjutkan perjanjian ini, siapa yang memimpin Bone dialah yang melanjutkan perjanjian ini sampai kepada anak cucunya. Barang siapa yang mengingkari perjanjian ini, pecahlah periuk nasinya – seperti pecahnya telur yang jatuh ke batu”.
Arumpone inilah yang mengalahkan Datu Luwu yang tinggal di Cenrana. Pada masa pemerintahannya pulalah Bone mulai dikuasai oleh Gowa. Dalam lontara’ dijelaskan bahwa KaraengE ri Gowa duduk bersama Arumpone di sebelah selatan Laccokkong.
Pada saat itu antara orang Bone dengan orang Gowa saling membunuh. Kalau orang Gowa yang membunuh, maka Arumpone yang mengurus jenazahnya. Begitu pula kalau orang Bone yang membunuh, maka KaraengE ri Gowa yang mengurus jenazahnya. Arumpone ini pula yang menemani KaraengE ri Gowa pergi meminta persembahan orang Wajo di Topaceddo.
Setelah genap 25 tahun menjadi Mangkau’ di Bone, dikumpulkanlah seluruh orang Bone. Setelah semuanya berkumpul, disampaikanlah bahwa ; ”Saya akan menyerahkan Akkarungeng ini kepada anakku yang bernama La Tenri Rawe”. Mendengar pernyataan Arumpone tersebut, seluruh orang Bone setuju. Maka dilantiklah anaknya menjadi Arumpone. Acara pelantikan itu berlangsung meriah selama tujuh hari tujuh malam.
Karena kedudukannya sebagai Arumpone telah diserahkan kepada anaknya, maka La Uliyo Bote’E hanya bolak balik antara isterinya di Bone dengan isterinya di Mampu.
La Uliyo Bote’E pernah memarahi kemenakannya yang bernama La Paunru dengan sepupunya yang menjadi Arung Paccing yang bernama La Mulia. Keduanya pergi meminta bantuan kepada Kajao Laliddong agar diminta maafkan. Tetapi sebelum rencana itu terlaksana, La Uliyo Bote’E pergi ke Mampu untuk menyabung ayam. Tiba-tiba ia melihat kemenakannya dan sepupunya membuat hatinya semakin dongkol. Ia pun segera kembali ke Bone.
La Paunru dan La Mulia berpendapat lebih baik kita menyerahkan diri kepada Kajao Laliddong di Bone untuk selanjutnya diminta maafkan kepada Bote’E. Makanya setelah Bote’E meninggalkan Mampu, keduanya mengikut dari belakang.
Setelah sampai di Itterung, La Uliyo Bote’E menoleh ke belakang, dilihatnya La Paunru bersama La Mulia berjalan mengikutinya. Karena disangkanya La Paunru dan La Mulia berniat jahat terhadapnya, maka ia pun berbalik menyerangnya. La Paunru dan La Mulia walaupun tidak bermaksud melawan, namun karena terdesak oleh serangan La Uliyo akhirnya keduanya terpaksa melawan. Dalam perkelahian tersebut, baik La Paunru maupun La Uliyo tewas di tempat, sedangkan La Mulia dibunuh oleh orang yang datang membantu La Uliyo.Sejak itu, digelarlah La Uliyo Bote’E MatinroE ri Itterung.
Adapun anak La Uliyo Bote’E dari isterinya yang bernama We Tenri Wewang DenraE, adalah La Tenri Rawe BongkangE. Inilah yang menggantikannya sebagai Mangkau’ di Bone. La Tenri Rawe kawin dengan We Tenri Pakiu Arung Timurung MaccimpoE.
Anak berikutnya adalah La Inca, dialah yang menggantikan saudaranya menjadi Mangkau’ di Bone. La Inca kawin dengan janda saudaranya, We Tenri Pakiu Arung Timurung MaccimpoE.
Anaknya yang berikut, We Lempe yang kawin dengan sepupu dua kalinya yang bernama La Saliwu Arung Palakka, anak dari We Mangampewali I Damalaka dengan suaminya La Gome. Dari perkawinan ini lahirlah La Tenri Ruwa Arung Palakka MatinroE ri Bantaeng.
Selanjutnya We Tenri Pakkuwa, kawin dengan La Makkarodda To Tenri Bali Datu Mario. Sesudah We Tenri Pakkuwa adalah We Danra MatinroE ri Bincoro. Tidak disebutkan turunannya dalam lontara’
Adapun anak La Uliyo Bote’E dari isterinya yang bernama We Tenri Gau Arung Mampu adalah We Balole I Dapalippu. Inilah yang kawin dengan paman sepupu ayahnya yang bernama La Pattawe Arung Kaju MatinroE ri Bettung, anak dari saudara La Tenri Sukki MappajungE yang bernama La Panaongi To Pawawoi Arung Palenna dengan isterinya We Tenri Esa’ Arung Kaju.
Sesudah We Balole adalah Sangkuru’ Dajeng Petta BattowaE Massao LampeE ri Majang. Dia digelar pula sebagai Arung Kung, tidak disebutkan keturunannya dalam lontara’.
Raja Bone ke-7
La Tenri Rawe BongkangE menggantikan ayahnya La Uliyo Bote’E menjadi Arumpone. La Tenri Rawe kawin dengan We Tenri Pakiu Arung Timurung MaccimpoE anak dari La Maddussila dengan isterinya We Tenri Lekke.
La Tenri Rawe dengan isterinya Arung Timurung melahirkan anak yang bernama ; La Maggalatung, inilah yang dipersiapkan untuk menjadi putra mahkota menggantikan ayahnya sebagai Arumpone, dia meninggal dunia semasa kecil. Yang kedua bernama ; La Tenri Sompa dipersiapkan untuk menjadi Arung Timurung, tetapi juga meninggal karena dibunuh oleh orang yang bernama Dangkali.
Ketika menjadi Mangkau’ di Bone, La Tenri Rawe sangat dicintai oleh orang banyak karena memiliki sifat-sifat seperti ; berbudi pekerti yang baik, jujur, dermawan, adil dan sangat bijaksana. Dia tidak membedakan antara keluarganya yang memiliki turunan bangsawan dengan keluarganya dari orang biasa.
Sebagai Arumpone, La Tenri Rawe yang pertamalah membagi tugas-tugas (makkajennangeng) seperti: yang bertugas mengurus jowa (pengawal), yang bertugas mengurus anak bangsawan dan yang mengurus wanuwa.
Pada masa pemerintahannya pernah dikunjungi oleh KaraengE ri Gowa masuk ke Bone untuk menyabung ayam. Dalam pertarungan itu, ayam KaraengE ri Gowa terbunuh oleh ayam Arumpone dengan taruhan seratus kati. Pada masa pemerintahannya pula seluruh orang Ajangale’ datang menggabungkan diri di Bone. Ditaklukkanlah Awo Teko, Attassalo dan lain-lain.
TellumpoccoE juga datang menggabungkan Babanna Gowa di Bone dan diterima kemudian didudukkanlah sebagai daerah bawahan dari Bone. Hal ini membuat KaraengE ri Gowa marah dan menyusul masuk ke Bone. Bertemulah orang Gowa dengan orang Bone di sebelah selatan Mare dan berperang selama tujuh hari tujuh malam, baru berdamai. Jelaslah kekuasaan orang Bone pada bahagian selatan Sungai Tangka ke atas.
Datu Soppeng Rilau yang diturunkan dari tahtanya datang ke Bone untuk minta perlindungan. Karena Datu Soppeng Rilau yang bernama La Makkarodda To Tenri Bali MabbeluwaE merasa terdesak. Tidak lama setelah berada di Bone, ia pun kawin dengan saudara Arumpone yang bernama We Tenri Pakkuwa. Dari perkawinannya itu lahir anak perempuan , We Dangke atau We Basi LebaE ri Mario Riwawo.
Saudara Arumpone yang bernama We Lempe kawin dengan sepupu dua kalinya yang bernama La Saliwu Arung Palakka. Dari perkawinannya itu melahirkan anak ; La Tenri Ruwa MatinroE ri Bantaeng kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama We Dangke. La Tenri Ruwa adalah nenek MatinroE ri Bontoala.
Suatu saat, Bone didatangi oleh Gowa dan terjadilah perang di Cellu. Perang berlangsung selama lima hari lima malam dan orang Gowa mundur. Dua tahun kemudian datang KaraengE ri Gowa untuk menyerang lagi. Kali ini perang berlangsung selama tujuh hari tujuh malam. Orang Gowa mengambil tempat pertahanan di Walenna, tetapi KaraengE ri Gowa tiba-tiba terserang penyakit, maka ia harus kembali ke kampungnya. Konon, ketika sampai di Gowa ia pun meninggal dunia.
Hanya kurang lebih dua bulan kemudian, datang lagi KaraengE ri Gowa yang bernama Daeng Parukka yang menggantikan ayahnya untuk kembali menyerang Bone. Mendengar bahwa Gowa kembali, maka seluruh orang Ajangale’ dan orang Timurung datang membantu Bone. Adapun Limampanuwa Rilau Ale’ berkedudukan di Cinennung.
Sementara orang Awampone berkedudukan di Pappolo berdekatan dengan benteng pertahanan KaraengE ri Gowa. Terjadilah perang yang sangat dahsyat. Orang Gowa menyerbu ke arah selatan, membakar Kampung Bukaka dan Takke Ujung. Akhirnya Karaeng Gowa tewas terbunuh.
Daeng Padulung salah seorang pembesar Gowa yang menjadi pemimpin perang nampaknya sudah kewalahan menghadapi serangan orang Bone. Oleh karena itu Karaeng Tallo memerintahkan utusannya untuk menemui Arumpone. Adapun yang disampaikan oleh utusan Karaeng Tallo adalah ; ”Kami telah kehilangan dua Karaeng (pemimpin) yaitu satu tewas di tempat tidur dan satu lagi tewas di lapangan. Tetapi sekarang kami menghendaki kebaikan”.
Berkata Kajao Laliddong ; ”Kalau begitu pendapatmu, besok pagi saya akan menemui KaraengE”. Keesokan harinya keluarlah Kajao Laliddong selaku penasehat Arumpone untuk menemui KaraengE ri Tallo. Dalam pertemuannya itu, terjadilah kesepakatan mengangkat Daeng Patobo menjadi Karaeng ri Gowa.
Ketika menjadi Arumpone La Tenri Rawe BongkangE pernah bertentangan dengan Datu Luwu yang bernama Sagariya karena orang Luwu naik lagi ke Cenrana. Maka wanuwa Cenrana telah dua kali direbut dengan kekuatan senjata (riala bessi) oleh orang Bone.
Untuk memperkuat kedudukan Bone sebagai suatu kerajaan yang tangguh, La Tenri Rawe menjalin hubungan kerja sama dengan Arung Matowa Wajo yang bernama To Uddamang. Begitu juga dengan Datu Soppeng yang bernama PollipuE. Maka diadakanlah pertemuan di Cenrana untuk memperkuat hubungan antara Bone, Soppeng dan Wajo.
Adapun kesepakatan yang diambil di Cenrana adalah ketiganya akan mengadakan pertemuan lanjutan di Timurung. Setelah sampai pada waktu yang telah ditentukan, maka berkumpullah orang Bone, orang Soppeng dan orang Wajo di suatu tempat yang bernama Bunne. Ketiganya mengucapkan ikrar ; ”Tessiabiccukeng – Tessiacinnai ulaweng tasa – Pattola malampe waramparang maega” (tidak saling memandang rendah – tidak saling iri hati – saling mengakui kepemilikan). Setelah itu barulah ketiganya mallamumpatu (meneggelamkan batu) sebagai tanda kuatnya perjanjian tersebut, sehingga disebutlah – LamumpatuE ri Timurung.
Inilah catatan yang menjelaskan TellumpoccoE (Bone – Soppeng – Wajo) yang terkandung dalam perjanjian yang diadakan oleh La Tenri Rawe BongkangE (Bone), To Uddamang (Wajo) dan La Mata Esso (Soppeng).
Ketika sampai pada hari yang telah disepakati, bertemulah di Timurung. Datanglah Arumpone, diikuti oleh seluruh Palili Bone. Datang juga Arung Matowa Wajo yang bernama La Mungkace To Uddamang MatinroE ri Kanana. Selanjutnya datang juga Datu Soppeng yang bernama La Mappaleppe PatolaE Arung Belo MatinroE ri Tanana. Diikuti pula oleh seluruh Palili Soppeng dan Wajo.
Pertemuan tiga kerajaan yang lebih dikenal dengan nama Pertemuan TellumpoccoE tersebut diadakan di Timurung di suatu kampung kecil yang bernama Bunne. Dalam pertemuan tersebut Arung Matowa Wajo bertanya kepada Arumpone ; ”Bagaimana mungkin Arumpone, untuk kita hubungkan tanah kita bertiga, sementara Wajo adalah kekuasaan Gowa. Kemudian kita tahu bahwa antara Bone dengan Gowa juga memiliki hubungan yang kuat”.
Arumpone menjawab ; ”Itu pertanyaan yang bagus Arung Matowa. Tetapi yang menjalin hubungan disini adalah Bone, Soppeng dan Wajo. Selanjutnya Bone menjalin hubungan dengan Gowa. Kalau Gowa masih mau menguasai Wajo, maka kita bertiga melawannya”. Pernyataan Arumpone tersebut diiyakan oleh Arung Matowa Wajo.
Berkata pula PollipuE ri Soppeng ; ”Bagus sekali pendapatmu Arumpone, tanah kita bertiga bersaudara. Tetapi saya minta agar tanah Soppeng adalah pusaka tanah Bone dan Wajo. Sebab yang namanya bersaudara, berarti sejajar”. Arumpone menjawab ; ”Bagaimana pendapatmu Arung Matowa, sebab menurutku apa yang dikatakan oleh PollipuE adalah benar”. Arung Matowa Wajo menjawab ; ”Saya kira tanah kita bertiga akan rusak apabila ada yang namanya – sipoana’ (ada yang menganggap dirinya tua dan ada yang muda). Berkata lagi Arumpone ; ”Saya setuju dengan itu, tetapi tidak apalah saya berikan kepada Soppeng Gowagowa dan sekitarnya untuk penambah daki, agar tanah kita bertiga tetap bersaudara”.
Berkata pula Arung Matowa Wajo ; ”Bagus pendapatmu Arumpone, saya juga akan memberikan Soppeng penambah daki yaitu Baringeng, Lompulle dan sekitarnya”. Datu Soppeng dan Tau TongengE berkata ; ”Terima kasih atas maksud baikmu itu, karena tanah kita bertiga telah bersaudara, tidak saling menjerumuskan kepada hal yang tidak dikehendaki, kita bekerja sama dalam hal yang kita sama kehendaki”.
Berkata Arumpone dan Arung Matowa Wajo ; ”Kita bertiga telah sepakat, maka baiklah kita bertiga meneggelamkan batu, disaksikan oleh Dewata SeuwaE, siapa yang mengingkari perjanjiannya dialah yang ditindis oleh batu itu”.
Berkatalah Arung MatowaE ri Wajo kepada Kajao Laliddong sebagai orang pintarnya Bone ; ”Janganlah dulu menanam itu batu, Kajao! Sebab saya masih ada yang akan kukatakan bahwa persaudaraan TellumpoccoE tidak akan saling menjatuhkan, tidak saling berupaya kepada hal-hal yang buruk, janganlah kita mengingkari perjanjian, siapa yang tidak mau diingatkan, dialah yang kita serang bersama (diduai), dia yang kita tundukkan”.
Pernyataan Arung MatowaE tersebut disetujui oleh Arumpone dan Datu Soppeng. Setelah itu ketiganya berikrar untuk ; ”Malilu sipakainge – rebba sipatokkong – sipedapiri ri peri’ nyameng – tellu tessibaicukkeng – tessi acinnai ulaweng tasa – pattola malampe waramparang maega – iya teya ripakainge iya riadduai” (yang khilaf diingatkan – yang rebah ditopang – saling menyampaikan kesulitan dan kesenangan – tiga tidak ada yang dikecilkan – tidak saling merebut kekayaan – saling mengakui hak kepemilikan).
Inilah isi perjanjian TellumpoccoE yang ditindis batu di Timurung, disaksikan oleh Dewata SeuwaE. Ikrar kesetiaan ini dipegang erat-erat oleh ketiganya.
Dua tahun setelah perjanjian TellumpoccoE, La Tenri Rawe BongkangE memanggil saudaranya yang bernama La Inca. Kepada La Inca, La Tenri Rawe menyampaikan bahwa setelah sampai ajalnya, maka saudaranyalah La Inca yang diserahkan kedudukan sebagai Mangkau’ di Bone karena dirinya tidak memiliki anak pattola (putra mahkota).
Karena pada saat meninggal, jenazahnya dibakar dan abunya dimasukkan ke dalam guci, maka digelarlah La Tenri Rawe BongkangE MatinroE ri Gucinna.
Raja Bone ke-8
Menggantikan saudaranya La Tenri Rawe sebagai Arumpone. Kedudukan ini memang telah diserahkan ketika La Tenri Rawe masih hidup. Bahkan La Tenri Rawe berpesan kepadanya agar nanti kalau sampai ajalnya, La Inca dapat mengawini iparnya (isteri La tenri Rawe) yaitu We Tenri Pakiu Arung Timurung.
Setelah menjadi Mangkau’, KaraengE ri Gowa datang untuk menyerang Bone. Ternyata La Inca tidak mewarisi kepemimpinan yang telah dilakukan oleh saudaranya. Banyak langkah-langkahnya yang sangat merugikan orang banyak. Para Arung Lili dimarahi dan dihukumnya. Salah seorang Arung Lili yang bernama La Patiwongi To Pawawoi diasingkan ke Sidenreng. Karena sudah terlalu lama berada di Sidenreng, maka ia pun kembali ke Bone untuk minta maaf.
Namun apa yang dialami setelah kembali ke Bone, dia malah diusir dan dibunuh. Arung Paccing dan cucunya yang bernama La Saliwu, Maddanreng Palakka yang bernama To Saliwu Riwawo serta masih banyak lagi bangsawan Bone yang dibunuhnya.
Pada suatu hari dia melakukan tindakan yang sangat memalukan yaitu mengganggu isteri orang. Karena didapati oleh suaminya, ia lantas mengancam orang tersebut akan dibunuhnya, sehingga orang tersebut melarikan diri. Untuk menutupi kesalahannya, isteri orang tersebut yang dibunuh. Ia pun membakar sebahagian Bone sampai di Matajang dan Macege. Orang Bone pun mengungsi sampai ke Majang.
Melihat orang Bone pada datang, Arung Majang bertanya ; ”Ada apa gerangan di Bone?” Dengan ketakutan orang Bone berkata ; ”Kami tidak bisa mengatakan apa-apa, Puang. Silahkan Puang melihat sendiri bagaimana Bone sekarang”.
Mendengar laporan orang Bone, Arung Majang keluar melihat ke arah Bone. Disaksikannyalah api yang melalap rumah-rumah penduduk yang dilakukan oleh La Inca. Arung Majang lalu menyuruh beberapa orang untuk pergi ke Palakka memanggil I Damalaka. Tidak lama kemudian I Damalaka tiba di Majang. Sesampainya di rumah Arung Majang ia pun disuruh untuk ke Bone menghadapi La Inca.
I Damalaka menyuruh salah seorang untuk pergi menemui Arumpone dan menyampaikan agar tindakannya itu dihentikan. Akan tetapi setelah orang itu tiba di depan La Inca, ia pun dibunuh. Setelah itu , La Inca lalu membakar semua rumah yang ada di Lalebbata. Maka habislah rumah di Bone.
Mendengar itu, Arung Majang pergi ke Bone disusul oleh I Damalaka untuk menghadapi La Inca yang tidak lain adalah cucunya sendiri. “Mari kita menghadapi La Inca, dia bukan lagi sebagai Arumpone karena telah melakukan pengrusakan”. Berangkatlah semua orang mengikuti Arung Majang termasuk I Damalaka.
Didapatinya La Inca sendirian di depan rumahnya. Setelah melihat orang banyak datang, La Inca lalu menyerbu dan menyerang membabi buta. Banyak orang yang dibunuhnya pada saat itu dan kurang yang mampu bertahan, akhirnya La Inca kehabisan tenaga. Karena merasa sangat payah, ia pun melangkah menuju tangga rumahnya. Ia bersandar dengan nafas yang terputus-putus.
Melihat cucunya sekarat, Arung Majang berlari mendekati dan memangku kepalanya. La Inca pun menghembuskan nafasnya yang terakhir. Oleh karena itu disebutlah MatinroE ri Addenenna (meninggal di tangga rumahnya).
Adapun anak La Inca MatinroE ri Addenenna dari isterinya We Tenri Pakiu Arung Timurung MaccimpoE adalah ; La Tenri Pale To Akkeppeang kawin dengan kemenakannya yang bernama We Palettei KanuwangE anak dari We Tenri Patuppu dengan suaminya To Addussila. Kemudian La Tenri Pale kawin lagi dengan We Cuku anak Datu Ulaweng. Dari perkawinan ini lahirlah We Pakkawe kemudian melahirkan We Panynyiwi Arung Mare.
We Panynyiwi kawin dengan pamannya sepupu dari ibunya MatinroE ri Bukaka. Dari perkawinan ini lahirlah We Daompo yang kawin dengan La Uncu Arung Paijo. Lahirlah La Tenri Lejja. Inilah yang melahirkan La Sibengngareng yang kemudian menjadi Maddanreng di Bone.
Anak La Inca berikutnya adalah We Tenri Sello MakkalaruE kawin dengan kemenakannya yang bernama La Pancai To Patakka Lampe Pabbekkeng, anak dari We Tenri Pala dengan suaminya To Alaungeng Arung Sumaling. Lahirlah La Maddaremmeng MatinroE ri Bukaka, kemudian lahir pula La Tenri Aji MatinroE ri Siang. Selanjutnya lahir We Tenri Ampa Arung Cellu yang kawin dengan To MannippiE Arung Salangketo yang kemudian melahirkan We Tenri Talunru.
Raja Bone ke-9
Menggantikan sepupunya La Inca sebagai Mangkau’ di Bone. Dikumpulkanlah seluruh orang Bone oleh Arung Majang. Kepada orang banyak, Arung Majang berkata ; “Inilah cucuku yang bernama La Pattawe yang kita sepakati menggantikan sepupunya”.
La Pattawe adalah anak La Panaongi To Pawawoi Arung Palenna saudara kandung La Tenri Sukki MappajungE dari isterinya We Tenri Esa’ arung Kaju. La Pattawe adalah anak Arung Palakka turunan MakkaleppiE. Orang Bone sepakat untuk mengangkat La Pattawe menjadi Mangkau’ di Bone.
La Pattawe Daeng Soreang kawin dengan We Balole I Dapalippu Arung Mampu MassalassaE ri Kaju anak dari MatinroE ri Itterung dari isterinya We Tenri Gau Arung Mampu yang selanjutnya melahirkan We Tenri Patuppu MatinroE ri Sidenreng. We Tenri Patuppu melahirkan We Tenri Pateya I Dajai yang kawin dengan La Pangerang Arung Maroanging.
Selanjutnya La Pattawe kawin dengan We Samakella Datu Ulaweng saudara We Tenri Pakiu Arung Timurung, lahirlah We Parappu Datu Ulaweng. Inilah yang kawin dengan La Papesa Datu Sailong anak dari La Tenri Adeng Datu Sailong saudara laki-laki We Tenri Pakiu Arung Timurung.
La Tenri Ruwa MatinroE ri Bantaeng kawin dengan sepupunya yang bernama We Baji yang biasa juga dinamakan We Dangke LebaE ri Mario Riwawo. Dari perkawinan ini lahirlah We Tenri Sui Datu Mario Riwawo. Inilah yang melahirkan La Tenri Tatta Petta To RisompaE dan nenek MatinroE ri Nagauleng.
La Pattawe, tidak terlalu banyak disebut langkah-langkahnya dalam pemerintahannya. Hanya dikatakan bahwa setelah tujuh tahun menjadi Mangkau’ di Bone, ia pergi ke Bulukumba dan di situlah dia sakit. Dia meninggal di Bettung sehingga disebut MatinroE ri Bettung.
Raja Bone ke-10
We Tenri Patuppu menggantikan ayahnya menjadi Arumpone. Inilah Mangkau’ yang mula-mula mengangkat Arung Pitu (tujuh pemegang adat) di Bone. Ketujuh Matowa (Kepala Wanuwa) yang ditunjuk, adalah ; Matowa Tibojong (Arung Tibojong), Matowa Ta’ (Arung Ta’), Matowa Tanete (Arung Tanete), Tanete dipecah menjadi Tanete Riattang dan Tanete Riawang, Matowa Macege (Arung Macege), Matowa Ujung (Arung Ujung) dan Matowa Ponceng (Arung Ponceng).
We Tenri Patuppu berkata kepada Arung PituE ; ”Saya mengangkat kalian sebagai Arung Pitu untuk membantu saya dalam menyelenggarakan pemerintahan di Bone. Hal ini saya lakukan karena saya adalah seorang perempuan yang tentunya memerlukan bantuan. Namun perlu kalian tahu bahwa saya mengangkatmu menjadi pemegang adat, tetapi kalian tetap ; tidak bisa melangkahi adat Bone, tidak bisa menyatakan perang, tidak bisa mewariskan kepada anak cucu, kalau saya tidak mengetahuinya. Kacuali apabila duduk semua turunan MappajungE kemudian direstui oleh Mangkau’ Bone.
Pada masa pemerintahan We Tenri Patuppu di Bone, KaraengE ri Gowa datang ke Ajattappareng membawa agama Islam. Sepakatlah TellumpoccoE (Bone, Soppeng dan Wajo) untuk menghalangi, sehingga KaraengE ri Gowa kembali ke kampungnya.
Satu tahun kemudian datang lagi KaraengE ri Gowa ke Padangpadang, dihalangi lagi oleh TellumpoccoE. Bertemulah di sebelah timur Bulu’ Sitoppo dan terjadilah perang yang berakhir dengan kekalahan TellumpoccoE.
Satu tahun kemudian datang lagi KaraengE ri gowa ke Soppeng. Tetapi tidak ada lagi bantuan dari Bone dan Wajo, sehingga Soppeng dikalahkan dan masuklah agama Islam di Soppeng. Datu Soppeng yang menerima Islam bernama BeowE.
Setelah Soppeng menerima Islam, datang KaraengE ri Gowa ke Wajo dan kalahlah orang Wajo. Arung Matowa Wajo yang bernama La Sangkuru yang menerima Islam di Wajo. Sejak itu seluruh orang Wajo memeluk Islam.
Tahun berikutnya setelah orang Wajo masuk Islam, Arumpone We Tenri Patuppu pergi ke Sidenreng untuk menanyakan tentang Islam. Ternyata begitu sampai di Sidenreng langsung masuk Islam. Di Sidenrenglah beliau sakit yang menyebabkan meninggal dunia. Oleh karena itu dinamakanlah We Tenri Patuppu MatinroE ri Sidenreng.
Semasa hidupnya We Tenri Patuppu kawin dengan La Paddippung Arung Barebbo, kemudian melahirkan anak bernama La Pasoro. Inilah yang kawin dengan We Tasi, lahirlah La Toge MatinroE ri KabuttuE. La Toge kawin dengan We Passao Ribulu, lahirlah We Kalepu yang kawin dengan Daeng Manessa Arung Kading.
Kemudian We Tenri Patuppu bercerai dengan Arung Barebbo, maka kawin lagi dengan To LewoE Arung Sijelling, anak Arung Mampu Riawa. Dari perkawinan ini lahirlah anaknya yang bernama La Maddussila, We Tenri Tana, We Palettei, La Palowe. La Maddussila Arung Mampu yang juga digelar MammesampatuE (memakai nisan batu). Pergi ke Soppeng dan kawin dengan We Tenri Gella, saudara Datu Soppeng yang bernama BeowE. Dari perkawinan ini lahirlah La Tenri Bali yang kawin di Bone dengan sepupu satu kalinya yang bernama We Bubungeng I Dasajo.
We Bubungeng dan La Tenri Bali melahirkan anak ; La Tenri Senge’ Toasa, inilah yang kemudian menjadi Datu Soppeng. Yang kedua bernama We Yadda MatinroE ri Madello, kemudian menjadi Datu juga di Soppeng.
We Tenri Tana Arung Mampu Riawa kawin dengan LebbiE ri Kaju. Inilah yang melahirkan We Tenri Sengngeng yang kawin dengan La Poledatu Rijeppo saudara Datu Soppeng anak La Maddussila Arung Mampu MammesampatuE dengan isterinya We Tenri Gella. Inilah yang melahirkan La PatotongE, La PasalappoE, La Pariusi Daeng Mangatta. La Pariusi Daeng Mangatta inilah yang menggantikan Petta I Tenro menjadi Arung Mampu Riawa yang juga pernah menjadi Arung Matowa Wajo.
La PallempaE atau La Pasompereng Petta I Teko kawin dengan KaraengE ri Gowa. Dari perkawinannya lahirlah We Yama dan We Alima. We Alima kawin dengan KaraengE ri Gowa Tumenanga ri Pasi. Lahirlah I Baba Karaeng Tallo. La Pasompereng diasingkan oleh Kompeni sebab perselingkuhan isterinya dengan Sule DatuE di Soppeng yang bernama Daeng Mabbani. Dia membunuh Sule datuE di Soppeng maka diasingkanlah ke Selong.
Anak terakhir dari We Tenri Patuppu MatinroE ri Sidenreng adalah ; We Palettei KanuwangE, kawin dengan pamannya La Tenri Pale To Akkeppeang MatinroE ri Tallo. Tidak ada keturunannya, sehingga MatinroE ri Tallo kawin lagi dengan anak Datu Ulaweng.
Raja Bone ke-11
La Tenri Ruwa Arung Palakka juga sebagai Arung Pattiro adalah sepupu We Tenri Patuppu MatinroE ri Sidenreng. Ketika Arumpone meninggal dunia, orang Bone sepakat untuk mengangkat La Tenri Ruwa menjadi Mangkau’ di Bone.
Belum cukup tiga bulan setelah menjadi Mangkau’, datanglah KaraengE ri Gowa membawa agama Islam ke Bone. Orang Gowa membuat benteng di Cellu dan Palette. Berkatalah Arumpone kepada orang Bone ; ”Kalian telah mengangkat saya menjadi Mangkau’ untuk membawa Bone kepada jalan yang baik. KaraengE ri Gowa datang membawa agama Islam yang menurutnya adalah kebaikan. Sesuai dengan perjanjian kita yang lalu, siapa yang mendapatkan kebaikan, dialah yang menunjukkan jalan. Oleh karena itu saya mengajak kalian untuk menerima Islam”.
KaraengE ri Gowa berkata ; ”Menurutku Islam adalah kebaikan dan dapat mendatangkan cahaya terang bagi kita. Oleh karena itu saya berpegang pada agama Nabi. Kalau engkau menerima pendapatku, maka Bone dan Gowa akan menjadi besar untuk bersembah kepada Dewata SeuwaE (Allah SWT).
Berkata lagi Arumpone kepada orang banyak ; ’Kalau kalian tidak menerima baik maksud KaraengE padahal dia benar, dia pasti masih memerangi kita dan kalau kita kalah berarti kita menjadi hamba namanya. Tetapi kalau kalian menerima dengan baik, kita dijanji untuk berdamai. Kalau kita melawan, itu adalah wajar. Jangan kalian menyangka bahwa saya tidak mampu untuk melawannya”.
Ketika itu semua orang Bone menolak Islam. Arumpone La Tenri Ruwa hanya diam, karena dia sudah tahu bahwa orang Bone berpendapat lain. Pergilah Arumpone ke Pattiro dan hanya diikuti oleh keluarga dekatnya. Sesampainya di Pattiro, ia mengajak lagi orang Pattiro untuk menerima agama Islam. Ternyata orang Pattiro juga menolak.
Akhirnya Arumpone naik ke SalassaE (istana) bersama keluarga dan hambanya. Ketika Arumpone ke Pattiro, orang Bone sepakat untuk menjatuhkan La Tenri Ruwa sebagai Arumpone. Diutuslah La Mallalengeng To Alaungeng ke Pattiro untuk menemui Arumpone. Kepada Arumpone La Mallalengeng menyampaikan ; ”Saya disuruh oleh orang Bone untuk menyampaikan bahwa bukan lagi orang Bone yang menolak engkau sebagai Mangkau’, tetapi engkau sendiri yang menolak kami semua, karena pada saat Bone menghadapi musuh besar, engkau lalu meninggalkannya”.
Arumpone menjawab ; Saya menyangkal bahwa saya meninggalkan orang Bone, saya hanya menunjukkan jalan kebaikan dan cahaya yang terang. Tetapi kalian tidak mau mengikutinya dan lebih suka memilih jalan kegelapan. Makanya saya pergi meilih jalan kebaikan dan cahaya yang terang itu yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi-Nya”.
Ketika To Alaungeng kembali ke Bone, Arumpone La Tenri Ruwa menyuruh salah seorang keluarganya ke Pallette untuk bertemu dengan KaraengE ri Gowa yang sementara berkedudukan di Pallette. Begitu pula KaraengE menyuruh Karaeng Pettu ke Pattiro menemui Arumpone. Sesampainya Karaeng Pettu di Pattiro dan bertemu Arumpone, tiba-tiba tempatnya bertemu itu dikepung oleh orang Pattiro bersama orang SibuluE. Arumpone sekeluarga bersama Karaeng Pettu meninggalkan tempat menuju ke puncak gunung Maroanging.
Setelah itu, pergilah Arumpone menemui KaraengE ri Gowa, sementara Karaeng Pettu tinggal menjaga Pattiro. Di Pallette Arumpone La Tenri Ruwa ditanya oleh KaraengE ri Gowa ; ”Sampai dimana batas kekuasaanmu. Sebab saya tahu bahwa Bone adalah milikmu, sementara menurut berita bahwa akkarungeng telah berpindah di Bone”. Arumpone menjawab ; ”Yang menjadi milikku adalah Palakka dan Pattiro begitu juga Awampone. Kalau Mario Riwawo adalah milik isteriku”.
Berkata lagi KaraengE ; ”Sekarang ucapkanlah syahadat, biar Palakka, Pattiro dan Awampone saja yang menerima Islam. Untuk Bone biarkan saja tidak bertuan, Gowa tidak akan memperhambamu”. Arumpone menjawab ; ”Karena saya akan mengucapkan syahadat, sehingga saya kemari”.
Selanjutnya KaraengE ri Gowa berkata ; ”Saya juga tahu bahwa Pallette ini adalah milikmu, tetapi kebetulan tempat berdirinya bentengku. Oleh karena itu saya menganggapnya sebagai milikku, namun saya berikan kembali kepadamu”.
Kemudian KaraengE ri Gowa, Karaeng Tallo dan Arumpone berikrar ; Pertama diucapkan oleh KaraengE ri Gowa dan Karaeng Tallo ; ” Inilah yang akan dipersaksikan kepada Dewata SeuwaE bahwa bukanlah turunan KaraengE ri Gowa dan Karaeng Tallo yang kelak akan mengganggu hak-hakmu. Kalau ada kesulitan yang engkau hadapi, bukalah pintumu untuk kami masuk pada kesulitan itu”. Lalu Arumpone menjawab ; ”Wahai Karaeng, ikat padiku tidak akan terbuka, tidak sempurna pula kehidupanku dan apa yang ada dalam pikiranku. Kalau ada kesulitan yang menimpa Tanah Gowa, biar sebatang bambu yang dibentangkan, kami akan melaluinya untuk datang membantumu sampai kepada anak cucumu dan anak cucuku, asalkan tidak melupakan perjanjian ini”.
Setelah ketiganya mengucapkan ikrar, kembalilah Arumpone La Tenri Ruwa ke Pattiro. Lima hari setelah perjanjian itu diucapkan bersama, dibakarlah Bone oleh orang Gowa. Menyerahlah orang-orang Bone dan mengucapkan syahadat. Kemudian KaraengE ri Gowa dan Karaeng Tallo kembali ke negerinya.
Sejak La Tenri Ruwa meninggalkan Bone dan berada di Pattiro, sejak itu pula orang Bone menganggapnya bahwa dia bukan lagi Mangkau’ di Bone. Kesepakatan orang Bone adalah mengangkat anak dari MatinroE ri Sapananna (addenenna) yang pada saat itu menjadi Arung Timurung yang bernama La Tenri Pale To Akkeppeang. Adapun La Tenri Ruwa setelah KaraengE ri Gowa dan Karaeng Tallo kembali ke negerinya, diusir oleh orang Bone agar meninggalkan Bone. Arumpone inilah yang dianggap mula-mula menerima agama Islam dari KaraengE ri Gowa dan Karaeng Tallo.
La Tenri Ruwa MatinroE ri Bantaeng berangkat ke Su’ (Mangkasar) dan tinggal pada Dato’ ri Bandang. Ia pun diberi nama Arab yaitu Sultan Adam. Disuruhlah memilih tempat oleh Dato’ dan KaraengE ri Gowa. Tempat yang dipilihnya adalah Bantaeng dan di Bantaenglah ia meninggal, oleh karena itu dinamakan MatinroE ri Bantaeng.
La Tenri Ruwa kawin dengan sepupunya yang bernama We Baji atau We Dangke LebaE ri Mario Riwawo yang kemudian disebut juga Datu’ Mario Riwawo. Dari perkawinan ini lahirlah We Tenri Sui. We Tenri Sui pernah juga kawin dengan To Lempe Arung Patojo saudara kandung Datu Soppeng yang mula-mula memeluk Islam yang bernama BeowE. Dari perkawinannya lahirlah We Bubungeng yang berarti bersaudara kandung dengan We Tenri Sui.
We Tenri Sui kawin dengan La Pottobune Arung Tanatengnga Datu Lompulle, anak dari We Cammare Datu Lompengeng MattendumpulawengE dari suaminya yang bernama To Wawo. Dari perkawinan ini lahirlah La Tenri Tatta To Unru Datu Mario Riwawo. Ada juga yang bernama We Tenri Abang. Selain itu, We Dairi (meninggal diwaktu kecil), We Tenri Wempeng Daunru (meninggal diwaktu kecil), La Tenri Garangi (meninggal diwaktu kecil), selanjutnya We Kacimpureng Daoppo Datu Marimari, tidak ada keturunannya.
We Bubungeng I Dasajo Arung Pattojo diangkat menjadi datu di Watu, kawin dengan La Tenri Bali Datu Soppeng MatinroE ri Datunna. Dari perkawinan ini lahirlah La Tenri Senge’ To Wesang dan We Yada MatinroE ri Madello.
Arung Tanatengnga kemudian kawin lagi dengan We Tenri Pada Datu Watu anak dari We Puampe dengan suaminya La Page Datu Mario Riwawo.
Adapun La Tenri Tatta To Unru diwariskan oleh ibunya untuk menjadi datu ri Mario Riwawo, sehingga digelar sebagai Datu Mario Riwawo. La Tenri Tatta kawin dengan sepupunya yang bernama We Dadda atau We Yadda anak dari We Bubungeng I Dasajo dari suaminya MatinroE ri Datunna. Dari perkawinannya ini tidak melahirkan seorang anak, akhirnya bercerai.
Isteri La Tenri Tatta yang paling dicintainya adalah I Mangkawani Daeng Talele, tetapi juga tidak ada keturunannya. Oleh karena itu La Tenri Tatta To Unru sampai akhir hayatnya tidak memiliki keturunan.
Saudara kandung La Tenri Tatta yang bernama We Tenri Wale Da Umpu Mappolo BombangE itulah yang menjadi Maddanreng ri Palakka. Karena setelah La Tenri Tatta kembali dari Mangkasar, orang Bone menobatkannya menjadi Arung Palakka. Mappolo BombangE kawin dengan La PakokoE Arung Timurung yang juga Ranreng di Tuwa dan sebagai Arung di Ugi. Dari perkawinan itu lahirlah seorang anak laki-laki La Patau Matanna Tikka WalinonoE To Tenri Bali MalaE Sanrang MatinroE ri Nagauleng.
Sedangkan saudara kandung La Tenri Tatta yang lain yang bernama We Tenri Abang Da Eba, itulah yang mengikutinya sewaktu La Tenri Tatta To Unru pergi ke Jakarta. Oleh karena itu, La Tenri Tatta menyerahkan kepada adiknya itu untuk menjadi Datu ri Mario Riwawo. We Tenri Abang kawin dengan La Sule atau La Mappajanci Daeng Mattajang Karaeng Tanete, turunan Karaeng Tallo. Dari perkawinannya itu lahir dua orang anak perempuan yang bernama We Pattekke Tana Daeng Tanisanga dan We Tenri Lekke’.
We Pattekke Tana kawin dengan PajungE ri Luwu MatinroE ri Langkanana yang bernama La Onro To Palaguna. Dari perkawinannya itu lahirlah We Batara Tungke dan We Fatimah MatinroE ri Pattiro. We Fatimah MatinroE ri Pattiro kawin dengan sepupunya yang bernama La Rumpang Megga To Sappaile. Dari perkawinan itu lahirlah We Tenri Leleang Datu Luwu dan La Oddang Riwu Daeng Mattinring atau La Tenri Oddang. Inilah yang menjadi Arung Pattiro dan Datu Tanete. Selanjutnya melahirkan La Tenri Angke’ Datu Marimari.
Adapun anak Batara Tungke yang bernama We Tenri Lekke saudara kandung We Pattekke Tana, kawin dengan La Pasau Arung Menge yang juga sebagai Ranreng di Talotenre Wajo.
We Dangke LebaE ri Mario Riwawo dengan suaminya To Lempe Arung Pattojo melahirkan We Bubungeng I Dasajo. We Bubungeng I Dasajo inilah yang kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama La Tenri Bali MatinroE ri Datunna, anak dari La Maddussila Arung Mampu MammesampatuE. Dari perkawinan itu lahirlah La Tenri Senge’ To Wesang dan We Yadda MatinroE ri Madello.
La Tenri Senge’ To Wesang kawin dengan We Pada Daeng Masennang di Pammana, anak dari La Tenri Sessu To TimoE. Dari perkawinannya lahirlah La Makkateru (meninggal dunia sewaktu kecil). Selanjutnya lahir pula La Karidu yang kemudian menjadi Arung Sekkaili. La Karidu kawin di Pammana dengan anak WatampanuwaE ri Pammana. Dari perkawinan itu lahirlah La Mappassili Arung yang kemudian menjadi Arung Pattojo. La Mappassili kawin di Tanete dengan Arung Lalolang yang kemudian melahirkan anak laki-laki yang bernama La Barahima.
Selanjutnya La Mappassili kawin lagi dengan We Tenri Leleang PajungE ri Luwu MatinroE ri Soreang, anak We Fatimah Batara Tungke MatinroE ri Pattiro denganh suaminya La Rumpang Megga To Sappaile MatinroE ri Suppa. Inilah yang melahirkan La Mappajanci Daeng Massuro PollipuE ri Soppeng MatinroE ri Laburaung.
Anak berikutnya adalah We Tenri Abang Datu Watu Arung Pattojo dan berikutnya bernama Janggo’ Panincong. Inilah yang tewas dipenggal kepalanya oleh kemanakannya sendiri yang bernama Baso Tancung pada Perang Batubatu. Dalam peristiwa itu, La Mappassili tewas terbunuh oleh iparnya sendiri yang bernama La Oddang Riwu Daeng Mattinring Karaeng Tanete.
Kembali kita bicarakan La Pottobune’ dengan isterinya We Tenri Pasa Datu Watu. Melahirkan anak yang bernama La Page yang kemudian diwariskan untuk menjadi Datu di Lompulle. La Page bersaudara dengan La Tenri Tatta Daeng Serang To Unru dari ayahnya. La Page Datu Lompulle kawin dengan We Buka Datu Botto. Dari perkawinan itu lahirlah La Malleleang To Panamangi Datu Lompulle dan juga Datu Mario Riwawo. Selanjutnya La Panamangi kawin dengan We Mekko Datu Bakke, lahirlah We Tenri Datu Botto.
We Tenri Datu Botto kawin dengan sepupu dua kalinya yang bernama La Temmu Page anak We Pattekke Tana Daeng Tanisanga dengan suaminya yang terakhir yang bernama To Baicceng. We Tenri dengan La Temmu Page melahirkan anak laki-laki yang bernama La Mallarangeng To Samallangi, inilah yang kemudian menjadi Datu Lompulle dan Datu Mario Riwawo. La Mallarangeng To Samallangi kawin dengan We Tenri Leleang janda dari La Mappassili. Dari perkawinannya itu lahirlah La Maddussila Karaeng Tanete. La maddussila inilah yang kawin dengan We Seno Datu Citta, anak dari La Temmassonge MatinroE ri Malimongeng dengan isterinya yang bernama Sitti Habiba.
Selanjutnya We Tenri Leleang janda dari La Mappassili yang kawin dengan La Mallarangeng To Samallangi melahirkan We Panangareng Daeng Risanga Arung Cinennong Datu Mario Riwawo MatinroE ri Ujungtana. We Panangareng Daeng Risanga kawin dengan La Sunra Datu Lamuru MatinroE ri Lamangile, anak dari La Tenri Sanga Petta Janggo’E Datu Lamuru.
Kemudian We Tenri Leleang dengan La Mallarangeng To Samallangi melahirkan La Tenri Sessu Arung Pancana, inilah yang kawin dengan We Paddi Petta Punna BolaE anak dari Maddanreng Bone yang bernama La Sibengngareng. Selanjutnya La Tenri Sessu kawin lagi dengan We Tenri Lawa Besse Peyampo di Wajo, saudara kandung dari Arung Belle La Sengngeng MatinroE ri Salawa’na.
We Tenri Leleang dengan La Mallarangeng melahirkan lagi We Pada Daeng Malele, Fatimah Ratu Daeng Tacowa MatinroE ri Sigeri, La Maggalatung To Kali Datu Lompulle yang juga sebagai Datu Botto dan Batari Toja We Akka Daeng Matana Opu Datu ri Bakke. Inilah yang kawin dengan PajungE ri Luwu yang bernama La Pattiware MatinroE ri Sabbamparu.
Raja Bone ke-12
Ketika La Tenri Ruwa MatinroE ri Bantaeng diusir oleh orang Bone, maka yang menggantikannya adalah sepupu satu kalinya yang bernama La Tenri Pale To Akkeppeang Arung Timurung. Dia adalah anak dari La Inca MatinroE ri Addenenna.
Inilah Mangkau’ di Bone yang membangkitkan kembali semangat orang Bone untuk menolak masuknya agama Islam di Bone. Oleh karena itu KaraengE kembali memerangi Bone, sehingga orang Bone kalah dan menyerah. Diundanglah seluruh Palili (daerah bawahan) untuk disuruh mengucapkan syahadat sebagai tanda bahwa seluruh orang Bone telah menerima agama Islam. Setelah itu KaraengE ri Gowa kembali ke kampungnya.
La Tenri Pale To Akkeppeang dua bersaudara yaitu We Tenri Jello MakkalaruE, kawin dengan Arung Sumaling yang bernama La Pancai To Patakka. Dia juga digelar Lampe Pabbekkeng, anak dari La Mallalengeng To Alaungeng Arung Sumaling, dari isterinya yang bernama We Tenri Parola. Lahirlah La Maddaremmeng, diangkatlah MakkalaruE menjadi Arung Pattiro.
Satu lagi adik La Maddaremmeng bernama We Tenri Ampareng, dia menjadi Arung Cellu. Sedangkan La Tenri Aji To Senrima dia menjadi Arung di Awampone dan digelar MatinroE ri Siang.
We Tenri Sui kawin dengan La Pottobune’ TobaE Arung Tanatengnga, lahirlah La Tenri Tatta To Unru, tidak ada keturunannya. Anaknya yang kedua yaitu I Daunru. Inilah yang kawin dengan Datu Citta yang bernama Todani yang menjadi Arung EppaE Ajattappareng yaitu ; Addatuang Sidenreng, Datu Suppa, Addattuang Sawitto dan Arung Alitta. Bahkan dia juga Karaeng di Galingkang.
Katika Todani memperisterikan saudara La Tenri Tatta, dia mempersatukan Citta dengan Bone. Nanti setelah La Temmassonge’ To Appaweling MatinroE ri Malimongeng menjadi Mangkau’ di Bone, barulah Citta dikembalikan ke Soppeng. Namun akhirnya Todani disuruh bunuh oleh La Tenri Tatta To Unru karena dianggap menyalahi kasiwiang (persembahan) di Bone.
Sedangkan Saudara La Tenri Tatta To Unru yang bernama We Tenri Abang Daeba, dialah yang dinamakan We Tenri Wale MatinroE ri Bola Sadana. Digelar juga Mappolo BombangE dialah Maddanreng di Palakka.
Satu tahun setelah orang Bone menerima Islam, pergilah Arumpone ke Mangkasar menemui Dato’ ri Bandang. Diberilah nama Arab yaitu Sultan Abdullah. Itulah nama Arumpone yang dibaca pada khutbah Jumat.
Ketika menjadi Mangkau’ di Bone, La Tenri Pale dikenal sangat ramah dan merakyat. Dia sangat memperhatikan masalah pertanian. Arumpone inilah yang kawin dengan anak MatinroE ri Sidenreng dari suaminya yang bernama To Addussila bernama We Palettei KanuwangE Massao BessiE ri Mampu Riawa. Dari perkawinan ini lahirlah anak perempuan yang bernama We Daba.
Selama menjadi Arumpone, La Tenri Pale selalu bolak balik ke Gowa untuk menemui KaraengE ri Gowa. Ia meninggal di Tallo sehingga digelar La Tenri Pale To Akkeppeang MatinroE ri Tallo.
Raja Bone ke-13
La Maddaremmeng menggantikan pamannya La Tenri Pale To Akkeppeang MatinroE ri Tallo menjadi Arumpone. Ketika akan diangkat menjadi Mangkau’ di Bone, La Tenri Pale dengan orang Bone berjanji bahwa ;
– La Tenri Pale ; ”Siapa yang mengingkari janji, dialah yang menanggung resiko buruknya”
– Orang Bone ; ”Siapa yang berbuat kebaikan, dialah yang menerima imbalan
kebaikan itu”
Setelah saling mengiyakan kesepakatan itu, maka diangkatlah La Tenri Pale To Akkeppeang Arung Timurung menjadi Mangkau’ di Bone. Setelah beberapa waktu menjadi Arumpone, diadakanlah penggalian bendungan di sebelah selatan Leppangeng. Selama tiga tahun digali, ternyata airnya tak bakal naik. Dibawa lagi ke Sampano untuk membuat tiang rumah, tiba-tiba La Tenri Pale kena penyakit. Kembalilah La Tenri Pale ke Bone.
Sesampainya di Bone, diundanglah seluruh orang Mampu dan menyampaikan bahwa ; Berangkatlah ke Sidenreng untuk memanggil keluargaku untuk datang memiliki kembali miliknya. Kemudian La Tenri Pale berangkat ke Su (Mangkasar). Di Mangkasar (Tallo) ia meninggal dunia sehingga dinamakan MatinroE ri Tallo.
Ketika orang yang disuruh ke Sidenreng kembali, La Tenri Pale sudah tidak ada di Bone. Maka diangkatlah La Maddaremmeng sebagai Arumpone, sebab dialah yang dipesan oleh pamannya untuk menggantikannya bila sampai ajalnya. Arumpone inilah yang pertama membuat payung putih untuk dipakai bila bepergian.
La Maddaremmeng kawin di Wajo dengan perempuan yang bernama Hadijah I Dasenrima anak dari Arung Matowa Wajo yang bernama La Pakallongi To Ali dengan isterinya We Jai Ranreng Towa Wajo yang juga sebagai Arung Ugi. Dari perkawinan La Maddaremmeng dengan We Jai, melahirkan seorang anak laki-laki bernama La PakokoE Toangkone yang digelar TadampaliE. La PakokoE Toangkone kemudian diangkat menjadi Arung Timurung.
La PakokoE Toangkone kawin dengan saudara perempuan La Tenri Tatta To Unru yang bernama We Tenri Wale Mappolo BombangE Maddanreng Palakka. Anak dari We Tenri Sui Datu Mario Riwawo dengan suaminya yang bernama La Pottobune Arung Tanatengnga. Dari perkawinannya itu lahirlah La Patau Matanna Tikka MatinroE ri Nagauleng.
Selanjutnya La Maddaremmeng kawin lagi dengan Arung Manajeng. Dari perkawinannya yang kedua itu lahirlah anak laki-laki yang bernama Toancalo Arung Jaling. Inilah yang kawin dengan We Bunga Bau Arung Macege, anak dari Karaeng Massepe dengan isterinya yang bernama We Impu Arung Maccero. Toancalo Arung Jaling dengan We Bunga Bau Arung Macege yang melahirkan Tobala Arung Tanete Riawang yang digelar Petta PakkanynyarangE.
Setelah menjadi Mangkau’ di Bone selama kurang lebih 15 tahun, Gowa kembali melakukan serangan terhadap Bone yang akhirnya menaklukkannya. La Maddaremmeng meninggal dunia di Bukaka, sehingga dia dinamakan MatinroE ri Bukaka.
Isteri La Maddaremmeng yang lain bernama We Mappanyiwi Arung Mare, anak We Cakka Datu Ulaweng. Melahirkan seorang anak perempuan yang bernama We Daompo. Inilah yang kawin dengan La Uncu Arung Paijo. La Uncu Arung Paijo dengan We Daompo melahirkan La Tenri Lejja RiwettaE ri Pangkajenne. Inilah yang melahirkan To Sibengngareng Maddanreng Bone.
Raja Bone ke-14
La Tenri Aji To Senrima menggantikan saudaranya La Maddaremmeng MatinroE ri Bukaka menjadi Mangkau’ di Bone. Dialah yang melanjutkan perlawanan Bone terhadap Gowa, namun kenyataannya Bone kembali mengalami kekalahan. Karena pada perang ini, Gowa ternyata dibantu oleh Luwu dan Wajo. Pertahanan terakhir Arumpone La Tenri Aji To Senrima adalah Pasempe, sehingga dikatakan Beta Pasempe (Kekalahan di Pasempe).
Sejak kekalahan di Pasempe, Bone menjadi milik Gowa, Luwu dan Wajo. Wilayahnya dibagi tiga, sebahagian diambil oleh Gowa, sebahagian diambil Luwu dan sebahagian diambil oleh Wajo. Ditawanlah semua anak bangsawan Bone, termasuk La Pottobune’ bersama isteri dan anak-anaknya. Selebihnya diberikan kepada Luwu dan Wajo. Adapun yang menjadi milik Wajo tetap berada di Bone, sebab Wajo masih ingat perjanjian yang telah disepakati oleh Arung terdahulu, yaitu ”Yang rebah akan ditopang, yang hanyut akan diraih” sebagaimana isi LamumpatuE ri Timurung yang telah dilakukan oleh TellumpoccoE (Bone, Soppeng dan Wajo).
Arung Matowa Wajo yang bernama La Makkaraka mengatakan ; ”Bahagian Wajo yang pergi ke Gowa, adalah milik Gowa, bahagian Luwu yang pergi ke Wajo, tetap milik Luwu. Kemudian bahagian Wajo yang masih tinggal di Bone, tetap milik Bone. Kecuali dia sendiri yang datang ke Wajo, barulah milik Wajo”. Permintaan ini akhirnya disetujui oleh KaraengE ri Gowa dan Datu Luwu.
Ketika La Tenri Aji To Senrima ditangkap dan dibawa ke Gowa, diikutkanlah semua anak bangsawan Bone lainnya. Setelah itu Bone dibakar oleh orang Gowa, menjadilah Bone sebagai wilayah jajahan Gowa dan seluruh rakyatnya dijadikan hamba. Sementara La Tenri Aji To Senrima di tempatkan di Siang, sedangkan anak bangsawan lainnya dibagi-bagi kepada anggota Hadat Gowa (Bate SalapangE) untuk dijadikan hamba dan sebagainya.
Diantara anak bangsawan yang ditawan oleh Gowa, terdapat juga La Pottobune’ Arung Tanatengnga bersama isteri dan anak-anaknya. Sebab yang tidak tertawan oleh Gowa hanyalah anak kecil, orang tua lanjut umur, kecuali atas permintaan orang tuanya.
La Pottobune’ Arung Tanatengnga, isteri dan anak-anaknya tinggal di rumah KaraengE. Ketika itu La Tenri Tatta baru berusia 11 tahun. Karena dia seorang anak yang cerdas, sehingga banyak yang menyukainya. Oleh karena itu, semua anggota Bate SalapangE pernah ditempatinya.
Karena La Tenri Aji To Senrima diasingkan ke Siang, maka KaraengE ri Gowa menyuruh kepada orang Bone untuk mencari Arung (Mangkau’). Tetapi orang Bone tidak berani lagi menunjuk seorang Mangkau’, sehingga orang Bone menyerahkan sepenuhnya kepada KaraengE ri Gowa. Oleh karena itu, KaraengE ri Gowa menunjuk Karaeng Summana untuk melaksanakan pemerintahan di Bone.
Tetapi karena Karaeng Summana tidak bisa menghadapi orang Bone yang kelihatannya tetap berusaha menghalang-halangi segala langkahnya, maka kembalilah Karaeng Summana ke Gowa. Kepada KaraengE ri Gowa, Karaeng Summana melaporkan ketidak mampuannya menghadapi orang Bone. Oleh karena itu terjadilah kevakuman pemerintahan di Bone saat itu.
La Tenri Aji To Senrima meninggal dunia di Siang, sehingga dinamakan MatinroE ri Siang. Menurut catatan lontara’ dia hanya mempunyai seorang anak yang bernama La Pabbele MatinroE ri Batubatu. Inilah yang melahirkan Daeng Manessa Arung Kading.
Selama beberapa waktu tidak ada pengganti La Tenri Aji To Senrima MatinroE ri Siang sebagai Arumpone. Orang Bone dan segenap anggota Hadatpun sudah tidak mau menunjuk seorang Mangkau’. Sementara KaraengE ri Gowa juga ragu untuk mengangkat seorang Arung kalau bukan yang diinginkan oleh orang Bone.
Oleh karena itu, KaraengE ri Gowa hanya menunjuk seorang jennang (pelaksana) yang memiliki wewenang sebagai pengganti Mangkau’ di Bone.
Raja Bone ke-15
Setelah La Maddaremmeng MatinroE ri Bukaka meninggal dunia, maka digantikanlah oleh kemanakannya yang bernama La Tenri Tatta Arung Palakka MalampeE Gemme’na Petta To RisompaE.
La Tenri Tatta To Unru adalah anak dari We Tenri Sui Datu Mario Riwawo dengan suaminya yang bernama La Pottobune Arung Tanatengnga Datu Lompulle. Ibu dari We Tenri Sui adalah We Baji atau We Dangke LebaE ri Mario Riwawo dengan suaminya La Tenri Ruwa Arung Palakka MatinroE ri Bantaeng. La Tenri Ruwalah yang mula-mula menerima agama Islam dari KaraengE ri Gowa yang juga dianggap sebagai orang pertama menerima agama Islam di Celebes Selatan. Karena pada waktu itu orang Bone menolak agama Islam, maka Arumpone La Tenri Ruwa pergi ke Bantaeng dan disanalah ia meninggal dunia sehingga dinamakan MatinroE ri Bantaeng.
Ketika La Tenri Tatta To Unru baru berusia 11 tahun, Bone dibawah kepemimpinan La Tenri Ruwa, Bone diserang dan dikalahkan oleh Gowa. Orang tuanya La Pottobune ditangkap dan ditawan bersama Arumpone La Tenri Ruwa serta beberapa anak bangsawan Bone lainnya oleh KaraengE ri Gowa dalam peristiwa yang disebut Beta Pasempe ( Kekalahan di Pasempe ). Pasempe adalah sebuah kampung kecil yang dipilih oleh Arumpone La Tenri Ruwa untuk melakukan perlawanan dan disitulah dia dikalahkan. Semua tawanan Gowa termasuk orang tua La Tenri Tatta Arung Palakka dibawa ke Gowa.
Sesampainya di Gowa, tawanan-tawanan itu dibagi-bagi kepada Bate SalapangE ri Gowa. La Pottobune, isterinya We Tenri Sui dan anaknya La Tenri Tatta To Unru diambil oleh KaraengE ri Gowa. Ditempatkan di SalassaE (Istana) Gowa dan ditunjukkan sebidang tanah untuk digarap dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Disitu pulalah membuat pondok untuk ditempatinya.
Karena La Tenri Tatta To Unru dianggap masih anak-anak, maka To Unru selalu diikutkan oleh KaraengE ri Gowa apabila bepergian. La Tenri Tatta biasanya ditugasi untuk membawa tombak atau sebagai –pakkalawing epu (pembawa perlengkapan) yang diperlukan oleh KaraengE ri Gowa dalam perjalanan itu. Sejak itu La Tenri Tatta dikenal banyak kalangan, termasuk para anggota Bate SalapangE ri Gowa. La Tenri Tatta To Unru memiliki sifat-sifat yang baik, jujur dan cerdas. Oleh karena itu La Tenri Tatta To Unru diambil oleh Karaeng Patingalloang untuk diajari tentang adat-istiadat Mangkasar (Gowa).
Setelah Karaeng Patingalloang Tu Mabbicara Butta ri Gowa meninggal dunia, maka yang menggantikannya adalah saudaranya yang bernama Karaeng Karunrung. Karaeng Karunrung inilah yang terkenal sangat kejam terhadap orang-orang Bone yang menjadi tawanan Gowa. Ini pulalah sebagai Tu Mabbicara Butta ri Gowa yang minta kepada Tobala Jennang Bone untuk dikirimi sebanyak 10.000 orang Bone yang akan dipekerjakan sebagai penggali parit dan pembuat benteng.
Jumlah tersebut tidak bisa dikurangi, diganti atau dibayar. Walaupun seseorang yang telah ditunjuk itu ada yang bisa menggantikannya atau mampu untuk membayarnya, namun oleh Karaeng Karunrung tidak membenarkannya.
Ketika orang Bone yang jumlahnya 10.000 itu tiba, langsung dipekerjakan sebagai penggali parit dan pembuat benteng. Tiap-tiap 10 orang diawasi oleh seorang mandor dari orang Gowa sendiri. Mereka dipekerjakan mulai pagi sampai malam dan hanya diberi kesempatan istirahat pada waktu makan. Makanannya tidak ditanggung oleh Karaeng Karunrung, tetapi harus dibawa sendiri dari Bone.
Adapun La Tenri Tatta To Unru Daeng Serang, sudah kawin dengan seorang anak bangsawan Gowa yang bernama I Mangkawani Daeng Talele. Pada saat orang Bone yang jumlahnya 10.000 itu bekerja, La Tenri Tatta To Unru menggabungkan diri dan bekerja juga sebagai penggali parit dan pembuat benteng. Ia juga merasakan bagaimana penderitaan orang Bone disiksa oleh mandor-mandor orang Gowa yang mengawasi pekerjaan itu.
Suatu ketika, KaraengE ri Gowa akan memperingati Ulang Tahunnya, maka diadakanlah perburuan rusa di Tallo. Seluruh rakyat diharuskan mengikuti perburuan tersebut. La Tenri Tatta Daeng Serang yang biasa membawakan tombak KaraengE, kebetulan tidak ikut. Oleh karena itu orang tuanya La Pottobune’lah yang ditunjuk oleh KaraengE ri Gowa untuk membawakan tombaknya.
Sesampainya KaraengE ri Gowa pada lokasi perburuan rusa di Tallo, terpencarlah orang banyak baik sebagai pemburu atau sebagai penunggang kuda untuk menelusuri hutan-hutan mencari rusa. Kebetulan ada dua orang pekerja parit yang melarikan diri dan bersembunyi dihutan, karena disangkanya dirinya yang dikepung. Kedua orang tersebut ditangkap oleh pemburu dan dihadapkan kepada Karaeng Karunrung. Keduanya disiksa, dipukuli sampai meninggal dunia.
La Pottobune’ orang tua La Tenri Tatta sangat prihatin menyaksikan penyiksaan itu, sehingga tidak dapat menahan perasaannya. Datu Lompulle tidak mampu menahan emosinya dan pada saat itu juga ia mengamuk dengan menggunakan tombak Karaeng Karunrung yang dibawanya. Setelah membunuh banyak orang Gowa, barulah ia ditangkap dan disiksa seperti layaknya pekerja parit yang melarikan diri tadi. Karena La Pottobune’ memiliki ilmu kebal terhadap senjata tajam, maka nantilah dia meninggal dunia setelah dimasukkan dalam lesung dan ditumbuk dengan alu.
Sejak kejadian itu, La Tenri Tatta To Unru Daeng Serang tidak bisa lagi tidur. Setiap saat ia selalu berdoa kepada Dewata SeuwaE agar diberi jalan yang lapang untuk kembali menegakkan kebesaran Tanah Bone.
Suatu saat pagi-pagi sekali La Tenri Tatta To Unru tiba di tempat penggalian. Lalu dipanggilnya keluarga dekatnya, seperti ; Arung Belo, Arung Pattojo Arung Ampana dan lain-lain. Semua keluarga dekatnya itu memang tidak pernah berpisah dengannya. Dalam kesempatan itu, dibuatnya suatu kesepakatan untuk membebaskan seluruh orang Bone dari penyiksaan orang Gowa di tempat penggalian tersebut. Kesepakatan ini sangat dirahasiakannya, tidak seorangpun yang bisa mengetahuinya termasuk kepada isteri mereka.
Pada waktu diadakan perburuan rusa terakhir di Tallo, rencana pembebasan yang akan dilakukan oleh La Tenri Tatta Daeng Serang, Arung Belo, Arung Pattojo dan Arung Ampana juga sudah cukup matang. Semua keluarganya sudah dipersiapkan dan barang-barang bawaan sudah dikemas dengan rapi. Saat itulah La Tenri Tatta Arung Palakka memerintahkan kepada seluruh pekerja parit dan pembuat benteng untuk melarikan diri meninggalkan tempat itu. Sebelumnya seluruh mandor dari orang Gowa dibunuh dan dirampas senjata dan perlengkapan lainnya.
Sesampainya di Bone La Tenri Tatta To Unru langsung menemui Jennang Tobala dan Datu Soppeng yang bernama La Tenri Bali yang tidak lain adalah pamannya sendiri. Datu Soppeng La Tenri Bali dengan Jennang Tobala memang telah membuat suatu kesepakatan untuk membangkitkan kembali semangat orang Bone melawan Gowa. Kesepakatan antara Jennang Tobala dengan Datu Soppeng inilah yang kemudian dikenal dengan nama Pincara LopiE ri Attapang
Kepada pamannya Datu Soppeng, La Tenri Tatta To Unru minta bekal untuk dipakai dalam perjalanan, karena dia akan pergi jauh mencari teman yang bisa diajak kerja sama melawan Gowa. Sebab menurut perkiraannya perjalanan ini akan memakan waktu yang lama dan akan menelan banyak pengorbanan.
Tidak berapa lama, datanglah orang Gowa dengan jumlah yang sangat besar lengkap dengan persenjataan perangnya mencari jejaknya. Terjadilah pertempuran yang sangat dahsyat antara La Tenri Tatta To Unru bersama pasukannya melawan orang Gowa di Lamuru. Tetapi karena kekuatan Gowa ternyata lebih kuat, akhirnya La Tenri Tatta To Unu bersama pasukannya mundur kearah utara. Sementara orang Gowa yang merasa kehilangan jejak, melanjutkan perjalanan ke Bone. Di Bone orang Gowa betempur lagi melawan Tobala dengan pasukannya yang berakhir dengan tewasnya Jennang Tobala Petta PakkanynyarangE.
Setelah Tobala Petta PakkanynyarangE tewas dalam pertempuran, orang Gowa terus ke Soppeng untuk menangkap Datu Soppeng La Tenri Bali dan selanjutnya dibawa ke Gowa ( Mangkasar ). Sedangkan pencaharian terhadap La Tenri Tatta Arung Palakka tetap dilanjutkan.
Tewasnya Tobala Arung Tanete Petta PakkanynyarangE, oleh KaraengE ri Gowa yang bernama I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape Sultan Hasanuddin merasa perlu untuk mengangkat Jennang yang baru di Bone. Ditunjuklah La Sekati Arung Amali sebagai pengganti Tobala, sementara Datu Soppeng La Tenri Bali ditawan di Gowa dan ditempatkan di Sanrangeng bersama Arumpone La Maddaremmeng.
Karena merasa selalu diburu oleh orang Mangkasar ( Gowa ), La Tenri Tatta To Unru bersama seluruh pengikutnya semakin terjepit dan sulit untuk tinggal di Tanah Ugi. Oleh karena itu bersama Arung Belo, Arung Pattojo dan Arung Ampana sepakat untuk menyeberang ke Butung Tanah Uliyo. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan siapa tahu nanti di Butung Tanah Uliyo bisa mendapatkan teman yang dapat diajak bekerja sama melawan Gowa. Dipersiapkanlah sejumlah perahu dan pada saat yang tepat La Tenri Tatta To Unru bersama seluruh pengikutnya bertolak dari pantai Cempalagi Ujung Pallette menuju ke Butung Tanah Uliyo.
Beberapa saat saja setelah meninggalkan Cempalagi Ujung Pallette, orang Gowapun datang mencari jejaknya. Tetapi La Tenri Tatta To Unru bersama pengikutnya telah berada ditengah laut menuju ke Butung Tanah Uliyo. Dengan demikian orang Gowa segera kembali untuk menyampaikan kepada KaraengE ri Gowa bahwa La Tenri Tatta To Unru bersama seluruh pengikutnya tidak berada lagi di daratan Tanah Ugi. Besar kemungkinannya ia menyeberang ke Butung Tanah Uliyo untuk minta perlindungan kepada Raja Butung.
Mendengar laporan itu, KaraengE ri Gowa memerintahkan Arung Gattareng untuk menyusulnya. Arung Gattareng berhasil bertemu La Tenri Tatta To Unru di tengah laut. Setelah berbicara sejenak, Arung Gattareng lalu membelokkan perahunya dan kembali ke Gowa . Sementara La Tenri Tatta Arung Palakka bersama pengikutnya tetap melanjutkan perjalanan menuju ke Butung.
Sesampainya di Tanah Uliyo, La Tenri Tatta To Unru Arung Palakka diterima baik oleh Raja Butung dan diberinya tempat untuk istirahat dengan pengikutnya. Kepada La Tenri Tatta To Unru, Raja Butung berkata ; ”Tinggallah sementara disini, nanti kalau kapal Kompeni Belanda yang akan menuju ke Ambon dan Ternate singgah disini, barulah saya pertemukan denganmu. Sebab sesungguhnya saya sangat menghawatirkan kalau nantinya orang Gowa yang disuruh oleh KaraengE ri Gowa bisa menemukan tempatmu disini. KaraengE ri Gowa memang sangat marah kepada saya, karena kapal-kapal Kompeni Belanda selalu singgah disini apabila akan berangkat menuju ke Ambon dan Ternate”.
Pada saat La Tenri Tatta To Unru akan bertolak ke Butung, ia singgah bernazar di gunung Cempalagi dekat Pallette. Dalam nazarnya tersebut, La Tenri Tatta To Unru bertekad tidak akan memotong rambutnya sebelum dirinya bersama seluruh pengikutnya kembali dengan selamat di Tanah Ugi. Sejak itu rambutnya dibiarkan menjadi panjang dan digelarlah MalampeE Gemme’na.
KaraengE ri Gowa sudah mengetahui bahwa La Tenri Tatta To Unru Arung Palakka bersama pengikutnya telah berada di Butung Tanah Uliyo. Oleh karena itu disiapkanlah pasukan dengan jumlah besar yang diperlengkapi dengan senjata perang untuk menyerang Butung Tanah Uliyo. Apalagi maksud untuk menyerang Butung memang telah lama direncanakan, karena Butung selalu menjadi tempat persinggahan kapal-kapal Kompeni Belanda kalau akan berangkat ke Ambon dan Ternate.
Tidak lama kemudian utusan KaraengE ri Gowa datang ke Butung untuk mencari La Tenri Tatta bersama pengikutnya. Tetapi sebelum utusan itu naik kedarat, Raja Butung menyampaikan kepada La Tenri Tatta To Unru bersama pengikutnya untuk bersembunyi disebuah sumur besar dan tidak berair tidak jauh dari istana Raja Butung. Kepada La Tenri Tatta To Unru, Raja Butung berkata ;” Saya akan bersumpah nanti kalau utusan KaraengE ri Gowa naik untuk menanyakan keberadaanmu, bahwa kamu dengan seluruh pengikutmu tidak berada diatas Tanah Uliyo”.
Karena pernyataan Raja Butung bahwa La Tenri Tatta bersama seluruh pengikutnya tidak berada diatas Tanah Uliyo dan utusan KaraengE ri Gowa memang tidak melihat adanya tanda bahwa orang yang dicarinya ada di tempat itu, maka utusan itupun pamit dan kembali ke Gowa.
KaraengE ri Gowa rupanya tidak kehabisan akal, maka disusunlah strategi baru dengan memperbanyak pasukan dan diperlengkapi dengan persenjatan untuk menyerang Butung sampai ke Ternate. Dipanggilah Datu Luwu La Setiaraja bersama Karaeng Bonto Marannu untuk memimpin pasukan ke Tanah Uliyo. Menurut rencananya setelah Butung kalah, serangan akan dilanjutkan ke Ternate untuk menangkap Raja Ternate.
Berita tentang rencana KaraengE ri Gowa yang akan menyerang Butung dan Ternate telah sampai kepada Kompeni Belanda di Jakarta. Oleh karena itu Kompeni Belanda mempersiapkan sejumlah kapal dan perlengkapan perang untuk melawan Gowa. Kepada La Tenri Tatta To Unru yang sementara berada di Butung dipesankan untuk memperlengkapi pasukannya dengan persenjataan. Begitu pula kepada Raja Butung agar bersiap-siap menunggu kedatangan Kompeni Belanda.
Atas perintah KaraengE ri Gowa, Datu Luwu bersama Karaeng Bonto Marannu berlayar ke Butung membawa pasukan untuk menyerang Butung dan selanjutnya Ternate. Sementara itu, berita tentang keberangkatan pasukan Kompeni Belanda bersama La Tenri Tatta ke Butung telah sampai pula pada KaraengE ri Gowa. Oleh karena itu, KaraengE ri Gowa segera mengembalikan Arumpone La Maddaremmeng ke Bone dan Datu Soppeng yang bernama La Tenri Bali dikembalikan ke Soppeng. Didudukkanlah Bone sebagai Palili (daerah bawahan) dari Gowa yang berarti Bone telah lepas dari penjajahan Gowa.
Adapun maksud KaraengE ri Gowa mengembalikan Arumpone La Maddaremmeng untuk menduduki kembali Mangkau’ Bone, agar orang Bone tidak lagi melihat Gowa sebagai lawan yang sedang bermusuhan dengan Kompeni Belanda. Sementara La Tenri Bali Datu Soppeng yang tadinya ditempatkan di Sanrangeng bersama Arumpone La Maddaremmeng sebagai tawanan, dikembalikan pula ke Soppeng. Selanjutnya Soppeng didudukkan pula sebagai Palili dari Gowa sebagaimana halnya Bone. Sejak itu Soppeng bukan lagi sebagai jajahan Gowa melainkan sebagai daerah bawahan saja.
Kapal-kapal Kompeni Belanda yang memuat pasukan tempur yang dipimpin oleh Cornelis Speelman tiba di Butung. Diatas kapal ada La Tenri Tatta To Unru Arung Palakka bersama dengan seluruh pengikutnya. Sesampainya di Butung, La Tenri Tatta To Unru Arungt Palakka MalampeE Gemme’na memperoleh informasi bahwa yang memimpin pasukan Gowa adalah Datu Luwu La Setiaraja dan Karaeng Bonto Marannu. Oleh karena itu La Tenri Tatta berkata kepada Cornelis Speelman agar jangan melepaskan tembakan. La Tenri Tatta memberi penjelasan kepada Cornelis Speelman bahwa Bone dengan Luwu sama-sama jajahan Gowa dan tidak pernah bermusuhan. Begitu pula Karaeng Bonto Marannu tidak pernah terjadi perselisihan faham dengannya. Keduanya hanya disuruh oleh KaraengE ri Gowa unuk menyerang orang Bone.
Selanjuitnya La Tenri Tatta mengajak kepada Cornelis Speelman untuk mengirim utusan kedarat guna menemui Datu Luwu dan Karaeng Bonto Marannu.Siapa tahu ada jalan yang bisa ditempuh dan tidak saling bermusuhan sesama saudara. Ajakan itu disetujui oleh Speelman dan diutuslah beberapa orang naik menemui Datu Luwu dan Karaeng Bonto Marannu. Sesampainya ditempat Datu Luwu dan Karaeng Bonto Marannu, utusan itu menyampaikan bahwa Arung Palakka bersama Cornelis Speelman mengharapkan Datu Luwu bersama Karang Bonto Marannu turun ke kapal dengan mengibarkan bendera putih untuk berbicara secara baik-baik.
Mendengar apa yang disampaikan oleh utusan itu, Datu Luwu La Setiaraja dan Karaeng Bonto Marannu sependapat bahwa lebih banyak buruknya dari pada baiknya jika kita saling bermusuhan sesama saudara. Kalau kita berdamai, hanyalah senjata kita yang diambil. Tetapi kalau kita bertahan untuk berperang, maka senjata beserta seluruh pasukan kita ikut diambil.
Setelah saling bertukar pendapat antara Datu Luwu dengan Karaeng Bonto Marannu yang mendapat persetujuan dari seluruh pasukannya, maka turunlah ke kapal Kompeni Belanda menemui La Tenri Tatta Arung Palakka dan Cornelis Speelman sebagai pimpinan pasukan Kompeni Belanda. Dari atas kapal nampak Arung Belo, Arung Pattojo, Arung Ampana serta Arung Bila menjemput kedatangan Datu Luwu dan Karaeng Bonto Marannu beserta beberapa pengikutnya.
Datu Luwu La Setiaraja dan Karaeng Bonto Marannu menyatakan bergabung dengan Arung Palakka, makanya keduanya minta perlindungan Kompeni Belanda. Untuk mengamankan keduanya dari KaraengE ri Gowa, dibawa ke sebuah pulau oleh Cornelis Speelman. Nanti setelah perang selesai, barulah kembali ke negerinya. Sedangkan pasukannya dinaikkan ke kapal untuk dibawa pulang ke kampungnya setelah dilucuti seluruh senjatanya.
Sementara itu, berita tentang dikembalikannya La Maddaremmeng ke Bone dan La Tenri Bali ke Soppeng oleh KaraengE ri Gowa dimana Bone dan Soppeng didudukkan sebagai Palili (daerah bawahan), telah sampai kepada La Tenri Tatta Arung Palakka. Lalu Arung Palakka mengirim utusan ke Bone dan Soppeng agar Arumpone dan Datu Soppeng tetap mengangkat senjata untuk melawan KaraengE ri Gowa Sultan Hasanuddin.
La Tenri Tatta Arung Palakka bersama Cornelis Speelman dengan persenjatan yang lengkap meninggalkan Butung menyusuri daerah-daerah pesisir yang termasuk kekuasan KaraengE ri Gowa. Banyak daerah pesisir yang tadinya berpihak kepada Gowa, berbalik dan menyatakan berpihak kepada La Tenri Tatta Arung Palakka. Sementara melalui darat, Arung Bila, Arung pattojo, Arung Belo dan Arung Ampana terus membangkitkan semangat orang Bone dan orang Soppeng untuk berperang melawan Gowa. Beberapa daerah di Tanah Pabbiring Barat berbalik pula melawan KaraengE ri Gowa.
Dengan demikian keadaan KaraengE ri Gowa Sultan Hasanuddin sudah terkepung. Kompeni Belanda dibawah komando Cornelis Speelman menghantam dari laut, sementara Arung Palakka dengan seluruh pasukannya menghantam dari darat. Semua arung yang tadinya membantu Gowa kembali berbalik menjadi lawan, kecuali Wajo tetap membantu Gowa.
Karena merasa sudah sangat terdesak dan pertempuran telah banyak memakan korban dipihak Sultan Hasanuddin, maka pada hari Jumat tanggal 21 November 1667 M. KaraengE ri Gowa I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape Sultan Hasanuddin bersedia mengakhiri perang. Kesediaannya itu ditandai dengan suatu perjanjian yang bernama Perjanjian Bungaya. Perjanjian mana ditanda tangani oleh Sultan Hasanuddin dengan Cornelis Speelman Admiral Kompeni Belanda. Sementara perjanjian Sultan Hasanuddin dengan Arung Palakka adalah melepaskan Bone dan Soppeng sebagai jajahan Gowa.
Setelah perang berakhir, barulah La Tenri Tatta Arung Palakka bersama pengikutnya masuk ke Bone. Sesampainya di Bone, dijemput oleh Arumpone La Maddaremmeng. Keduanya saling mengucapkan selamat atas kemenangannya melawan Gowa. Berkatalah La Maddaremmeng kepada kemenakannya La Tenri Tatta ; ”Saya sekarang sudah tua dan semakin lemah, walaupun saya telah dikembalikan oleh KaraengE ri Gowa untuk menduduki Mangkau’ di Bone, namun hanyalah sebagai simbol. Sebab Bone hanya ditempatkan sebagai daerah palili yang berarti harus tetap mengabdi kepada Gowa. Oleh karena itu saya berpendapat sebaiknya engkaulah yang memangku Mangkau’ di Bone. Sebab memang warisanmu dari MatinroE ri Bantaeng. Hanya karena orang Bone pada mulanya tidak mau menerima Islam, sehingga ia meninggalkan Bone”.
La Tenri Tatta Arung Palakka menjawab ; ”Saya menjunjung tinggi keinginan Puatta, tetapi saya tetap berpendapat bahwa nantilah api itu padam baru dicarikan penggantinya, artinya nantilah Arumpone benar-benar sudah tidak ada baru diganti”.
Oleh karena itu La Maddaremmeng tetap memangku Mangkau’ di Bone sampai ia meninggal dunia. Akan tetapi hanyalah simbol belaka, sebab yang melaksanakan pemerintahan adalah kemenakannya yang bernama La Tenri Tatta To Unru Arung Palakka.
Bagi Kompeni Belanda hubungannya dengan arung-arung di Tanah Ugi harus melalui La Tenri Tatta Arung Palakka. Cornelis Speelman meminta kepada Gubernur Jenderal di Betawe agar Arung Palakka diangkat menjadi Arumpone. Selain itu ia juga diangkat menjadi pimpinan bagi arung-arung di Tanah Ugi, karena itu digelarlah To RisompaE.
Dalam tahun 1672 M. Arumpone La Maddaremmeng meninggal dunia, barulah Arung Palakka resmi menjadi Arumpone. Diseranglah Wajo pada bulan Agustus 1670 M, karena Arung Matowa Wajo yang bernama La Tenri Lai belum mau mengalah pada saat diadakannya Perjanjian Bungaya. La Tenri Lai menyatakan kepada KaraengE ri Gowa Sultan Hasanuddin bahwa perang antara KaraengE dengan Kompeni Belanda telah berakhir, tetapi perang Wajo dengan Arung Palakka belum selesai.
Oleh karena itu Sultan Hasanuddin menganjurkan kepada La Tenri Lai untuk kembali ke Wajo bersama seribu pengikutnya. Sesampainya di Wajo, disusul kemudian oleh Arung Palakka bersama seluruh pengikutnya dan berperanglah selama empat bulan. Korban berguguran baik dari Bone, Soppeng maupun Wajo. Batal sudah Perjanjian TellumpoccoE, akhirnya Wajo kalah. Tosora terbakar, bobol sudah pertahanan Wajo.
Dalam peperangan yang dahsyat ini, Arung Matowa Wajo La Tenri Lai To Sengngeng gugur terbakar, maka digelarlah MatinroE ri Salokona. Dengan demikian datanglah utusan PillaE PatolaE minta untuk diadakan gencatan senjata atau menghentikan perang kepada Bone dan Soppeng.
Permintaan itu dijawab oleh Arung Palakka bahwa hanya diberi kesempatan selama tiga hari untuk mengurus jenazah Arung MatowaE ri Wajo. Setelah itu, sepakatlah orang Wajo untuk mengangkat La Palili To Malu menggantikan La Tenri Lai To Sengngeng sebagai Arung Matowa Wajo yang baru.
Arung Matowa Wajo inilah yang menyatakan diri kalah dengan Bone dan Soppeng. Pada tanggal 23 Sepetember 1670 M. La Palili To Malu naik ke Ujungpandang untuk menanda tangani perjanjian dalam Benteng Rotterdam. Arung Palakka MalampeE Gemme’na, ArungE ri Bantaeng, Datu Soppeng, Arung Tanete serta beberapa petinggi lainnya yang mengantar Arung Matowa Wajo La Palili To Malu masuk ke Benteng Rotterdam. Arung Matowa Wajo brsama dengan PillaE yang bernama La Pakkitabaja, PatolaE yang bernama La Pangabo, CakkuridiE yang bernama La Pedapi, inilh yang dinamakan TelluE Bate Lompo ri Wajo.
Setelah selesai berperang dengan Wajo tahun 1671 M. dikawinkanlah adik perempuannya yang bernama We Mappolo BombangE yang juga diangkat menjadi Maddanreng di Palakka. We Mappolo BombangE dikawinkan dengan La PakokoE Toangkone Arung Timurung yang juga Arung Ugi anak dari La Maddaremmeng MatinroE ri Bukaka dengan isterinya yang bernama We Hadijah I Dasaleng Arung Ugi.
Lima bulan setelah perkawinan adik perempuannya We Mappolo BombangE Maddanreng Palakka, dalam tahun 1671 M. Arung Palakka MalampeE Gemme’na mengadakan keramaian untuk melepaskan nazarnya ketika hendak meninggalkan Tanah Ugi. Nazarnya itu, adalah ; Kalau nantinya saya selamat kembali ke Tanah Ugi menegakkan kembali kebesaran Bone dan Soppeng, saya akan membuat sokko (nasi ketang) tujuh macam setinggi gunung Cempalagi. Akan kusembelih seratus kerbau camara (belang) bertanduk emas, sebagai tebusan anak bangsawan Gowa –maddara takku – (berdarah biru) dan sebagai ganti kepala Karaeng Mangkasar (bangsawan tinggi) di Gowa.
Pada saat itulah La Tenri Tatta Arung Palakka menyampaikan kepada pengikutnya bahwa ia memanjangkan rambutnya selama dalam perantauan dan nanti akan dipotong setelah kembali menegakkan kebesaran Bone. Maka setelah melepaskan nazarnya di Cempalagi, iapun memotong rambutnya, kemudian mangosong (bernyanyi) ; ” Muaseggi belobelo, weluwa sampo genoaE mattipi nattowa wewe. Muaseggi culecule weluwa sampo palippaling ri accinaongi awana”.
Ketika acara potong rambutnya yang diikuti oleh seluruh pengikutnya selesai, La Tenri Tatta To Unru melepaskan nazarnya dengan memotong 400 ekor kerbau dilereng gunung Cempalagi. Seratus ekor kerbau camara (Bulu hitam dengan belang dibagian ekor dan kepala) bertanduk emas (ditaruh emas pada tanduknya). Tiga ratus ekor sebagai pengganti kepala bangsawan Gowa dan bangsawan Mangkasar.
Setelah itu, diseranglah seluruh negeri yang belum menyatakan diri takluk kepada Bone. Negeri-negeri itu antara lain ; Mandar, Palilina Tanah Luwu yang masih mengikut kepada Gowa. Selanjutnya serangannya ditujukan kepada Pasuruan Jawa Timur, Galingkang dan Sangalla. Kesemua negeri tersebut dikalahkan dan terakhir adalah Letta.
Pada tanggal 3 – 11 – 1672 M. We Mappolo Bombang Maddanreng Palakka melahirkan anak laki-laki yang bernama La Patau Matanna Tikka WalinonoE La Tenri Bali MalaE Sanrang. Anak ini lahir dari perkawinannya denga La PakokoE Toangkone Arung Timurung.
Atas kelahiran La Patau Matanna Tikka membuat La Tenri Tatta Arung Palakka Petta To RisompaE sangat gembira. Karena menurut pikirannya, sudah ada putra mahkota yang bisa melanjutkan akkarungeng di Tanah Bone. La Tenri Tatta Arung Palakka yang tidak memiliki anak, menganggap bahwa anak dari adik perempuannya itulah yang menjadi anak pattola (putra mahkota).
Setelah Arumpone La Maddaremmeng meninggal dunia dalam tahun 1672 M. sepakatlah anggota Hadat Bone yang didukung oleh seluruh orang Bone serta Pembesar Kompeni Belanda untuk mengangkat La Tenri Tatta Arung Palakka menjadi Arumpone menggantikan pamannya.
Agar dapat memperoleh keturumam La Tenri Tatta Arung Palakka kawin dengan We Yadda Datu Watu anak dari La Tenri Bali Datu Soppeng MatinroE ri Datunna dengan isterinya yang bernama We Bubungeng I Dasajo. Namun dari perkawinannya itu, tetap tidak memperoleh keturunan.
Adapun saudara perempuan La Tenri Tatta yang bernama We Kacimpureng yang kawin dengan To Dani juga tidak memiliki keturunan. Saudara perempuaannya yang tua yang bernama We Tenri Abang, dialah yang diberikan Mario Riwawo. Dia pula yang diikutkan sewaktu La Tenri Tatta pergi ke Jakarta dimasa berperang dengan Gowa. We Tenri Abang kawin dengan La Mappajanji atau biasa juga dinamakan La Sulo Daeng Matasa. Dari perkawinannya itu lahir seorang anak perempuan yang bernama We Pattekke Tana Daeng Risanga.
Melihat bahwa tidak ada lagi musuh yang berarti, maka Arumpone La Tenri Tatta To Unru Arung Palakka mengumpulkan seluruh Bocco (Akkarungeng Tetangga) di Baruga TelluE Coppo’na di Cenrana. Diadakanlah suatu pesta untuk disaksikan oleh arung-arung yang pernah ditaklukkannya, termasuk pembesar-pembesar Kompeni Belanda. Dalam kesempatan itu, Arumpone La Tenri Tatta Arung Palakka menyampaikan kepada semua yang hadir bahwa dirinya telah melepaskan nazar dan telah meletakkan samaja (sesaji) dan juga telah memotong rambutnya. Seluruh yang hadir pada pesta tersebut mendengarkan dengan baik tentang apa yang disampaikan oleh Petta To RisompaE.
“Dengarkanlah wahai seluruh orang Bone dan juga seluruh daerah passeyajingeng Tanah Bone, termasuk passeyajingeng keturunan MappajungE. Besok atau lusa datang panggilan Allah kepadaku, hanyalah kemanakan saya yang dua bisa mewarisi milikku. Yang saya tidak berikan adalah harta yang masih dimiliki oleh isteriku I Mangkawani Daeng Talele. Sebab saya dengan isteriku I Mangkawani Daeng Talele tidak memiliki keturunan.
Adapun kemanakanku yang bernama La Patau Matanna Tikka, anak dari Maddanreng Palakka saya berikan akkarungeng ri Bone. Sedangkan kemanakanku yang satu anak Datu Mario Riwawo, saya wariskan harta bendaku, kecuali yang masih ada pada isteriku I Mangkawani Daeng Talele”.
La Patau Matanna Tikka berkata ; “Saya telah mendengarkan pesan pamanku Petta To RisompaE bahwa saya diharapkan untuk menggantikannya kelak sebagai Mangkau’ di Bone. Namun saya sampaikan kepada orang banyak bahwa sebelum saya menggantikan Puatta selaku Arumpone, apakah merupakan kesepakatan orang banyak dan bersedia berjanji denganku?”
Seluruh anggota Hadat dan orang banyak berkata ; “Katakanlah untuk didengarkan oleh orang banyak”.
Berkata lagi La Patau Matanna Tikka ; “Saya akan menerima kesepakatan orang banyak dari apa yang dikatakan oleh Puatta To RisompaE, apabila orang banyak mengakui dan mengetahui bahwa ;
– Tidak akan ada lagi Mangkau’ di Bone kalau bukan keturunanku.
– Ketahui pula bahwa keturunanku adalah anak cucu MappajungE tidak akan dipilih dan didudukkan oleh keturunan LiliE. Begitulah yang saya sampaikan kepada orang banyak”.
Seluruh orang banyak berkata ; ”Angikko Puang kiraukkaju Riyao miri riyakeng mutappalireng – muwawa ri peri nyameng” (Baginda angin dan kami semua daun kayu – dimana Baginda berhembus, disanalah kami terbawa – menempuh kesulitan dan kesenangan).
La Tenri Tatta To RisompaE, adalah Datu Mario Riwawo, Arung di Palakka sebelum memangku Mangkau’ di Bone menggantikan MatinroE ri Bukaka.
Sesudah perjanjian Bungaya 18 November 1667 M. dia menegakkan kembali kebesaran Bone, melepaskan dari jajahan Gowa. Begitu pula Soppeng, Luwu dan Wajo, semuanya dilepaskan dari jajahan Gowa. Datu Luwu MatinroE ri Tompo’tikka yang menguasai Tanah Toraja sampai di pegunungan Latimojong yang ikut membantu Bone, diangkat sebagai daerah passeyajingeng (daerah sahabat).
Oleh karena itu Arumpone La Tenri Tatta digelar Petta To RisompaE atas dukungan Kompeni Belanda yang memberinya kekuasaan sebagai Mangkau’ dari seluruh Mangkau’ di Tanah Ugi. La Tenri Tatta To Unru lalu membuat payung emas dan payung perak di samping Bendera SamparajaE. Oleh Kompeni Belanda diberinya selempang emas dan kalung emas sebagai tanda kenang-kenangan Kompeni Belanda atas jasa baiknya menjalin kerja sama.
Selaku Mangkau’ dari seluruh Mangkau’ di Celebes Selatan, La Tenri Tatta Petta To RisompaE belum merasa puas kalau TelluE Cappa’ Gala yaitu Kerajaan Besar Bone, Gowa dan Luwu tidak bersatu. Oleh karena itu, ia mengawali dengan mengawinkan bakal penggantinya sebagai Arumpone kelak yaitu La Patau Matanna Tikka WalinonoE dengan anak PajungE ri Luwu La Setiaraja MatinroE ri Tompo’tikka dari isterinya yang bernama We Diyo Opu Daeng Massiseng Petta I Takalara. Anak Datu Luwu tersebut bernama We Ummung Datu Larompong.
We Ummung Datu Larompong kemudian diangkat menjadi Maddanreng TellumpoccoE (Bone, Soppeng dan Wajo) dan seluruh daerah sahabat Bone dalam tahun 1686 M. Untuk Wajo diangkat dua orang berpakaian kebesaran, begitu pula Soppeng, Ajatappareng, Massenrempulu, Mandar PituE Babanna Minanga tiga orang, Kaili, Butung, Tolitoli masing-masing tiga orang. Sedangkan Ajangale’ dan Alau Ale’ masing-masing dua orang.
Adapun perjanjian La Tenri Tatta Petta To RisompaE dengan Datu Luwu La Setiaraja MatinroE ri Tompo’tikka, adalah ; ”Apabila La Patau bersama We Ummung Datu Larompong melahirkan anak, maka anaknya itulah yang akan menjadi Datu di Luwu”.
Selanjutnya La Patau Matanna Tikka dikawinkan lagi di Tanah Mangkasar dengan perempuan yang bernama We Mariama (Siti Maryam) Karaeng Patukangang. Anak dari La Mappadulung Daeng Mattimung KaraengE ri Gowa yang juga dinamakan Sultan Abdul Jalil dengan isterinya Karaeng Lakiung. Dalam acara perkawinannya itu, datang semua daerah sahabat Bone menyaksikannya.
Adapun perjanjian Petta To RisompaE dengan KaraengE ri Gowa, pada saat dikawinkannya La Patau Matanna Tikka dengan We Mariama adalah ; ”Kalau nantinya La Patau dengan We Mariama melahirkan anak laki-laki, maka anaknya itulah yang diangkat menjadi Karaeng di Gowa”. Oleh karena itu maka hanyalah anak We Ummung dari Luwu dan anak We Mariama dari Gowa yang bisa diangkat menjadi Mangkau’ di Bone. Sementara yang lain, walaupun berasal dari keturunan bangsawan tinggi, tetapi dia hanya ditempatkan sebagai cera’ biasa (tidak berhak menjadi Mangkau’). Kecuali kalau anak We Ummung dan We Mariama yang menunjuknya.
Aturan yang berlaku di TellumpoccoE dan TelluE Cappa’ Gala adalah – tenri pakkarung cera’E – tenri attolang rajengE (cera’ tidak bisa menjadi Arung dan rajeng tidak bisa menggantikan Arung). Kecuali semua putra mahkota telah habis dan tidak ada lagi pilihan lain.
Ketika kemanakan Petta To RisompaE yang bernama We Pattekke Tana Daeng Tanisanga Petta MajjappaE Datu TelluE Salassana – digeso’ (tradisi orang Bugis menggosok gigi dengan batu pada saat anak mulai dewasa), diundanglah seluruh Bocco dan seluruh Lili Passeyajingeng Bone. Pada saat itulah Petta To RisompaE memberikan kepada kemanakannya itu Pattiro dan harta benda yang pernah dipersaksikan kepada orang banyak sesudah memotong rambutnya.
Selanjutnya We Pattekke Tana diberikan oleh ibunya Mario Riwawo beserta isinya, dan ayahnya memberikan Tanete beserta isinya.
Pada acara maggeso’nya We Pattekke Tana, hadir semua Lili Passeyajingeng Bone, seperti ; TellumpoccoE, LimaE Ajattappareng, PituE Babanna Minanga, LimaE Massenreng Pulu, TelluE Batupapeng, Butung, Toirate, BukiE, Gowa, Cappa’galaE dan petinggi-petinggi Kompeni Belanda.
Pada saat itu juga datang utusan PajungE ri Luwu untuk melamarkan putranya yang bernama La Onro To Palaguna kepada We Pattekke Tana. Petta To RisompaE mengatakan kepada utusan Datu Luwu ; ”Saya bisa menerima lamaranmu wahai orang Ware, tetapi dengan perjanjian We Tekke (Pattekke Tana) engkau angkat menjadi datu di Luwu. Walaupun dia nantinya tidak memiliki anak dengan suaminya (La Onro To Palaguna), apalagi kalau dia berdua melahirkan anak, maka harus mewarisi secara turun temurun tahta sebagai Datu Luwu”.
Permintaan tersebut diakui oleh orang Ware, berjanjilah Puatta MatinroE ri Bontoala dengan MatinroE ri Tompo’tikka untuk mengangkat We Pattekke Tana sebagai Datu Luwu sampai kepada anak cucunya. Kesepakatan ini disetujui oleh orang Ware yang disaksikan oleh TellumpoccoE.
Dari perkawinan We Pattekke Tana dengan La Onro To Palaguna lahirlah Batara Tungke Sitti Fatimah. Kemudian Sitti Fatimah kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama La Rumpang Megga To Sappaile Cenning ri Luwu. Anak dari We Yasiya Opu Pelai Lemolemo dengan suaminya yang bernama La Ummareng Opu To Mallinrung.
We Fatimah melahirkan tiga orang anak, yaitu ; We Tenri Leleang, inilah yang menjadi pewaris Datu Luwu. Yang kedua La Tenri Oddang atau La Oddang Riwu Daeng Mattinring, dialah yang menjadi pewaris Arung Tanete. Sedangkan yang ketiga La Tenri Angke Datu WaliE, dialah Datu Mario Riwawo.
Merasa usianya semakin renta, La Tenri Tatta To Unru Petta To RisompaE MalampeE Gemme’na memilih untuk menetap di Tanah Mangkasar. Tahun 1696 M. ia meninggal dunia di rumahnya di Bontoala, maka dinamakanlah MatinroE ri Bontoala. La Tenri Tatta Arung Palakka yang juga bernama Sultan Saaduddin dikuburkan di Bonto Biraeng berdampingan dengan makam Sultan Hasanuddin MatinroE ri Bontoala.
Raja Bone ke-16
Nama lengkapnya adalah La Patau Matanna Tikka WalinonoE To Tenri Bali MalaE Sanrang MatinroE ri Nagauleng. Dialah yang menjadi Arumpone setelah pamannya Petta To RisompaE meninggal dunia. Sebelum Petta To RisompaE meninggal dunia, memang kemanakannya yang bernama La Patau Matanna Tikka inilah yang dipesankan untuk menggantikan kedudukannya sebagai Arumpone. Pesan yang dipersaksikan kepada seluruh orang Bone segenap Lili Passeyajingeng Tanah Bone didukung oleh anggota Hadat Tujuh Bone.
La Patau Matanna Tikka adalah anak dari adik perempuan Petta To RisompaE yang bernama We Mappolo BombangE Da Ompo We Tenri Wale Maddanreng Palakka MatinroE ri Ajappasareng. Anak ini lahir dari perkawinannya dengan La PakokoE Toangkone TadampaliE Arung Timurung MaccommengE. La Patau Matanna Tikka MalaE Sanrang, dia juga sebagai Ranreng Towa Wajo pusaka dari ayahnya. Selain itu ia pula sebagai Arung di Ugi.
La Patau merasa belum kuat kedudukannya sebagai Mangkau’ di Bone berhubung masih ada putra mahkota yang lain yang berpeluang untuk diangkat menjadi Mangkau’ di Bone. Putra mahkota tersebut, antara lain ; La Pasompereng Petta I Teko, anak dari La Poledatu ri Jeppe’ dari perkawinannya dengan sepupu satu kalinya yang bernama We Tenri Sengngeng.
La Poledatu ri Jeppe’ bersaudara dengan La Tenri Bali Datu Soppeng MatinroE ri Datunna. Anak dari La Maddussila Arung Mampu MammesampatuE yang juga sebagai Arung Sijelling. La Maddussila Arung Mampu adalah anak dari We Tenri Patuppu Arumpone MatinroE ri Sidenreng. Sedangkan We Tenri Sengngeng adalah anak dari We Tenri Tana Massao LebbaE ri Mampu, adalah saudara La Maddussila Arung Mampu MammesampatuE.
We Tenri Tana kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama La Tenri Peppang Lebbi WaliE Arung Kaju. Dari perkawinannya itu lahirlah We Tenri Sengngeng. La Tenri Peppang Lebbi WaliE adalah anak dari We Tenri Pateya saudara We Tenri Patuppu MatinroE ri Sidenreng.
We Tenri Patuppu bersaudara, yaitu ; We Tenri Pateya dan We Tenri Parola adalah anak dari La Pattawe Arung Palenna Arumpone MatinroE ri Bettung Bulukumba, dari hasil perkawinannya dengan We Balole I Dapalippu Arung Mampu. We Balole I Dapalippu Arung Mampu adalah anak dari La Uliyo Bote’E Arumpone MatinroE ri Itterung dengan isterinya yang bernama We Tenri Gau Arung Mampu. Arumpone La Uliyo Bote’E inilah yang merupakan nenek dari La Pasompereng Arung Teko dan juga merupakan nenek dari La Patau Matanna Tikka.
Hanya saja ketika Petta TorisompaE menjadi Mangkau’ di Bone sampai meninggal dunia, La Pasompereng kebetulan tidak berada di Tanah Ugi. Dia ke Timor Kupang karena disuruh oleh Petta To RisompaE sendiri membantu Kompeni Belanda dalam memerangi orang Timor. Setelah Petta To RisompaE meninggal dunia, barulah La Pasompereng kembali ke Bone dan bermaksud merebut kedudukan La Patau Matanna Tikka sebagai Arumpone.
Pada mulanya La Patau tidak mengetahui bahwa La Pasompereng dianggap cacat oleh Kompeni Belanda. Nanti setelah adanya surat dari Kompeni Belanda yang menjelaskan tentang perbuatan La Pasompereng, barulah Lka Patau merasa bahwa kedudukannya sebagai Mangkau di Bone telah aman. Karena jelas bahwa La Pasompereng tidak mungkin didukung oleh Kompeni Belanda untuk menduduki Mangkau’ di Bone dengan adanya kesalahannya itu. Apalagi La Tenri Bali Datu Soppeng MatinroE ri Datunna yang bisa mendukungnya juga telah meninggal dunia.
Ketika La Tenri Bali MatinroE ri Datunna meninggal dunia, ia tidak lagi digantikan oleh anaknya. Tetapi orang Soppeng pergi ke Bone untuk minta kepada La Patau Matanna Tikka agar selain sebagai Mangkau’ di Bone, dapat juga menjadi Datu di Soppeng. La Patau Matanna Tikka tidak mengiyakan permintaan orang Soppeng tersebut, karena ia berpikir bahwa kalau permintan orang Soppeng itu diterima, maka ia harus menghadapi dua musuh besar yaitu La Pasompereng Arung Teko dan Daeng Mabbani Sule DatuE ri Soppeng.
Sebagai Ranreng Towa di Wajo, La Patau Matanna Tikka sekali sebulan harus ke Ujungpandang untuk melihat orang Wajo yang ada di Ujungpandang. Untuk membantunya, diangkatlah Amanna Gappa sebagai Matowa Wajo yang menggantikan dirinya bila kembali ke Bone.
Setiap datang dari Bone, La Patau selalu mengadakan Duppa Sawungeng (penyabungan ayam) secara besar-besaran di Malimongeng. Semua arung-arung yang ada di Celebes Selatan yang datang ke Ujungpandang untuk menemui Pembesar Kompeni Belanda, mereka datang apabila La Patau ada.
Arumpone La Patau Matanna Tikka menolak permintaan orang Soppeng untuk menjadi Datu di Soppeng, karena menurutnya masih ada pilihan yang paling tepat yaitu We Yadda saudara Datu Soppeng MatinroE ri Salassana. Oleh karena itu, We Yadda ditunjuk untuk menjadi Datu di Soppeng. Apalagi semasa hidupnya Petta To RisompaE pernah kawin dengan sepupunya yang bernama We Yadda itu.
Kembali kepada Arung Teko yang bernama La Pasompereng, kawin dengan saudara perempuan KaraengE ri Gowa Mallawakka Daeng Matanre Karaeng Kanjilo Tu Mammenanga ri Passirinna. Dari perkawinannya itu melahirkan anak perempuan yang bernama Karaeng Pabbineya. Inilah yang kawin dengan To Marilaleng Pawelaiye ri Kariwisi, anak Opu Tabacina Karaeng Kariwisi dengan isterinya yang bernama Arung Ujung.
Sekembalinya dari Timor, La Pasompereng Arung Teko langsung masuk ke Bone untuk menyampaikan kepada Arumpone La Patau Matanna Tikka bahwa dirinya telah kembali dari Timor. Sebagai Arumpone, La patau menerima kedatangannya, karena dianggap telah melaksanakan tugas dari Petta To RisompaE dalam membantu Kompeni Belanda memerangi Timor. Namun dalam hati La Patau tetap berpikir siapa tahu La Pasompereng akan menuntut -akkarungeng (Kedudukan sebagai Mangkau’)di Bone, karena dia juga sebagai putra mahkota.
Pada saat La Pasompereng berkunjung ke Saoraja menemui La Patau, ia langsung menerima berita tidak baik tentang isterinya yang berselingkuh dengan Sule DatuE di Soppeng yang bernama Daeng Mabbani. Isteri La Pasompereng yang bernama Karaeng BalakkaeriE adalah sudara dari KaraengE ri Gowa, sehingga pertemuannya dengan Sule Datu Soppeng Daeng Mabbani selalu dilakukannya di SalassaE ri Gowa.
Berkatalah La Patau Matanna Tikka kepada La Pasompereng ; ” Kalau kita tidak dapat mengamankan dalam rumah tangga sendiri, maka lebih tidak bisa lagi mengamankan satu wanuwa (negeri)”. Mendengar pernyataan Arumpone La Patau begitu, La Pasompereng terkejut dan bertanya ; Mengapa adik berkata begitu ? Apa adik mengetahui kalau dalam rumah tanggaku terjadi sesuatu yang memalukan ?”
Setelah Arung Teko mengulangi pertanyaannya sampai tiga kali, barulah Arumpone La Patau Matanna Tikka menjawab ;”Nantilah kakanda kembali ke Gowa baru mengetahui. Sebab hal itu bukan lagi rahasia umum di Gowa”.Selanjutnya Arumpone La Patau menjelaskan tentang perbuatan isterinya itu yang berselingkuh dengan Sule DatuE ri Soppeng yang bernama Daeng Mabbani.
Arung Teko kemudian pamit untuk kembali ke Gowa. Sesampainya di rumahnya, benar ia tidak menemukan isterinya. Arung Teko menanyakan kepada seisi rumahnya dan jawabannya adalah Karaeng BalakkaeriE pergi ke SalassaE. Oleh karena itu Arung Teko menyuruh orang untuk memanggil isterinya agar kembali ke rumahnya. Namun penggilan itu tidak diindahkan oleh isterinya dan sudah tidak mau lagi bertemu dengan suaminya.
Dengan demikian maka kepercayaan Arung Teko kepada apa yang disampaikan oleh Arumpone semakin jelas. Ia pun berpikir untuk melakukan perhitungan terhadap Sule DatuE di Soppeng.
Tidak berapa lama, datanglah Arumpone untuk mengadakan penyabungan ayam di Ujungpandang. Menurut kebiasaannya, bila ada penyabungan ayam yang diadakan oleh Arumpone di Ujungpandang, semua arung-arung datang di tempat itu.
Sebelum Arumpone memberikan tanda-tanda kepada Arung Teko bahwa dia mengirim seekor ayam, berarti Sule DatuE di Soppeng yang bernama Daeng Mabbani telah datang dan pasti ia berada di SalassaE untuk melakukan pertemuan dengan Karaeng BalakkaeriE.
Arung Teko lalu mempersiapkan pengawalnya untuk menghadang Daeng Mabbani pada jalan setapak menuju ke SalassaE di Gowa. Sebab dia pikir setelah penyabungan ayam bubar, pasti Daeng Mabbani melewati jalan itu menuju ke SalassaE untuk bertemu dengan isterinya. Sementara itu, Arumpone La Patau Matanna Tikka melaporkan kepada Kompeni Belanda bahwa pada sore hari ini bakal terjadi perkelahian antara Arung Teko serombongan dengan Sule DatuE. Siapa nanti yang membunuh, dialah yang dimasukkan dalam kurungan.
Sore harinya bubarlah penyabungan ayam. Sule DatuE juga bersiap-siap untuk menuju ke SalassaE bersama pengawalnya.Serdadu-serdadu Kompeni Belanda juga telah berjaga-jaga pada tempat yang telah ditunjukkan oleh Arumpone.
Tepat matahari terbenam, pertumpahan darahpun terjadi. Duel antara Arung Teko dengan Daeng Mabbani berlangsung sangat seru yang berakhir dengan meninggalnya Daeng Mabbani. Arung Teko langsung ditangkap dan dimasukkan dalam kurungan dan tidak akan dikeluarkan.
Pada saat itu terjadi perebutan kekuasaan antara Inggeris dengan Kompeni Belanda. Gubernur Inggeris yang ada di Kalimantan, mengirim surat kepada Arung Teko yang sementara di penjara melalui utusan khususnya agar Arung Teko bersama seluruh pengikutnya melawan Belanda. Gubernur Inggeris bersedia memberinya bantuan persenjataan, kalau Arung Teko bersedia melawan Kompeni Belanda.
Arung Teko juga dijanji oleh Inggeris bahwa kalau kalah dalam melawan Kompeni Belanda, maka Inggeris siap untuk berhadapan dengan Kompeni Belanda di Celebes Selatan.
Ketika Arumpone mengetahui hal itu, maka dia minta kepada Gubernur Kompeni Belanda agar Arung Teko bersama seluruh pengikutnya dibuang (diasingkan) ke tempat yang diperkirakan tidak bisa kembali ke Tanah Ugi hingga akhir hayatnya. Dipilihlah tempat oleh Kompeni Belanda yaitu Seilon ujung Afrika Selatan. Tempat itulah yang merupakan tempat pembuangan bagi Kompeni Belanda bagi orang yang bersalah atau dianggap membahayakan. Di sanalah Arung Teko bersama seluruh pengikutnya meninggal dunia.
Setelah Arung Teko diasingkan ke Afrika Selatan, barulah pemerintahan La Patau Matanna Tikka di Bone dirasa aman. Ketika itu datang pula orang Soppeng untuk meminta kepada Arumpone agar dapat memegang Bone dan Soppeng. Permintaan orang Soppeng itu diterima oleh Arumpone dan jadilah La Patau Matanna Tikka sebagai Arumpone dan juga sebagai Datu di Soppeng. Hal ini sesuai keinginan MatinroE ri Madello semasa hidupnya agar Enci Camummu yang diambil sebagai Sule Datu anak dari La Majuna MatinroE ri Salassana.
La Patau Matanna Tikka WalinonoE To Tenri Bali MalaE Sanrang MatinroE ri Nagauleng lahir pada tanggal 3 November 1672 M. Diangkat menjadi Mangkau’ di Bone pada tahun 1698 M. dan digelar dengan nama Sultan Muhammad Idris Adimuddin.
Oleh pamannya La Tenri Tatta Petta To RisompaE, La Patau Matanna Tikka dikawinkan dengan We Ummung Datu Larompong anak dari PajungE ri Luwu MatinroE ri Tompo’tikka. Dari perkawinannya itu, lahirlah We Batari Toja Daeng Talaga. Inilah yang menjadi Arung Timurung juga sebagai Datu di Citta. Anak berikutnya adalah We Patimana Ware, inilah yang menjadi Datu Larompong. Oleh karena itu dinamakanlah Opu Datu Larompong MatinroE ri Bola Ukina.
Karena We Batari Toja Daeng Talaga menjadi Mangkau’ di Bone, Datu Luwu dan Soppeng, maka Akkarungeng Timurung diserahkan kepada adiknya We Patimana Ware. Oleh karena itu We Patimana Ware lagi yang menjadi Arung Timurung.
We Patimana Ware kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama La Rumanga Daeng Soreang. Melahirkan tiga orang anak We Wale Daeng Matajang, We Manneng Daeng Masiang dan We Amira.
Dalam tahun 1687 M. La Patau Matanna Tikka dikawinkan lagi oleh pamannya Petta To RisompaE di Tanah Mangkasar, yaitu We Mariama Karaeng Patukangan anak KaraengE ri Gowa yang bernama I Mappadulung Daeng Mattimung Tumenanga ri Lakiung. Dari perkawinannya itu melahirkan empat anak, satu perempuan dan tiga laki-laki.Anaknya yang perempuan bernama We Yanebana I Dapattola meninggal sebelum menikah. Adapun anaknya yang laki-laki yaitu La Pareppai To Sappewali, La Padassajati To Appaware dan La Panaongi To Pawawoi.
Anak La Patau Matanna Tikka dari isterinya yang keempat yaitu Datu Baringeng dianggap juga sebagai putra mahkota yaitu La Temmassonge’ atau La Mappasossong To Appaweling. Tetapi karena lahir setelah Torisompae meninggal, sehingga oleh saudara-saudaranya hanya dianggap sebagai anak cera’. Artinya nanti bisa menduduki akkarungeng (Mangkau’ atau Datu) setelah putra mahkota yang lainnya sudah tidak ada.
Mulai dari ManurungE ri Matajang sampai kepada La Patau Matanna Tikka berlaku suatu tradisi bahwa – tenri pakkarung cera’E – tenri attolang rajengE.
La Patau Matanna Tikka kawin lagi dengan We Rakiyah di Bantaeng. Dari perkawinannya itu melahirkan dua anak perempuan dan empat anak laki-laki. Yang perempuan bernama We Tabacina meninggal dimasa kecil begitu juga berikutnya. Sedangkan yang laki-laki masing-masing bernama ; La Pauseri To Malimongeng, La Massettuang To Ape, La Massangirang To Patawari, La Makkarumpa meninggal diwaktu kecil.
Selanjutnya La Patau kawin lagi dengan We Biba To UnynyiE.Melahirkan seorang anak laki-laki yang bernama La Tangkilang, meninggal diwaktu kecil. Kemudian kawin dengan We Maisa To Lemoape’E, melahirkan dua anak yaitu La Madditudang To Parellei, yang satunya meninggal setelah lahir. Selanjutnya kawin dengan We Lette To BaloE, mekahirkan seorang anak perempuan nama We Celai.
Isteri-isteri La Patau Matanna Tikka yang dikawini tidak secara langsung, artinya hanya diwakili oleh orang lain, atau tombaknya, kerisnya, cere’nya, tempat sirih dan sebagainya. Mereka itu adalah ; We Sanging To Buki’E melahirkan seorang anak perempuan bernama We Cikondo, meninggal diwaktu kecil. Selanjutnya We Sisa melahirkan We Maragellu I Damalaka . Kemudian kawin lagi dengan We Sitti di Palakka melahirkan La Pawakkari To Appasalle, meninggal diwaktu kecil. Isteri selanjutnya bernama We Naja To SogaE melahirkan seorang anak bernama La WangiE. Kemudian isterinya yang keenam bernama We Saiyo, tidak melahirkan anak.
Isteri yang berikutnya bernama We Cimpau melahirkan seorang anak bernama La Mappaconga, meninggal diwaktu kecil. Selanjutnya bernama We Baya To BukakaE melahirkan anak laki-laki bernama La Tongeng Datu Laisu. Inilah yang menggantikan saudara ayahnya menjadi Datu Soppeng. Ini pula yang kawin dengan Datu Mario Riawa dan melahirkan anak laki-laki bernama La Mappaiyyo.
La Mappaiyyo kawin di Pammana dengan perempuan yang bernama We Tenri Dio anak dari La Gau Arung Maiwa Datu Pammana yang juga sebagai Pilla di Wajo dengan isterinya yang bernama We Tenri Yabang Datu Watu Arung Pattojo MatinroE ri Pangkajenne. La Mappaiyyo inilah yang dibunuh oleh iparnya yang bernama La Dolo (La Tenri Dolo), karena sifatnya tidak akan menuruti perintah iparnya. Pembunuhan terhadap La Mappaiyyo membuat La Temmassonge MatinroE ri Malimongeng marah besar dan mencari La Tenri Dolo untuk melakukan pembalasan.
Oleh karena itu La Tenri Dolo melarikan diri ke Kamboja dan akhirnya kawin dengan anak Raja Kamboja disana. Dari perkawinannya dengan anak Raja Kamboja, lahirlah seorang anak laki-laki bernama Ambaralana. Selanjutnya Ambaralana melahirkan Raja Sitti yang kawin di India. Inilah yang melahirkan Nonci, orang kayanya Islam di Singapura.
Isteri selanjutnya bernama We Sitti melahirkan seorang anak perempuan yang bernama We Benni. Inilah yang kawin dengan La Mattugengkeng Daeng Mamaro Ponggawa Bone. Dari perkawinan ini lahirlah We Tenriawaru Arung Lempang yang kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama La Temmassonge’.
Isteri berikutnya E Saira Karobba satu anaknya bernama E Jalling. Selanjutnya isteri kesebelas bernama E Sanrang orang Soppeng melahirkan satu anak perempuan meninggal diwaktu kecil.
Isteri La Patau Matanna Tikka yang berikut adalah E Yati, satu anaknya perempuan bernama E Kima. Selanjutnya yang bernama E Rupi, satu anaknya tapi meninggal setelah lahir.
La Patau Matanna Tikka MatinroE ri Nagauleng memiliki anak pattola (putra mahkota) dua di Luwu dari isterinya bernama We Ummung Datu Larompong yakni ; Batari Toja Daeng Talaga dan We Patimana Ware. Sedangkan dari isterinya di Gowa yang bernama We Mariama Karaeng Pattukkangang memiliki lima anak. Tetapi hanya tiga yang dianggap mattola, yakni ; La Pareppai To Sappewali, La Padassajati To Appaware dan La Panaongi To Pawawoi.
La Temmassonge’ anak Datu Baringeng adalah – ana’ sengngeng mallinrungngi ri ana’ mattolaE (putra mahkota yang terselubung) karena dia dilahirkan setelah Petta To RisompaE meninggal dunia. Oleh karena itu, La Temmassonge’ dikatakan – cera’i rimannessaE, sengngengi ri mallinrungE. Artinya yang diketahui oleh orang banyak dia hanyalah anak cera’ (bukan putra mahkota), tetapi sesungguhnya dia adalah anak sengngeng (putra mahkota). Tidak satupun saudaranya yang mengetahui kalau La Temmassonge’ itu adalah juga putra mahkota, kecuali Batari Toja Daeng Talaga MatinroE ri Tippulunna.
Selain itu, La Patau memiliki 29 anak cera’ dan anak rajeng. Tetapi kesemua itu tidak memiliki hak untuk mewarisi kedudukan ayahnya sebagai Arumpone.
Arumpone La Patau Matanna Tikka dikenal sebagai seorang Mangkau’ yang sangat menghargai adat istiadat. Ia sangat tidak senang kalau kebiasaan-kebiasan yang berlaku dalam masyarakat diubah. Dia sangat membenci orang yang suka mengisap madat (candu) dan perbuatan-perbuatan yang mengganggu keamanan masyarakat. Dua anaknya yang disuruh bunuh karena memiliki kesenangan mengisap madat.
Dengan demikian pada masa pemerintahannya di Bone, semua adat istiadat berjalan dengan baik. Tidak seorangpun yang berani melanggar, sebab sedangkan anak sendirinya disuruh bunuh kalau melakukan pelanggaran. Dia tidak memandang bulu, siapa saja yang melanggar pasti dihukum termasuk keluarganya sendiri.
Dimasa pemerintahannya, dua kali nyaris terjadi peperangan antara Bone dengan Gowa yang berarti melawan mertuanya sendiri yaitu KaraengE ri Gowa yang bernama I Mappadulung Daeng Mattimung Sultan Abdul Jalil, ayah dari isterinya yang bernama We Mariama Karaeng Patukangang. Pertama, yaitu pada tahun 1700 M. ketika Sule DatuE ri Soppeng yang bernama Daeng Mabbani dibunuh oleh La Pasompereng Arung Teko. KaraengE ri Gowa menyangka kalau La Pasompereng didukung oleh Arumpone La Patau untuk membunuh Daeng Mabbani yang kejadiannya di SalassaE ri Gowa. Untung saja sebelum perang berkobar, Kompeni Belanda cepat-cepat turun tangan dengan menenangkan kedua belah pihak.
Kedua , yaitu pada tahun 1709 M. ketika La Padassajati melakukan kesalahan besar di Bone. Karena takut dihukum oleh ayahandanya sendiri yang dikenal tidak memandang bulu, maka La Padassajati To Appaware melarikan diri ke Gowa untuk minta perlindungan kepada neneknya.
Karena permintaan Arumpone bersama Hadat Tujuh Bone agar La Padassajati dikembalikan ke Bone untuk dihukum tidak dipenuhi oleh KaraengE ri Gowa, maka Bone menyatakan perang dengan Gowa. Sementara KaraengE ri Gowa juga menyatakan dengan tegas bahwa lebih baik berperang dari pada menyerahkan cucunya kepada Bone untuk dihukum.
Sementara rencana perang antara Bone dengan Gowa menunggu saat yang tepat untuk dimulai, tiba-tiba KaraengE ri Gowa meninggal dunia. Maka La Pareppai To Sappewali saudara La Padassajati sendiri yang tidak lain adalah juga anak dari La Patau Matanna Tikka menggantikan neneknya sebagai Somba ri Gowa. La Pareppai To Sappewali juga tetap menolak untuk menyerahkan saudaranya ke Bone. Hal inipun langsung ditengahi oleh Kompeni Belanda, sehingga perang antara Bone dengan Gowa yang berarti perang antara anak dengan ayah dapat dihindari.
La Patau Matanna Tikka pulalah yang pertama mengangkat Matowa bagi orang-orang Wajo yang tinggal di Ujungpandang. Hal ini dimaksudkan agar orang-orang Wajo yang tinggal di Ujungpandang ada yang memimpinnya dan melihat keadaan sehari-harinya. Pada waktu itu La Patau Matanna Tikka disamping sebagai Mangkau’ di Bone, juga sebagai Ranreng Towa di Wajo. Orang yang diangkat sebagai Matowa adalah La Patelleng Amanna Gappa. Makanya La Patelleng Amanna Gappa dinamakan Matowa Wajo.
Dalam tahun 1714 M. Arumpone La Patau Matanna Tikka membuka arena penyabungan ayam dan mengundang seluruh TellumpoccoE (Bone, Soppeng dan Wajo). Datanglah Arung Matowa Wajo yang bernama La Salewangeng To Tenri Ruwa yang mengikutkan kemanakannya yang bernama La Maddukkelleng Daeng Simpuang Puanna La Tobo Arung Peneki. Arung Matowa Wajo yang bertaruh ayam dengan orang Bone dan ayam Arung Matowa Wajo sempat membunuh ayam orang Bone.
Karena pengawal Arumpone merasa malu, tiba-tiba seorang anak bangsawan Bone mengambil bangkai ayam tersebut dan melemparkan ketengah kelompok orang Wajo. Bangkai ayam tersebut kebetulan mengenai Arung Matowa Wajo yang berada ditengah-tengah orang Wajo. Hal ini membuat La Maddukkelleng marah dan mengamuk. Dengan mata gelap, ia memburu dan menikam orang yang melemparkan bangkai ayam tersebut sampai meninggal ditempat. Setelah itu, La Maddukkelleng melarikan diri kembali ke Wajo.
Beberapa hari kemudian, pergilah utusan Bone untuk meminta kepada Arung Matowa Wajo agar La Maddukkelleng diserahkan ke Bone. Kepada utusan Bone, Arung Matowa Wajo mengatakan bahwa La Maddukkelleng telah menyeberang ke Kalimantan. Sejak itulah La Maddukkelleng menetap di Kalimantan dan menjadi Arung di Pasir. Untuk kembali ke Wajo, memang sangat sulit. Sebab selalu ditunggu oleh TellumpoccoE (Bone, Soppeng dan Wajo) untuk dihukum.
Dalam tahun 1714 M. itu pula La Patau Matanna Tikka WalinonoE To Tenri Bali MalaE Sanrang Sultan Idris Alimuddin meninggal dunia di Nagauleng Cenrana. Oleh karena itu dinamakanlah MatinroE ri Nagauleng.
Raja Bone ke-17
Batari Toja Daeng Talaga menggantikan ayahnya La Patau Matanna Tikka menjadi Mangkau’; di Bone, karena dialah yang dipesankan oleh ayahnya sebelum meninggal dunia. Disamping sebagai Arumpone, Batari Toja juga sebagai Datu Luwu dan Datu Soppeng. Sebelumnya Batari Toja diangkat sebagai Arung Timurung, nanti setelah diangkat menjadi Arumpone, barulah Timurung diserahkan kepada adiknya yang bernama We Patimana Ware. We Patimana Ware inilah disamping sebagai Arung Timurung, juga sebagai Datu Citta.
Batari Toja dianbgkat menjadi Mangkau’ di Bone pada tanggal 17 Oktober 1704 M. dan diberi gelar Sultanah Zaenab Zakiyatuddin. Batari Toja kawin dengan Sultan Sumbawa yang bernama Mas Madinah. Tetapi perkawinan itu tidak berlangsung lama akhirnya bercerai sebelum melahirkan anak. Perkawinan ini memang hanya memenuhi pesan La Tenri Tatta Petta To RisompaE semasa hidupnya yang menghendaki Batari Toja dikawinkan dengan Sultan Sumbawa Mas Madinah.Batari Toja resmi diceraikan oleh Mas Madinah pada tanggal 27 Mei 1708 M.
Sultan Sumbawa kemudian kawin di Sidenreng dengan perempuan yang bernama I Rakiyah Karaeng Agangjenne. Perkawinannya itu membuat Batari Toja marah, I Rakiyah dikeluarkan sebagai Karaeng Agangjenne, sehingga pergi ke Sumbawa bersama suaminya. Perkawinan I Rakiyah dengan Sultan Sumbawa Mas Madinah melahirkan seorang anak perempuan yang bernama I Sugiratu. Karaeng Agangjenne adalah anak mattola (pewaris) dari La Malewai Arung Berru. I Rakiyah Karaeng Agangjenne adalah anak dari La Malewai Arung Berru Addatuang Sidenreng dengan isterinya yang bernama I Sabaro anak Karaeng Karunrung Tu Mammenanga ri Ujungtana.
Batari Toja Daeng Talaga lahir pada tahun 1668 M. kemudian diangkat menjadi Mangkau’ di Bone pada tanggal 19 September 1714 M. Karena pada saat itu banyak upaya-upaya dari orang lain untuk menghalanginya, maka Batari Toja menyerahkan kepada saudaranya yang berada di Gowa. Batari Toja minta perlindungan kepada saudaranya yaitu La Pareppai To Sappewali SombaE ri Gowa . Sementara akkarungengE ri Bone diserahkan kepada saudaranya yang bernama La Padassajati To Appamole Arung Palakka.
La Padassajati disetujui oleh Adat bersama Arung PituE untuk menjadi Arumpone menggantikan saudaranya Batari Toja Daeng Talaga.
Raja Bone ke-18
La Padassajati To Appaware juga adalah anak dari La Patau Matanna Tikka MatinroE ri Nagauleng dengan isterinya We Mariama Karaeng Pattukangang. Ketika La Patau menjadi Mangkau’ di Bone, La Padassajati To Appaware membuat kesalahan besar dengan hukuman yang sangat berat.
Karena dia takut kepada ayahnya yang dikenal sangat menjunjung tinggi adat serta tidak memandang bulu dalam menegakkan hukum, maka La Padassajati melarikan diri ke Gowa. Di sana ia minta perlindungan kepada neneknya KaraengE ri Gowa. Oleh karena itu La Patau Matanna Tikka minta kepada KaraengE ri Gowa untuk mengembalikan La Padassajati ke Bone untuk diadili oleh adat.
Tetapi KaraengE ri Gowa tidak sampai hati untuk memberikan cucunya itu untuk menjalani hukuman berat di Bone. Hal ini membuat hubungan antara Bone dengan Gowa menjadi tegang dan nyaris menimbulkan peperangan.
Untung Kompeni Belanda cepat-cepat menengahinya. Karena La Patau Matanna Tikka sudah bertegas untuk memberi tindakan tegas kepada Gowa kalau anaknya itu tidak dikembalikan ke Bone untuk menjalani hukuman. Sementara Karaeng E ri Gowa juga bertegas untuk tidak akan memberikan cucunya itu.
Setelah ayahnya meninggal dunia, barulah La Padassajati kembali ke Bone. Batari Tojalah yang mengembalikan adiknya itu ke Bone yang kemudian memberinya akkarungeng (Mangkau’) di Bone dan Datu Soppeng pada tanggal 14 Oktober 1715 M.
Adapun kesalahan yang dilakukan La Padassajati pada masa pemerintahan ayahnya adalah dia menyuruh untuk membunuh Arung Ujumpulu Datu Lamuru yang bernama La Cella anak dari La Malewai Arung Ujumpulu Arung Berru Addatuang Sidenreng MatinroE ri Tana MaridiE dengan isterinya yang bernama We Karoro Datu Lamuru. La Padassajati menyuruh orang mencekiknya sampai mati.
Tindakan La Padassajati ini membuat TellumpoccoE marah dan disuruh tangkaplah La Padassajati untuk dijatuhi hukuman. Untuk menghindari hukuman tersebut La Padassajati disuruh mengungsi ke Beula. Di sanalah ia meninggal dunia sehingga digelar MatinroE ri Beula.
Raja Bone ke-19
La Pareppai To Sappewali menggantikan saudaranya La Padassajati menjadi Mangkau’ di Bone. Inilah anak tertua dari La Patau Matanna Tikka MatinroE ri Nagauleng dari isterinya yang bernama We Mariama Karaeng Pattukangang.
La Pareppai To Sappewali di samping sebagai Arumpone, dia juga sebagai Somba ri Gowa dan Datu di Soppeng. Dia menggantikan neneknya sebagai Somba ri Gowa pada tahun 1709 M. Dia pula diberi nama Sultan Ismail yang disebut dalam khutbah Jumat.
Ketika menjadi Karaeng ri Gowa, ia bermusuhan dengan ayahnya. Tetapi permusuhan tersebut berakhir dengan kekalahan Gowa dari serangan Bone.
Karena La Pareppai To Sappewali kelihatannya tidak terlalu menguasai pemerintahan, maka pada tahun 1711 M. dia meletakkan Akkarungeng di Gowa, Bone dan Soppeng. Ketika ia meninggal dinamakan MatinroE ri Somba Opu.
Anaknya kawin dengan We Gumittiri yang melahirkan La Muanneng yang kemudian menjadi Arung Pattiro. La Muanneng kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama We Pakkemme’ Arung Majang, anak dari MatinroE ri Malimongeng dari isterinya yang bernama Sitti Abiba.
La Muanneng dengan We Tenri Pakkemme’ melahirkan anak yang bernama La Pajarungi Daeng Mallalengi Arung Majang. Selanjutnya La Muanneng dengan We Gumittiri melahirkan La Massellomo yang menjadi Ponggawa Bone. Inilah yang dinamakan Ponggawa Bone LaoE ri Luwu. La Massellomo kawin dengan Petta ri Batu Pute, melahirkan anak laki-laki yang bernama La Massompongeng, inilah yang menjadi Arung Amali.
Kamudian La Massellomo kawin lagi dengan We Camendini Arung Sumaling. Dari perkawinannya itu lahirlah La Mappesangka Daeng Makkuling. Inilah yang kawin dengan Besse Tanete Karaeng Bulukumba.
Selanjutnya La Massellomo kawin lagi dengan Arung Tajong. Dari perkawinannya ini lahir La Mappapenning To Appaimeng Daeng Makkuling. Kawin dengan sepupu satu kali ayahnya yang bernama I Mida Arung Takalara anak dari MatinroE ri Malimongeng dari isterinya yang bernama We Mommo Sitti Aisah. Dari perkawinan ini lahirlah La Tenri Tappu To Appaliweng Daeng Palallo, We Yallu Arung Apala, We Oja dan We Banrigau.
Adapun saudara perempuan La Massellomo bernama We Senradatu Sitti Amira Arung Palakka MatinroE ri Lanna. Inilah yang kawin di Mangkasar dengan Makasuma yang kemudian melahirkan I Sugiratu. Karena bercerai dengan Makasuma, maka kawin lagi dan melahirkan We Besse Karaeng Leppangeng. Dengan demikian I Sugiratu dengan We Besse Karaeng Leppangeng bersaudara, tetapi lain ayahnya.
I Sugiratu kawin dengan Arung Ujung anak dari To Marilaleng Pawelaiye ri Kariwisi dengan isterinya yang bernama Karaeng Pabbineya. Dari perkawinan itu, lahirlah La Umpu Arung Teko. Selanjutnya We Besse Karaeng Leppangeng kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama La Massompongeng Arung Sumaling. Dari perkawinannya itu, lahirlah We Rukiyah.
We Rukiyah kawin dengan sepupu dua kalinya yang bernama La Umpu Arung Teko yang juga sebagai Arung Ujung. Dari perkawinannya itu, lahirlah We Bau Arung Kaju. Kemudian We Bau kawin dengan sepupu dua kalinya yang bernama La Mappasessu Arung Palakka anak dari La Tenri Tappu dengan isterinya We Padauleng Arung Timurung. Dari perkawinannya itu, lahirlah We Baego Arung Macege.
We Besse kemudian kawin lagi dengan To Appo Arung Berru Addatuang Sidenreng MatinroE ri Sumpang MinangaE. Dari perkawinan yang kedua ini melahirkan seorang anak laki-laki bernama To Appasawe Arung Berru. To Appasawe inilah yang kawin dengan Arung Paopao yang bernama Hatijah, anak dari La Maddussila To Appangewa Karaeng Tanete dengan isterinya yang bernama Sitti Abiba. To Appasawe dengan Arung Paopao melahirkan anak laki-laki bernama Sumange’ Rukka To Patarai.
Sumange’ Rukka To Patarai kawin dengan anak sepupunya yang bernama We Baego Arung Macege, anak dari We Bau Arung Kaju dengan suaminya yang bernama La Mappasessu To Appatunru MatinroE ri Laleng Bata. Dari perkawinan Sumange’ Rukka dengan We Baego Arung Macege, lahirlah We Pada Arung Berru dan Singkeru’ Rukka Arung Palakka.
La Pareppai To Sappewali meninggal dunia di Somba Opu, makanya dinamakan MatinroE ri Somba Opu. Digantikan oleh saudaranya yang bernama La Panaongi To Pawawoi menjadi Mangkau’ di Bone.
Raja Bone ke-20
Dengan diangkatnya La Panaongi To Pawawoi sebagai Arumpone menggantikan saudaranya, maka telah tiga bersaudara dari isteri La Patau Matanna Tikka yang bernama We Mariama Karaeng Patukangang yang menjadi Mangkau’ di Bone dan juga Datu di Soppeng. Ketika menjadi Mangkau’ di Bone, La Panaongi To Pawawoi dikenal sebagai Arumpone yang berhati jernih dan dicintai oleh rakyatnya.
La Panaongi kawin dengan We Sitti Hawang Daeng Masennang, anak dari To Ujama. Dari perkawinan itu, lahirlah La Page Arung Mampu yang juga sebagai Arung Malolo di Bone. Ketika masih kecil, La Panaongi dipelihara oleh neneknya yang bernama La Pariusi Daeng Manyampa Arung Mampu yang juga sebagai Arung Matowa Wajo MatinroE ri Buluna. Pada saat itulah dia diwariskan oleh neneknya Akkarungeng ri Mampu, Sijelling dan Amali. Oleh karena itu sebelum menjadi Arumpone La Panaongi To Pawawoi telah dikenal sebagai Arung Mampu, Arung Sijelling dan Arung Amali.
Anak La Panaongi To Pawawoi dari isterinya We Sitti Hawang yang bernama La Page Arung Mampu Arung Malolo bi Bone, kawin dengan We Cenra Arung Bakung. Dari perkawinan itu lahirlah dua anak laki-laki, yang pertama bernama La Maddussila Arung Mampu, kedua bernama La Pasampoi Arung Kading.
Kemudian La Page Arung Mampu Arung Malolo di Bone kawin lagi dengan We Saloge Arung Weteng. Dari perkawinan itu, lahirlah; pertama La Mappaware Arung Tompo’bulu, kedua La Mappangara Arung Sinri To Marilaleng Bone Pawelaiye ri SessoE, ketiga We Masi Arung Weteng.
We Masi kawin dengan To Tenri To Marilaleng Pawelaiye ri Kaluku BodoE. Dari perlawinannya itu, lahir dua anak laki-laki; pertama bernama La Mappaware Arung Tompo’bulu, kedua La Mappangara Arung Sinri, inilah yang menjadi To Marilaleng Pawelaiye ri SessoE.
La Mappangara Arung Sinri, inilah yang melahirkan Haji Abdul Razak seorang ulama’ besar yang memiliki ilmu agama Islam yang sangat luas saat itu. Untuk lebih memperdalam ilmu yang dimilikinya, Haji Abdul Razak mengunjungi seorang ulama’ ahli tasauf di Berru yang bernama Haji Kalula (Haji Muhammad Fadael). Tarekat yang dipelajari dari Haji Kalula tersebut adalah Tarekat Khalwatiyah.
Ketika ulama besar Tarekat Khalwatiyah yang bernama Haji Kalula meninggal dunia, digantikanlah oleh Haji Abdul Razak sebagai ulama’ besar (Anre Guru Lompo). Selanjutnya setelah Haji Abdul Razak meninggal dunia, maka Anre Guru Lompo Tarekat Khalwatiyah beralih lagi kepada anaknya yang bernama Haji Abdullah. Ketika Haji Muhammad Abdullah meninggal dunia pada tanggal 29 Mei 1967 M. digantikan lagi oleh anaknya yang bernama Haji Muhammad Saleh Daeng Situru. Kemudian digantikan oleh saudaranya yang bernama Haji Muhammad Amin Daeng Manaba.
Beralih kepada To Marilaleng Pawelaiye ri Kaluku BodoE yang bernama To Tenri, anak dari We Maisuri dengan suaminya Petta Tobala, Petta PakkanynyarangE Jennang Bone. Sementara We Maisuri adalah anak dari We Daompo dengan suaminya La Uncu Arung Paijo.Sedangkan Tobala Petta PakkanynyarangE adalah anak dari Ponggawa DinruE ri Bone. We Daompo dengan Ponggawa DinruE ri Bone bersaudara kandung, keduanya adalah anak dari MatinroE ri Bukaka.
Dalam tahun 1724 M. La Panaongi meletakkan AkkarungengE ri Bone dan Soppeng, digantikan kembali oleh saudaranya dari Luwu yang bernama Batari Toja Daeng Talaga. Dengan demikian, Batari Toja Daeng Talaga menjadi Mangkau’ di Bone untuk kedua kalinya.
Raja Bone ke-21
Batari Toja Daeng Talaga kembali menjadi Mangkau’ di Bone menggantikan saudaranya yang bernama La Panaongi To Pawawoi. Disamping kembali menjadi Mangkau’ di Bone, Batari Toja juga kembali menjadi Datu di Luwu dan Soppeng.
Batari Toja kawin dengan sepupu tiga kalinya yang bernama La Oki yang tinggal di Ajattappareng. Akan tetapi La Paulangi Petta Janggo’E sepupu satu kali La Oki mengawinkan dengan anaknya yang bernama We Tungke. Oleh karena itu, Batari Toja membatalkan perkawionannya dengan La Oki. Pada tahun 1716 M. Batari Toja kawin dengan Arung Kaju yasng bernama Daeng Mamutu.
Karena Batari Toja sangat dekat dengan Kompeni Belanda, membuat arung-arung tetangganya banyak yang kurang senang. Oleh karena itu Batari Toja lebih banyak tinggal di Ujungpandang dari pada di Bone. Sementara suaminya Arung Kaju yang diangkat sebagai Maddanreng (wakil) berniat merebut kekuasan isterinya.
Setelah Batari Toja mengetahui maksud jahat dari suaminya itu, iapun segera menceraikan suaminya tersebut. Bahkan mantan suaminya tersebut diusir untuk meninggalkan Bone.
Dalam tahun 1735 M. La Maddukkelleng Arung Peneki yang juga sebagai Sultan Pasir di Kalimantan berniat untuk kembali ke negerinya di Peneki. Tetapi pada saat itu, La Maddukkelleng belum bisa menginjakkan kakinya di wilayah TellumpoccoE (Bone, Soppeng dan Wajo) karena kesalahan yang pernah diperbuatnya. Pada saat itu, Wajo masih merupakan wilayah kekuasan Bone yang ditaklukkan pada masa pemerintahan La Tenri Tatta Arung Palakka MaloampeE Gemme’na. Sedangkan La Maddukkelleng meninggalkan Wajo dan lari ke Kalimantan karena memperbuat kesalahan terhadap Bone pada masa pemerintahan La Patau Matanna Tikka.
Arung Kaju mantan suami Batari Toja yang diusir untuk meninggalkan Bone, pergi ke Tanah Mandar bersama Karaeng Bonto Langhkasa menunggu kedatangan La Maddukkelleng dari Tanah Pasir Kalimantan. Karaeng Bonto Langkasa juga tidak senang dengan KaraengE ri Gowa karena dinilai sangat dekat dengan Kompeni Belanda sebagaimana Batari Toja. Dengan demikian, Arung Kaju menjalin kerja sama dengan Karaeng Bonto Langkasa dan La Maddukkelleng. Kerja sama tersebut bermaksud untuk melepaskan Wajo dari kekuasan Bone.
Sementara Karaeng Bonto Langkasa ingin menghilangkan pengaruh Kompeni Belanda di Gowa dan Bone, sehingga menjalin kerja sama dengan Arung Kaju Daeng Mamutu yang memang berniat merebut kekuasan dari mantan isterinya Batari Toja Daeng Talaga.
Adapun Arumpone Batari Toja setelah mengetahui bahwa La Maddukkelleng telah mendarat di Wajo, berangkatlah ke Ujungpandang untuk berlindung pada Kompeni Belanda. Diserbulah Bone oleh pasukan La Maddukkelleng, ada juga rombongan Karaeng Bonto Langkasa dan Arung Kaju yang menghasut orang Bone untuk melawan Arumpone.
Setelah membumi hanguskan Bone, La Maddukkelleng meminta kembali – sebbukatina (persembahan) Wajo yang pernah diberikan kepada Bone pada masa pemerintahan Petta To RisompaE. Maka kembalilah Wajo menjadi wilayah merdeka dari kekuasaan Bone. Diangkatlah La Maddukkelleng sebagai Arung Matowa Wajo menggantikan pamannya.
Pergilah La Maddukkelleng Arung Matowa Wajo ke Gowa untuk memanggil Sitti Napisa Karaeng Langelo We Denradatu saudara KaraengE ri Gowa yang bernama I Mallawangeng Gau Sultan Abdul Khair untuk diangkat menjadi Arumpone. Akan tetapi ditolak oleh orang Bone, maka pergilah Karaeng Langelo ke Wajo dan tinggal di rumah La Maddukkelleng.
Selain itu datang pula La Oddang Riwu Karaeng Tanete bersama pasukannya bermaksud pula menjadi Arung di Bone. Akan tetapi tidak disetujui oleh Kompeni Belanda dan KaraengE ri Gowa. Juga tidak diterima oleh Adat Bone.
Oleh karena itu dikembalikanlah Batari Toja ke Bone untuk menjadi Arumpone berdasarkan keinginan Arung PituE (Adat) di Bone. Setelah kembali ke Bone, Batari Toja menyuruh Kadhi Bone yang bernama Abdul Rasyid ke Tanah Mandar memanggil La Pamessangi untuk menjadi Arung di Belawa Orai, Alitta dan Suppa yang pernah diusir oleh KaraengE ri Gowa.
Ketika sampai di Mandar, Kadhi Bone Abdul Rasyid menyampaikan kepada La Pamessangi bahwa dia disuruh oleh Arumpone Batari Toja memanggil kembali ke Bone untuk kembali menjadi Arung di Belawa Orai, Suppa dan Alitta. Penyampaian itu dibenarkan oleh Matowa Belawa yang menyertai Kadhi Bone ke Balannipa menemui La Pamessangi.
La Pamessangi kembali ke Bone bersama Kadhi Bone. Ia mendarat di JampuE dan disambut oleh Pabbicara Suppa. Pada sat itu La Pamessangi menyuruh anaknya yang bernama La Sangka untuk tinggal menjadi Datu di Suppa. Setelah bermalam tiga malam di Suppa, datanglah orang Alitta bersama Pabbicara Suppa di Alitta untuk menemuinya. Lalu La Pamessangi menyuruh lagi anaknya yang bernama La Posi untuk menjadi Arung di Alitta. Tiga malam di Alitta baru pergi di Belawa. Setelah bermalam satu malam di Belawa datanglah semua orang Belawa, orang Wattang, orang Timoreng memberi ucapan selamat ditandai dengan pemberian 10 gantang beras untuk satu kampung.
Setelah empat malam di Belawa dikumpulkanlah orang Belawa dan menyampaikan bahwa La Raga yang akan diangkat menjadi Arung di WattangE. Hal ini disetujui oleh orang Belawa, berdirilah MatowaE sambil berkata ; ”Dengarkanlah wahai orang Belawa bahwa La Raga kita angkat sebagai Arung ri Belawa”.
Sesudah diserahkan AkkarungengE ri Belawa kepada La Raga, Petta MatowaE bersama Kadhi Bone melanjutkan perjalanannya ke Bone.
Ketika Batari Toja berusia tua dan kelihatan semakin lemah, Adat bertanya kepadanya tentang siapa nantinya yang bakal menggantikannya untuk melanjutkan pemerintahannya di Bone. Lalu Batari Toja menunjuk saudaranya yang bernama La Temmassonge’ To Appaweling Arung Baringeng Ponggawa Bone. Mendengar itu, Arung Kaju berkata ;Tennakkarungi cera’ TanaE ri Bone, tennatola rajeng akkarungengE ri Bone” (Yang bukan putra mahkota tidak bisa diangkat menjadi Mangkau’ di Bone, sedangkan Mangkau’E ri Bone tidak bisa digantikan oleh orang yang kebangsawanannya hanya dari ayah).
Karena merasa tersinggung dengan kata-kata Arung Kaju, La Temmassonge’ menunggu Arung Kaju didekat tangga dan menikamnya sehingga meninggal dunia. Kematian Arung Kaju dikomentari oleh Arumpone Batari Toja bahwa lantaran mulutnya Arung Kaju yang mengatakan La Temmassonge’ hanyalah cera’ sehingga dia meninggal dunia.
Dalam tahun 1749 M. Batari Toja Daeng Talaga meninggal dunia di TippuluE sehingga dinamakan MatinroE ri Tippulunna. Kemudian digantikan oleh saudaranya yang bernama La Temmassonge’ To Appaweling Arung Baringeng.
Raja Bone ke-22
La Temmassonge To Appaweling nama kecilnya adalah La Mappasossong. Sebelum diangkat menjadi Mangkau di Bone menggantikan saudaranya Batari Toja Daeng Talaga, ia telah menjadi Arung Baringeng dan Ponggawa Bone. Disamping itu ia pernah pula menjadi Tomarilaleng di Bone pada masa pemerintahan Batari Toja.
Dia adalah anak dari La Patau Matanna Tikka MatinroE ri Nagauleng Arumpone yang ke 16 yang menggantikan pamannya La Tenri Tatta MalampeE Gemme’na. Menurut garis keturunannya, dia bukanlah putra mahkota ( anak pattola ) karena ibunya bukan-lah Arung Makkunrai (permaisuri). Oleh karena itu La Temassonge’ hanyalah dipandang sebagi cera’ rimannessaE – sengngengngi ri mallinrungE. Artinya pada kenyataannya dia adalah anak cera’, tetapi sesungguhnya adalah anak sengngeng (putra mahkota).
Hal ini terjadi karena hanya dua isteri La Patau Matanna Tikka yang diakui sebagai permaisuri, yakni; We Ummung Datu Larompong dari Luwu dan We Mariama Karaeng Patukangang dari Gowa. Sementara ibu La Temmassonge’ walaupun dia adalah keturunan bangsawan tinggi, tetapi tidak termasuk sebagai Arung Makkunrai, sehingga La Temmassonge’ hanya dianggap sebagai cera’.
Tetapi karena putra mahkota sudah tidak ada lagi yang bisa diangkat sebagai Mangkau di Bone pada saat itu, maka pilihan dialihkan kepada La Temmassonge’ untuk diangkat menjadi Mangkau di Bone menggantikan saudaranya Batari Toja Daeng Talaga MatinroE ri Tippulunna. Posisi La Temmassonge’ sebagai cera ri mannessaE – sengngengngi ri mallinrungE , hanya diketahui oleh saudaranya Batari Toja. Dengan demikian, sebelum meninggal dunia, Batari Toja telah berpesan bahwa yang bakal menggantikannya kelak adalah La Temmassonge’ To Appaweling.
Pada saat-saat terakhir Batari Toja dia dirawat oleh La Temmassonge’ karena Batari Toja menganggap bahwa La Temmassonge’adalah saudaranya yang paling dekat.Itulah sebabnya sehingga banyak putra bangsawan Bone yang menganggap bahwa La Temmassonge’ tidak pantas untuk diangkat menjadi Arumpone, terutama keluarga Arung Kaju yang pernah dibunuhnya. Itu pula sebabnya sehingga Akkarungeng La Temmassonge’ di Bone terkatung-katung sejak tahun 1749 M. dan nantilah pada tahun 1752 M. baru dilantik sebagai Arumpone.
Untuk itu La Temmassonge’ minta dukungan Kompeni Belanda di Ujungpandang agar kedudukannya sebagai Mangkau’ di Bone bisa dikukuhkan. Datang pula Arung Berru dan Addatuang Sidenreng meminta kepada Pembesar Kompeni Belanda di Makassar agar kedudukan La Temmassonge’ sebagai Arumpone segera dikukuhkan.
Karena desakan Arung Berru dan Addatuang Sidenreng yang bernama To Appo, yang kemudian didukung oleh Pembesar Kompeni Belanda yang bernama Asmaun, maka para anggota Hadat Bone kembali menerima La Temmassonge sebagai Mangkau’ di Bone, dan dikukuhkan pada tahun 1752 M.
Adapun isteri La Temmassonge’ yang diakui sebagai Arung Makkunrai (permaisuri) adalah We Mommo Sitti Aisah anak dari Maulana Muhammad dengan isterinya. Datu Rappeng. We Mommo Sitti Aisah adalah cucu langsung dari Seikh Yusuf Tuanta Salamaka ri Gowa.
Pembesar Kompeni Belanda di Ujungpandang yang bernama Asmaun masuk ke Bone untuk menenangkan situasi dan setelah semua permasalahan dianggap selesai dan kedudukan La Temmassonge’ sebagai Arumpone dianggap aman, upaya-upaya untuk merebut kekuasan terhadap La Temmassonge’ telah tidak ada, barulah Pembesar Kompeni Belanda membenarkan La Temmassonge’ untuk menetap di Bone.
Disamping sebagai Mangkau’ di Bone, La Temmassonge’ juga dikenal sebagai Datu di Soppeng. Dalam khutbah Jumat namanya disebut sebagai Sultan Abdul Razak Jalaluddin. La Temmassonge’ memang dikenal sebagai penganut agama Islam yang taat dan sangat patuh dalam beribadah.
La Temmassonge’ dikenal sebagai Mangkau di Bone yang memiliki banyak anak.Dalam catatan terdapat kurang lebih 80 dengan jumlah isteri yang tidak sempat dihitung. Namun isteri yang dianggapnya sebagai Arung Makkunrai (permaisuri) adalah We Mommo Sitti Aisah cucu dari Tuanta Salamaka ri Gowa.
Adapun anak-anak dari isterinya yang bernama We Mommo Sitti Aisah; La Baloso To Akkaottong, inilah yang menjadi Maddanreng di Bone. La Baloso kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama We Tenriawaru Arung Lempang anak dari saudara perempuan ayahnya. Dari perkawinan La Baloso dengan We Tenriawaru Arung Lempang, lahirlah La Sibengngareng dan inilah yang kemudian menjadi Maddanreng di Bone.
Satu lagi anaknya bernama La Cuwa Arung Lempang, selanjutnya bernama La Balo Ponggawa Pelaiyengi Pattimpa. Berikutnya bernama We Daraima dan We Maukati. Inilah yang kawin dengan La Sau Arung Kalibbong. Selanjutnya bernama We Tenripappa MajjumbaE , inilah yang kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama La Maddinra Arung Rappeng Betti’E. La Maddinra Arung Rappeng adalah anak saudara La Baloso yang bernama La Kasi Daeng Majarungi Puanna La Tenro dari isterinya yang bernama We Tenri Ona Arung Rappeng.
Dari perkawinan We Tenripappa MajjumbaE dengan La Maddinra Arung Rappeng Betti’E lahirlah We Tenri. Inilah yang kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama La Makkulawu Arung Gilireng. Dari perkawinan itu lahirlah; pertama bernama We Bangki Arung Rappeng, kedua bernama La Gau’ Arung Pattojo Ponggawa Bone, We Tenri Pasabbi Arung Rappeng, La Palettei Ponggawa Bone, La Wawo, La Mappajanci, We Nunu Arung Manisang Datu Pammana, La Massalewe, We Pana dan We Sompa Arung Baleng.
We Tenri Pasabbi Arung Gilireng kawin dengan To Allomo CakkuridiE di Wajo. Dari perkawinan itu lahirlah La Tulu CakkuridiE di Wajo. Berikutnya We Maddilu Arung Bakung, inilah yang kawin dengan La Kuneng Addatuang ri Suppa Arung Belawa Orai. Dari perkawinan itu lahirlah ; We Time Addatuang Sawitto, We Cinde Addatuang Sawitto MatinroE ri Polejiwa, La Cibu Ponggawa Bone Addatuang Sawitto, La Tenri Lengka Datu Suppa, We Maddika atau We Tenri Lippu Daeng Matana Arung Kaju, We Pada Uleng Arung Makkunrai MatinroE ri Sao Denrana dan Muhammad Saleh Arung Sijelling dan sebagai Arung Alitta.
Selanjutnya adik We Maddilu Arung Bakung adalah We Padauleng atau We Tenri Pada , kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama La Tenri Tappu To Appaliweng Daeng Palallo.
Kemudian anak La Temmassonge’ yang merupakan adik dari La Baloso adalah We Pakkemme, inilah yang menjadi Arung Majang. We Pakkemme kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama La Muanneng Arung Pattiro, anak dari La Pareppai To Sappewali MatinroE ri Somba Opu dengan isterinya yang bernama We Gumittiri.
Berikutnya adik We Pakkemme adalah We Tenri Olle, inilah yang menjadi Datu Bolli. We Tenri Olle kawin dengan La Mappajanci Daeng Massuro Datu Soppeng. Oleh karena itu La Mappajanci disebut juga sebagai PollipuE ri Soppeng MatinroE ri Laburaung. La Mappajanci Datu Soppeng adalah anak dari PajungE ri Luwu yang bernama La Mappassili Arung Pattojo MatinroE ri Duninna.
We Tenri Olle dengan La Mappajanci melahirkan anak yang bernama La Mappapole Onro, inilah yang menjadi Datu Soppeng MatinroE ri Amala’na. Berikutnya bernama We Tenri Ampareng Arung Lapajung, inilah yang menjadi Datu Soppeng MatinroE ri Barugana.
Adik We Tenri Olle adalah We Rana, inilah yang menjadi Ranreng Towa di Wajo. Kawin dengan La Toto Arung Pallekoreng, anak dari La Mampulana Arung Ugi dengan isterinya yang bernama I Yabang. Dari perkawinan itu lahirlah Sitti Hudaiya Ranreng Towa Wajo. Inilah yang kawin dengan La Tenri Dolo Arung Telle. Selanjutnya lahir Amirah Ranreng Towa Wajo.
Amirah kawin dengan La Pabeangi Petta TurubelaE anak dari We Tungke MajjumbaE dengan suaminya yang bernama La Cella Patola Wajo. Dari perkawinan Amirah dengan La Pabeangi, lahirlah We Panangareng Arung Tempe Selatan. Selanjutnya La Pawellangi PajumperoE Ranreng Tuwa dan Arung Matowa Wajo.
Selanjutnya adik dari We Rana adalah We Hamidah Arung Takalar Petta MatowaE. We Hamidah kawin dengan anak sepupu satu kalinya yang bernama La Mappapenning Daeng Makkuling Ponggawa Bone MatinroE ri Tasi’na. Dari perkawinan itu lahirlah La Tenri Tappu To Appaliweng Daeng Palallo MatinroE ri Rompegading. La Tenri Tappu kawin dengan We Tenri Pada atau We Padauleng anak dari La Baloso Maddanreng Bone dengan isterinya We Tenriawaru Arung Lempang. Adik La Tenri Tappu adalah We Yallu Arung Apala. Inilah yang kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama La Mappapole Onro Datu Soppeng MatinroE ri Amala’na. Selanjutnya La Unru Datu Pattiro, La Mata Esso, We Dende dan We Tenri Kaware Arung Balusu.
Karena We Mommo Sitti Aisah meninggal dunia, maka Arumpone La Temmassonge mengawini adiknya yang bernama Sitti Habiba. Dari perkawinannya itu, lahirlah; La Massarasa Arung Pallengoreng, La Palaguna Arung Nangka dan juga Arung Ugi serta Dulung Awang Tangka. Anak La Palaguna kemudian menjadi Arung Lamatti.
Berikutnya bernama La Patonangi atau La Tone, inilah yang menjadi Arung Amali. La Patonangi kawin dengan We Kamummu Arung Bungkasa. Anak berikutnya berada di Luwu yang bernama La Makkasau Arung Kera juga sebagai Dulung Pitumpanuwa. La Makkasau kawin dengan We Kambo Opu Daeng Patiware anak dari We Tenriwale Daeng Matajang MatinroE ri Limpo Paccing dengan suaminya yang bernama La Tenri Tadang Pallempa Walenrang. Ini adalah cucu dari We Patimana Ware saudara MatinroE ri Tippulunna.
La Makkasau dengan We Kambo Opu Daeng Patiware melahirkan anak ; pertama bernama La Riwu To Paewangi Pallempa Walenrang, kedua bernama La Ewa Opu To Palinrungi, ketiga bernama La Waje Ambo’na Riba Arung Kera Dulung Pitumpanuwa, keempat bernama We Pada Daeng Malele, kelima bernama We Biba Daeng Talebbi.
Semua adik La Makkasau berada di Luwu, kecuali We Seno Datu Citta. We Seno Datu Citta kawin dengan La Maddussila To Appangewa Karaeng Tanete , anak dari We Tenri Leleang PajungE ri Luwu MatinroE ri Soreang Tanete dengan suaminya yang bernama La Mallarangeng To Pasamangi Datu Mario Riwawo juga sebagai Datu Lompulle.
We Seno dengan La Maddussila melahirkan anak ; pertama bernama La Bacuapi , inilah yang menjadi Datu di Citta juga sebagai Dulung Ajangale MatinroEb ri Kananna ri Leangleang pada saat berperangnya Arumpone To Appatunru dengan Inggeris pada tahun 1814. Kedua bernama We Kajao Datu Citta, ketiga bernama We Hatija Arung Paopao.
We Hatija Arung Paopao kawin dengan To Appasawe Arung Berru, anak dari To Appo Arung Berru Addatuang Sidenreng MatinroE ri Sumpang MinangaE dengan isterinya yang bernama We Besse Karaeng Leppangeng. Dari perkawinannya itu lahirlah Sumange’ Rukka To Patarai Arung Berru. Sumange’ Rukka Arung Berru masuk ke Bone kawin dengan We Baego Arung Macege anak dari Arumpone yang bernama La Mappasessu To Appatunru MatinroE ri Laleng Bata dengan isterinya yang bernama We Bau Arung Kaju. Dari perkawinannya itu, lahirlah We Pada Arung Berru.
Saudara We Seno yang bernama We Soji Arung Tanete kawin dengan La Makkawaru Arung Atakka Tomarilaleng Bone, anak dari To Appo Addatuang Sidenreng dengan isterinya yang bernama We Panidong Arung Atakka. Dari perkawinannya itu lahirlah Sumange’ Rukka Ambo Pajala. Inilah yang kawin dengan We Tenri Kaware Arung Saolebbi juga sebagai Arung Balosu anak dari La Mappapole Onro Datu Soppeng MatinroE ri Amala’na.
Sumange’ Rukka Ambo Pajala dengan We Tenri Kaware melahirkan La Passamula BadungE Arung Balosu. Inilah yang kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama We Bonga anak dari La Unru Datu Soppeng dengan isterinya We Mariyama Mabbaju LotongE. Selanjutnya We Bonga Petta Indo I Lampoko dengan suaminya La Passamula Bau Baso Arung Balosu, inilah yang kemudian menjadi Sule Datu di Soppeng.
Saudara La Passamula BadungE yang lain bernama La Patongai, inilah yang menjadi Datu di Pattiro. La Patongai kemudian kawin dengan We Panangareng Datu Lompulle anak dari La Rumpang Megga Dulung Ajangale, juga sebagai Datu Lamuru dan Mario Riwawo.Disamping itu, La Rumpang Megga juga sebagai Karaeng di Tanete.Dari perkawinan We Panangareng dengan La Patongai, lahirlah La Onro Datu Lompulle dan Datu Soppeng MatinroE ri Galung.
La Onro kawin di Wajo dengan We Cecu Arung Ganra yang juga sebagai Arung Belawa, anak dari To Lempeng Arung Singkang yang juga sebagai Datu Soppeng MatinroE ri Larompong. La Onro dengan We Cecu melahirkan anak bernama La Pabeangi Arung Ganra yang kemudian menjadi Sule Datu di Soppeng. Selanjutnya La Pabeangi kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama We Tenri Sui Sitti Zaenab Arung Lapajung yang juga sebagai Datu Soppeng, anak dari We Mappanyiwi Patola Wajo Arung Singkang dengan suaminya La Walinono Datu Botto.
Anak La Onro dengan We Cecu yang lain bernama We Soji Datu Madello. Inilah yang kawin dengan La Tengko Manciji Wajo Arung Belawa Alau, anak La Tune Arung Bettempola dengan isterinya yang bernama Sompa Ritimo Arung Penrang. Anak yang lain bernama La Rumpang Datu Pattiro, inilah yang kawin dengan We Bebu Datu Suppa tidak melahirkan anak. Kemudian La Rumpang kawin dengan We Tappa, lahirlah La Makkulawu yang menjadi Ranreng Talotenre.
Selanjutnya La Onro kawin lagi dengan We Dulung, lahirlah La Cube yang kemudian menjadi Pangulu Lompo di Galung. La Cube kawin dengan We Munde saudara perempuan La Sana Arung Lompengeng yang digelar Jenderal Lompengeng.
Anak La Temmassonge’ yang lain dari isterinya yang bernama Sitti Habiba, adalah La Potto Kati Datu Baringeng Ponggawa Bone yang juga sebagai Arung Attang Lamuru. Inilah yang kawin dengan anak Karaeng Agang PancaE dengan Karaeng Popo. Dari perkawinannya itu, lahirlah anaknya; pertama bernama Sitti Hawang Arung Ujung , kedua bernama La Tadampare To Appotase Arung Ujung.
Sitti Hawang kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama La Gau Ambo Pacubbe Arung Tanete. Sedangkan La Tadampare To Appotase kawin dengan Hidayatullah Colli’ PujiE Arung Pancana, anak dari La Rumpang Megga Arung Tanete MatinroE ri Muttiara dengan isterinya yang bernama Sitti Patimah Colli’ PakuE Daeng Tarape.
Dari perkawinan La Tadampare atau La Tenrengeng dengan Colli’ PujiE, lahirlah anak; pertama bernama We Gasi Arung Atakka, kedua bernama La Makkarumpa Arung Ujung , ketiga bernama We Tenri Olle Arung Tanete.
Saudara dari Sitti Hawang yang lain adalah; pertama bernama La Kaseng Arung Raja, kedua bernama La Supu Arung Suli. Selanjutnya We Tenri Olle Arung Tanete kawin dengan La Sangaji Arung Bakke anak dari La Mappatola Arung Bakke dengan isterinya yang bernama We Pada Datu Mario Attassalo. Dari perkawinan La Sangaji Datu Bakke dengan We Tenri Olle Arung Tanete, lahirlah ; pertama We Pancai’tana Bunga WaliE Datu Tanete, kedua bernama We Pattekke Tana Tonra LipuE Arung Lalolang, ketiga bernama La Tenri Sessu Rajamuda Datu Bakke.
We Pattekke Tana Arung Lalolang kawin dengan La Mappa Arung Pattojo, anak dari La Sunra Karaeng Cenrapole dengan isterinya yang bernama We Nillang Datu Kawerang. Dari perkawinannya itu lahirlah La Unru Sulewatang Tanete dan We Tenri Aminah.
La Tenri Sessu Rajamuda Datu Bakke kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama We Bube Arung Panincong, anak dari La Malleleang Datu Mario Riawa Attassalo dengan isterinya We Pabuka Arung Panincong. Dari perkawinannya itu, lahirlah ; pertama Baso Jaya Langkara Datu Tanete, kedua Besse Panincong, ketiga We Canno atau We Suhera Datu Bakke.
La Rajamuda Datu Bakke kawin lagi dengan We Daruma Petta Indo’na Cella. Dari perkawinan itu lahirlah seorang anak perempuan yang bernama We Mastura Petta Karaeng.
Selanjutnya Arumpone La Temmassonge’ kawin lagi dengan Sitti Sapiyah anak Arung Letta. Dari perkawinannya itu, lahirlah La Kasi Daeng Majarungi Puanna La Tenro Ponggawa Bone. Puanna La Tenro kawin dengan We Yabang Datu Watu Arung Pattojo MatinroE ri Pangkajenne, anak dari We Tenri Leleang Datu Luwu MatinroE ri Soreang. Dari perkawinan We Yabang Datu Watu dengan Puanna La Tenro, lahirlah We Muanneng dan La Tatta Petta Ambarala Ambo’ Paggalung.
We Muanneng kawin dengan La Sibengngareng Arung Alitta, anak dari La Posi Arung Alitta dengan isterinya yang bernama We Tenriangka. We Muanneng dengan La Sibengngareng melahirkan anak, yaitu; We Lewa, La Dadda, La Paduppai dan We Nandong.
We Lewa Arung Alitta kawin dengan La Rumanga Karaeng Barang Patola, anak dari We Ninnong Arung Tempe dengan suaminya yang bernama La Patarai Arung Lamunre. Dari perkawinannya itu, lahirlah ; La Pamessangi Petta Towa. Inilah yang kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama E Maragau Daeng Nadi, anak dari La Pawelloi Petta Datu ri JampuE dengan isterinya yang bernama E Kutana. E Maragau dengan Petta Towa melahirkan anak yang bernama We Patima Arung Lerang. Inilah yang kawin dengan La Bode Karaeng Jampu anak dari We Passulle, Addatuang Sawitto dengan suaminya La Gau Arung Pattojo Ponggawa Bone.
We Patima Arung Lerang dengan suaminya La Bode Karaeng Jampu melahirkan anak yang bernama Daeng Rawisa Mabbola SadaE Arung Jampu. Inilah yang kawin dengan I Koso Karaeng Allu. Dari perkawinannya itu lahirlah La Pawelloi. Kemudian La Pawelloi kawin dengan sepupu dua kalinya yang bernama We Tenri anak dari We Dalaintang dengan suaminya To Sangkawana. Dari perkawinan We Tenri dengan La Pawelloi lahirlah La Parenrengi Bau Ila dan E Siseng Bau Polo.
Adapun La Tatta Petta Ambarala kawin dengan orang Melayu yang bernama Encik Sitti Mainong. Dari perkawinannya itu lahirlah La Pakkamunri Daeng Patobo. Inilah yang melahirkan La Maddiolo Daeng Pabeta. Selanjutnya La Maddiolo Daeng Pabeta melahirkan Bumihari. Bumihari inilah yang kawin dengan Encik Hatibe Abdullah Saeni. Dari perkawinannya itu lahirlah ; pertama Encik Zainul Abidin, Encik Bala, Encik Jauhar Manikam dan Encik Cahaya.
La Pakkamunri Daeng Patobo kawin lagi dan melahirkan La Kangkong Petta Nabba. Inilah yang kawin dengan I Jaleha Daeng Jenne dan melahirkan dua anak laki-laki, pertama bernama Tuan Panji dan yang kedua bernama Encik Padu Salahuddin Daeng Patangnga. Kemudian Daeng Patangnga melahirkan anak satu laki-laki dan dua anak perempuan. Laki-laki bernama Encik Abdul Karim Daeng Pasau dan perempuan bernama masing-masing Encik Kebo dan Encik Innong Daeng Tono.
Selanjutnya La Kasi Puanna La Tenro kawin lagi dengan We Tenri Ona Arung Rappeng anak dari We Senru Arung Rappeng dengan suaminya La Cella Datu Bongngo Arung Gilireng. Dari perkawinannya itu, lahirlah La Maddinra Arung Rappeng Betti’E. Inilah yang kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama We Tenri Pappa MajjumbaE anak dari La Baloso Maddanreng Bone dengan isterinya yang bernama We Tenri Awaru Arung Lempang.
We Tenri Pappa MajjumbaE dengan La Maddinra Arung Rappeng melahirkan anak perempuan yang bernama Qwe Matana Arung Rappeng. Inilah yang kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama La Makkulawu Arung Gilireng anak dari La Canno Arung Gilireng Lampe Uttu dengan isterinya We Mappanyiwi Daeng Takennang Datu Lagosi.
We Matana Arung Rappeng dengan La Makkulawu Arung Gilireng melahirkan anak ; pertama bernama We Bangki Arung Rappeng, kedua bernama La Gau Arung Pattojo Ponggawa Bone, ketiga bernama We Tenri Pasabbi Arung Gilireng, keempat bernama We Nunu Arung Manisang Datu Pammana, kelima La Palettei Ponggawa Bone, keenam We Sampa Arung Baleng, ketujuh bernama La Wawo, kedelapan bernama We Pana, kesembilan bernama La Mappajanci dan kesepuluh bernama La Massalewe.
Kemudian Arumpone La Temmassonge’ kawin lagi dengan We Salima Ajappasele, melahirkan anak perempuan bernama We Nime. Inilah yang kemudian kawin dengan Datu Bengo. Dari perkawinannya itu, lahirlah La Dekke Daeng Silasa Petta Bekka’E. Kemudian Petta Bekka’E kawin dengan Karaeng SombaE yang kemudian melahirkan La Mapparewe Daeng Makkuling Datu Bengo.
Pada hari Senin 29 Jumadil Akhir 1133 H. Arumpone La Temmassonge’ memperjelas pemberian saudaranya Batari Toja MatinroE ri Tippulunna baik semasa hidupnya maupun setelah meninggal dunia yang dipesankan kepadanya. Setelah itu iapun masuk kepada Kompeni Belanda untuk mempersaksikan pemberian Batari Toja tersebut.
Inilah penjelasan Arumpone La Temmassonge’,
”Adapun yang diberikan Batari Toja kepada saya ketika masih hidup, seperti; Baringeng, Amali, Pattiro, PaddakkalaE di Bantaeng, saya diberikan ketika berada di Kessi. Sedangkan yang dipesankan, adalah ; Timurung, Majang, Pallengoreng, Kera, Tuwa, Ugi, Citta, Lapajung,Tellu Latte’ E dan Ta’. Selanjutnya Tuwa saya serahkan kepada We Rana, Citta saya serahkan kepada We Seno, Majang saya serahkan kepada We Pakkemme’, Pallengoreng saya serahkan kepada La Massarasa, Ugi saya serahkan kepada La Palaguna, Kera saya serahkan kepada La Makkasau, Takalar saya serahkan kepada We Yamida. Sedangkan Timurung dan NakkaE, itulah yang akan saya tempati sampai tiba ajalku. Siapa saja yang merawat saya sewaktu saya sakit, itulah yang akan memilikinya.”
Pada saat menjadi Mangkau’ di Bone, anaknya di Soppeng, di Tanete, di Luwu dari We Tenri Sui Datu Mario Riwawo dengan La Pottobune Arung Tanatengnga Addatuang ri Lompulle, ditulis dalam lontara’ Bone dan Soppeng bahwa; Bone dan Mario Riwawo tempat lahirnya KadhiE, Lompulle tempat asal SengngengngE, Tanete sumber pas- seajingeng dan Soppeng tempat untuk memilih.
Dalam tahun 1775 M. Arumpone La Temmassonge’ Arung Baringeng meninggal dunia dalam usia 80 tahun. Dalam khutbah Jumat, dia dinamakan Sultan Abdul Razak Jalaluddin. Karena dia meninggal di Malimongeng, maka digelar MatinroE ri Malimongeng.
Raja Bone ke-23
La Tenri Tappu To Appaliweng adalah cucu La Temmassonge’ To Appaweling MatinroE ri Malimongeng, dari anaknya yang bernama We Hamidah Arung Takalar Petta MatowaE. La Tenri Tappu menggantikan neneknya menjadi Arumpone pada tanggal 4-6- 1775 M.
Arumpone La Tenri Tappu inilah yang berkedudukan di Rompegading, sehingga ketika ia meninggal dunia digelar Latenri Tappu MatinroE ri Rompegading. Sebagai Arumpone, ia pernah berperang dengan Addatuang Sidenreng yang bernama La Wawo. Persoalannya adalah karena La Wawo akan melepaskan diri dari keterikatannya dengan Bone. La Wawo bertegas tidak akan memberikan lagi – sebbukati (upeti) yaitu semacam persembahan yang menjadi kewajiban Addatuang Sidenreng.
Setelah melalui pertimbangan yang matang, berangkatlah orang Bone dibawah komando Arumpone untuk menyerang Sidenreng. Karena merasa terancam, Addatuang Sidenreng La Wawo minta bantuan kepada Karaeng Tanete. La Wawo minta kepada Karaeng Tanete agar Arumpone La Tenri Tappu bersama segenap pasukannya dapat dibendung untuk tidak memasuki wilayah Sidenreng. Addatuang Sidenreng La Wawo menyanggupi untuk menyediakan –ubba yaitu semacam bahan peledak kepada Karaeng Tanete dalam membendung serangan Bone.
Setelah bermusuhan kurang lebih tiga tahun, ternyata orang Bone tidak mampu untuk melewati Sungai Segeri karena dibendung oleh orang Tanete dengan bantuan Petta TollaowE ri Segeri.
Untuk mencegah terjadinya perang yang berkerpanjangan, Pembesar Kompeni Belanda di Ujungpandang segera turun tangan. Pembesar Kompeni Belanda yang bernama Yacobson Wilbey mengingatkan kepada Arumpone La Tenri Tappu untuk mundur ke Bone. Begitu pula kepada Addatuang Sidenreng La Wawo agar menarik pasukannya kembali ke Sidenreng. Dengan demikian, perang antara Bone dengan Sidenreng berakhir.
Ketika perang antara Bone dengan Sidenreng berakhir, datanglah La Wawo kepada Karaeng Tanete membawa 40 orang Batu Lappa dan 20 orang Kasa sebagai pengganti harga ubba yang digunakan Karaeng Tanete selama perang. Dalam masa pemerintahan La Tenri Tappu di Bone, Inggeris menduduki Rotterdam menggantikan Belanda tahun 1814 M.
La Tenri Tappu To Appaliweng kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama We Padauleng untuk dijadikan sebagai Arung Makkunrai (permaisuri) di Bone. We Padauleng adalah anak dari La Baloso, saudara ibunya dengan isterinya yang bernama We Tenriawaru Arung Lempang.
We Padauleng dengan La Tenri Tappu melahirkan anak pertama bernama La Mappasessu To Appatunru, inilah yang kemudian menjadi Mangkau’ di Bone, kedua bernama We Manneng Arung Data, ketiga bernama Batara Tungke Arung Timurung, keempat bernama La Pawawoi Arung Sumaling, kelima bernama La Mappaseling Arung Pannyili, keenam bernama La Tenri Sukki Arung Kajuara, ketujuh bernama We Kalaru Arung Pallengoreng, kedelapan bernama Mamuncaragi, kesembilan bernama La Tenri Bali Arung Ta’, kesepuluh bernama La Mappawewang Arung Lompu Anre Guru Anakarung Bone, kesebelas bernama La Paremma’ Rukka Arung Karella, kedua belas bernama La Temmu Page Arung Paroto Ponggawa Bone MatinroE ri Alau Appasareng, ketiga belas bernama La Pattuppu Batu Arung Tonra.
La Mappasessu To Appatunru kawin dengan We Bau Arung Kaju, anak dari We Rukiyah dengan suaminya yang bernama La Umpu Arung Teko. Dari perkawinannya itu lahirlah; We Baego Arung Macege. Inilah yang kawin dengan sepupu satu kali ibunya yang bernama Sumange’ Rukka To Patarai Arung Berru. Selanjutnya dari perkawinan We Baego Arung Macege dengan Sumange’ Rukka To Patarai, lahirlah; We Pada Arung Berru dan Singkeru’ Rukka Arung Palakka.
Adapun La Tenri Sukki Arung Kajuara To Malompo di Bone, kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama We Tenri Lippu atau We Maddika Daeng Matana Arung Kaju. Dari perkawinannya itu lahir seorang anak perempuan bernama We Tenriawaru Pancai’tana Besse Kajuara. Daeng Matana adalah anak dari We Maddilu saudara kandung We Padauleng Arung Makkunrai di Bone.
Sedangkan La Mappawewang Arung Lompu Anre Guru Anakarung Bone, kawin dengan We Tabacina atau Bau Cina Karaeng Kanjenne anak dari We Mudariyah MappalakaE Ranreng Talotenre dengan suaminya yang bernama La Pasanrangi Petta CambangE Arung Malolo Sidenreng. Dari perkawinan Bau Cina dengan Petta Anre Guru AnakarungE ; pertama bernama La Parenrengi Arung Ugi. Inilah yang kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama We Tenriawaru atau Pancai’tana Besse Kajuara anak dari We Tenri Lippu atau We Maddika Daeng Matana dengan suaminya yang bernama La Tenri Sukki Arung Kajuara.
Adik dari La Parenrengi bernama Toancalo Petta CambangE Arung Amali To Marilaleng Bone yang juga sebagai Ranreng Talotenre Wajo. Selanjutnya adik dari Toancalo bernama Sitti Saira Arung Lompu. Adik berikutnya bernama We Rukka, We Ciciba. We Ciciba inilah yang kawin dengan La Pangerang Arung Cimpu.
Kembali kepada saudara perempuan La Tenri Tappu yang bernama We Yallu Arung Apala. Inilah yang melahirkan Datu Pattiro, Datu Soppeng MatinroE ri Tengngana Soppeng dengan suaminya yang bernama La Mappapole Onre Datu Soppeng MatinroE ri Amala’na. Anak berikutnya bernama La Mata Esso Sule Datu di Soppeng MatinroE ri Lawelareng. Selanjutnya bernama We Tenri Kaware Arung Saolebbi Arung Balosu. Selanjutnya We Dende, meninggal dunia ketika masih kecil.
La Unru Datu Pattiro kawin dengan We Selima Mabbaju NyilaE anak dari We Mariyama Mabbaju LotongE dengan suaminya yang bernama La Pede Daeng Mabela Pabbicara Sidenreng. Dari perkawinannya itu lahirlah pertama bernama Baso Sidenreng Petta Ambo’na Salengke, kedua bernama We Bonga Petta Indo’na I Lampoko.
Baso Sidenreng Petta Ambo’na Salengke kawin dengan We Waru, kemudian We Kacici. Keduanya adalah anak dari La Patau Petta Janggo Arung Leworeng. Dari perkawinan dengan We Waru lahirlah; pertama bernama We Nibu, kedua bernama La Salengke. Selanjutnya We Kacici melahirkan anak pertama bernama La Palloge, kedua bernama We Jenna, ketiga bernama We Takka.
Sedangkan We Tenri Kaware Arung Balosu kawin dengan Sumange’ Rukka Ambo’ Pajala Arung Tanete anak We Soji Arung Tanete dengan suaminya yang bernama La Makkawaru Arung Atakka Tomarilaleng Bone. Dari perkawinannya itu lahirlah dua anak laki-laki pertama bernama La Patongai Datu Pattiro, kedua bernama La Passamula BadungE.
La Patongai Datu Pattiro kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama We Panangareng Datu Lompulle, anak dari We Pancai’tana Arung Akkampeng dengan suaminya yang bernama La Rumpang Megga Karaeng Tanete. We Panangareng dengan La Patongai melahirkan anak bernama La Onro Datu Lompulle.
La Passamula BadungE kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama We Bonga Petta Indo’na I Lampoko. Dari perkawinan itu lahirlah anaknya pertama bernama Bau Baso Arung Balosu, inilah yang menjadi Sule Datu di Soppeng. Kedua bernama Sitti Hawang, ketiga bernama We Mira.
Bau Baso Arung Balosu kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama We Nebu Petta Indo’na Matta anak Baso Sidenreng dengan isterinya We Waru. Dari perkawinan itu lahirlah ; pertama bernama We Matta, kedua bernama Mahmud Petta Bau, ketiga bernama We Besse.
Sitti Hawang kawin dengan La Cakkudu Petta Amparita, anak La Panguriseng Addatuang Sidenreng dengan isterinya yang bernama We Bangki Arung Rappeng. We Sitti Hawang dengan La Cakkudu melahirkan anak bernama La Pasanrangi Datu Taru.
We Taka kawin dengan La Sanreseng Datu Lamuru, anak dari Jaya Langkara Datu Lamuru dengan isterinya yang bernama We Tellongeng. Dari perkawinan itu lahirlah We Sengngeng. Inilah yang kawin dengan La Sana Arung Lompengeng, anak dari La Page Arung Lompengeng dengan isterinya yang bernama We Bonga. We Sengngeng dengan La Sana melahirkan anak bernama We Yasiyah. We Yasiyah inilah yang kawin dengan La Coppo Daeng Mangottong, anak dari La Massikkireng Arung Macege dengan isterinya yang bernama Sitti Aminah Arung Pallengoreng.
We Jenna kawin dengan La Passamula Datu Lompulle Ranreng Talotenre Arung Matowa Wajo MatinroE ri Batubatu. Anak dari La Patongai Datu Lompulle Ranreng Talotenre dengan isterinya Besse Arawang. Dari perkawinannya itu lahirlah La Mappe Datu Mario Riawa. Kemudian La Mappe kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama We Besse anak Sule DatuE Arung Balosu dengan isterinya yang bernama We Nebu Petta Indo’na Matta. Selanjutnya We Besse dengan La Mappe melahirkan anak perempuan yang bernama Isa Arung Padali.
We Matta kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama La Pasanrangi Datu Taru, anak dari Sitti Hawang dengan suaminya La Cakkudu Petta Amparita. Kemudian We Matta dengan La Pasanrangi melahirkan anak pertama bernama La Bandu, kedua bernama We Selo. We Selo kawin dengan La Jojjo Arung Berru Karaeng Lembang Parang, anak dari We Batari Arung Berru dengan suaminya La Mahmud Karaeng ri Baroanging. Dari perkawinannya itu lahirlah We Tenri.
La Onro Datu Lompulle kawin dengan We Cecu Arung Ganra yang juga Arung Belawa Orai. Anak dari We Sitti Tahirah Patola Wajo dengan suaminya To Lempeng Arung Singkang yang juga Datu Soppeng Rialau. Kemudian We Cecu dengan La Onro melahirkan anak ; pertama bernama We Soji Datu Madello, kedua bernama La Pabeangi Arung Ganra, ketiga bernama La Rumpang Datu Pattiro Ranreng Talotenre.
We Soji Datu Madello kawin dengan Loa Tengko Manciji Wajo Arung Belawa Alau anak dari La Tune Arung Bettempola dengan isterinya Sompa Ritimo Arung Penrang. Dari perkawinannya itu lahirlah; pertama bernama La Cella, kedua bernama We Tenri Arung Belawa , ketiga bernama We Panangareng Datu Madello, keempat bernama La Patongai Datu Doping.
La Pabeangi Arung Ganra kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama We Tenri Sui Datu Watu Arung Lapajung Patola Wajo, anak dari We Mappanyiwi Patola Wajo dengan suaminya yang bernama La Walinono Datu Botto. We Tenri Sui dengan La Pabeangi melahirkan anak; pertama bernama La Wana Arung Ganra, kedua bernama La Jemma Datu Lapasung, ketiga bernama We Yaddi Luwu Datu Watu, keempat bernama Sitti Tahira Patola Wajo Datu MallanroE. Sitti Tahira inilah yang kawin dengan sepupu tiga kalinya yang bernama La Bandu, tidak melahirkan anak.
La Wana kawin dengan sepupu tiga kalinya yang bernama Isa Arung Padali anak dari La Mappe dengan isterinya yang bernama We Besse. Kemudian La Mappe kawin lagi dengan We Cingkang anak dari La Jalante Jenderal Tempe. Dari perkawinannya itu lahirlah La Mori. Selanjutnya Isa dengan La Wana Arung Ganra melahirkan anak; pertama bernama La Walinono Arung Laleng Bata, kedua bernama We Tenri Dio Datu Lompulle, ketiga bernama Galette, keempat bernama Abu Baedah.
We Yaddi Luwu kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama La Mangkona Datu Mario Riwawo anak dari La Wawo Datu Botto dengan isterinya yang bernama We Tenri Leleang Datu Mario Riwawo. We Yaddi Luwu dengan La Mangkona melahirkan anak; pertama bernama La Sade, kedua bernama We Tenriabeng, ketiga bernama We Tenriangka, keempat bernama We Cecu, kelima bernama We Tenri Pakkemme’.
La Onro Datu Lompulle kawin lagi dengan We Dulung, melahirkan seorang anak bernama La Cube. Inilah yang kemudian menjadi Pangulu Lompo di Galung. La Cube kawin dengan We Munde saudara perempuan Jenderal Lompengeng, anak dari La Page Arung Lompengeng dengan isterinya We Bonga. Dari perkawinan La Cube dengan We Munde ; pertama bernama La Singke, kedua bernama We Sukki, ketiga bernama Sitti Saleha, keempat bernama La Mahmud.
La Rumpang kawin lagi dengan We Tappa dan melahirkan seorang anak laki-laki bernama La Makkulawu.
Sampai disinilah keterangan tentang keturunan We Yallu Arung Apala yang bersaudara kandung dengan We Banrigau Arung Tajong. We Banrigau Arung Tajong kawin dengan La Tenriangka Arung Ujung anak dari Tomarilaleng Pawelaiye ri Gowa dengan isterinya yang bernama Sitti Aminah Karaeng Somba Opu yang juga Karaeng Tallo. Perkawinannya itu melahirkan seorang anak laki-laki bernama La Tenri Wari.
Kemudian We Banrigau Arung Tajong kawin lagi di Wajo dengan La Sampenne Petta La Battowa CakkuridiE ri Wajo yang juga sebagai Arung Liu. Anak dari La Paulangi To Saddapotto Daeng Lebbi Arung Bette dengan isterinya We Tenri Ampa Arung Singkang. We Banrigau dengan Petta La Battowa melahirkan anak; pertama bernama We Sawe Arung Liu, kedua bernama La Olli Maddanreng Bone, ketiga bernama We Sikati Andi Ecce
We Sikati kawin dengan La Sampo Arung Ugi yang juga sebagai Arung Belawa. Anak dari La Mampulana Arung Ugi dengan isterinya yang bernama We Bakke Datu Kawerang. Dari perkawinannya itu, lahirlah ; pertama bernama We Busa Petta WaluE Arung Belawa, kedua bernama La Rappe Arung Liu Arung Ugi yang juga Maddanreng di Bone dan Sule Ranreng Tuwa ketika sepupu satu kalinya yang bernama We Hudiyah menjadi Ranreng Tuwa. Ketiga bernama La Maggalatung Daeng PaliE Arung Palippu.
We Busa Arung Belawa kawin dengan La Tompi Arung Bettempola MatinroE ri Wajo. Anak dari La Sengngeng Arung Bettempola MatinroE ri Salawa’na dengan isterinya We Mappangideng Arung Macanang. Dari perkawinan itu lahirlah; pertama bernama We Kalaru Arung Bettempola, kedua bernama La Paramata atau La Tatta Raja Dewa Arung Bettempola, ketiga bernama La Tune Mangkau atau La Tune Sangiang Arung Bettempola MatinroE ri Tancung.
We Kalaru kawin dengan La Patongai Datu Lompulle Ranreng Talotenre, anak dari We Mudariyah MappalakaE dengan suaminya La Pasanrangi Petta CambangE Arung Malolo Sidenreng. Dari perkawinannya itu lahirlah; pertama laki-laki bernama La Mangkona To Rao PajumpungaE Datu Alau Wajo dan juga sebagai Arung Palippu.
La Rappe Arung Liu kawin dengan We Besse Daeng Taleba Arung Penrang anak dari We Jiba Datu Bulu Bangi dengan suaminya La Saliwu Petta KampongE Arung Atakka. Dari perkawinannya itu lahirlah seorang anak perempuan yang bernama Sompa Ritimo Arung Penrang MatinroE ri Cinnong Tabi. Kemudian Sompa Ritimo kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama La Tune Mangkau Arung Bettempola. Anak dari We Busa Petta WaluE dengan suaminya La Tompi Arung Bettempola MatinroE ri Wajo.
Sompa Ritimo dengan La Tune Sangiang melahirkan anak yang bernama La Gau, inilah yang kemudian mejadi Ranreng di Bettempola Wajo. La Gau kemudian kawin dengan We Tenri Sampeang Denra WaliE Arung Patila. Anak dari We Baru Arung Patila dengan suaminya yang bernama La Saddapotto Maddanreng Pammana. Kemudian La Gau dengan We Tenri Sampeang melahirkan anak yang bernama La Jamarro, inilah yang kemudian menjadi Paddanreng Bettempola. Anak berikutnya adalah La Cengke Manciji Wajo, La Tengko Arung Belawa Alau, juga sebagai Manciji Wajo, La Jollo Datu Patila, La Mamu Petta Yugi, La Come, We Gallo Arung Liu,
We Gallo Arung Liu, kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama La Mangkona To Rao PajumpungaE, tidak ada anaknya. Kemudian PajumpungaE kawin lagi dengan sepupu satu ayahnya yang bernama We Nyili’timo Arung Baranti, anak dari La Panguriseng .
Arumpone La Tenri Tappu yang tempat tinggalnya Rompegading dan Bone secara bergantian. Pada tahun 1812 M. ia meninggal dunia di Rompegading, maka dinamakanlah MatinroE ri Rompegading. La Tenri Tappu To Appaliweng Daeng Palallo MatinroE ri Rompegading digantikan oleh anaknya yang bernama La Mappasessu To Appatunru sebagai Mangkau’ di Bone.
Raja Bone ke-24
La Mappasessu To Appatunru Arung Palakka menggantikan ayahnya menjadi Mangkau’ di Bone pada tahun 1812 M. Namun pelantikannya nanti pada tahun 1814 M. La Mappasessu To Appatunru dikenal banyak bersaudara, anak dari La Tenri Tappu To Appaliweng MatinroE ri Rompegading dengan isterinya We Padauleng MatinroE ri Sao Denrana.
Pada saat menjadi Arumpone, Inggeris masuk memerintah menggantikan Belanda. Inggerislah yang menyuruh Arung Mampu yang bernama Daeng Riboko untuk mengambil SudengE dan segenap benda Kerajaan Gowa yang selama ini dipegang oleh Arumpone. Tetapi Arumpone tetap mempertahankan segenap milik ArajangE ri Gowa karena memang Arumpone punya niat untuk menjadi Arung di Gowa. Baik Arumpone La Tenri Tappu maupun La Mappasessu anaknya, merasa memiliki hak untuk menjadi Karaeng di Gowa karena memang adalah cucu dari KaraengE ri Gowa MatinroE ri Somba Opu. Apalagi banyak sekali orang Gowa yang tinggal di pegunungan yang menyerahkan diri.
Oleh karena itu, Arumpone La Mappasessu berkeras untuk menjadi Karaeng ri Gowa. Pada saat itu belum ada yang jelas tentang Karaeng di Gowa. Bagi orang Gowa beranggapan bahwa siapa saja yang memegang benda –benda Arajang, itulah yang dianggap sebagai Karaeng ri Gowa. Walaupun telah dilantik sebagai Karaeng, tetapi tidak memiliki benda-benda ArajangE ri Gowa, maka tidak bisa memerintah di Gowa.
Pembesar Inggeris yang bernama Residen Philips menyuruh kepada Arung Mampu Daeng Riboko pergi menemui Arumpone untuk minta agar benda-benda Kerajaan Gowa yang disimpan oleh Arumpone La Tenri Tappu pada masa hidupnya dikembalikan ke Gowa. Tetapi Arumpone La Mappasessu tetap mempertahankan untuk tidak memberikan SudengE dan segenap benda-benda Kerajaan Gowa tersebut.
Karena Pembesar Inggeris merasa tidak dipatuhi, maka direncanakanlah untuk menyerang Bone. Arumpone saat itu berkedudukan di Rompegading dan Inggeris melakukan serangan kepada Arumpone. Karena persenjataan Inggeris jauh lebih kuat, maka pada akhirnya Arumpone kalah setelah Rompegading dibumi hanguskan. Arumpone La Mappasessu serta seluruh keluarganya kembali ke Bone dan berkedudukan di Laleng Bata. Adapun SudengE serta segenap benda-benda Kerajaan Gowa, Arumpone menyerahkan kepada Datu Soppeng MatinroE ri Amala’na. Selanjutnya Datu Soppeng MatinroE ri Amala’na yang memberikan kepada Arung Mampu untuk dilanjutkan kepada Kompeni Inggeris.
Pada tanggal 4 Juni 1814 M. Kompeni Inggeris menyerahkan SudengE dan segenap benda-benda Kerajaan Gowa kepada Bate SalapangE ri Gowa . Jenderal Perang Inggeris yang menyerang Rompegading bernama Tuan Nightingale. Dalam tahun 1816 M. Gubernur Jenderal Belanda kembali memerintah.
Dalam khutbah Jumat nama Arumpone La Mappasessu To Appatunru disebut sebagai Sultan Muhammad Ismail Mukhtajuddin. Inilah Arumpone yang kawin dengan sepupu dua kalinya yang bernama We Bau Arung Kaju, anak dari We Rukiyah dengan suaminya yang bernama La Umpu Arung Teko. Dari perkawinannya itu lahirlah anak perempuannya yang bernama We Baego yang kemudian menjadi Arung Macege. Dalam tahun 1823 M. Arumpone La Mappasessu To Appatunru meninggal dunia di Laleng Bata dan dinamakanlah MatinroE ri Laleng Bata.
We Baego Arung Macege kawin di Berru dengan Sumange’ Rukka To Patarai Arung Berru. Anak dari Arung Berru To Appasawe dengan isterinya yang bernama We Hatija Arung Paopao. We Hatija Arung Paopao adalah anak La Maddussila Karaeng Tanete dengan isterinya yang bernama We Seno Datu Citta. We Baego Arung Macege dengan Sumange’ Rukka To Patarai melahirkan pertama bernama We Pada Arung Berru, kedua bernama Singkeru’ Rukka Arung Palakka.
We Pada Arung Berru kawin di Gowa dengan I Mallingkaang Karaeng Katangka. Dari perkawinannya itu lahirlah; pertama bernama I Makkulawu Daeng Parani Karaeng Lembang Parang, kedua bernama I Topatarai Karaeng Pabbundukang. Ketiga bernama I Togellangi Karaeng Silajo, keempat bernama We Batari Daeng Marennu Arung Berru, kelima bernama We Bau, keenam bernama We Biba Karaeng Bonto Masuji, ketujuh bernama Magguliga Andi Bangkung Karaeng Popo, kedelapan bernama Butta Intang Karaeng Mandalle, kesembilan bernama I Mangiruru Daeng Mangemba Karaeng Manjalling, kesepuluh bernama We Sugiratu Andi Baloto Karaeng Tanete, kesebelas bernama Sitti Haja Daeng Risanga, kedua belas bernama Sitti Rugaiya Karaeng Langelo, ketiga belas bernama I Mangimangi Daeng Matutu Karaeng Bontonompo.
Kembali kepada La Makkulawu Daeng Parani Karaeng Lembang Parang. Inilah yang menjadi Karaeng ri Gowa. La Makkulawu Daeng Parani kawin di Alitta dengan We Tenri Paddanreng atau We Bunga Singkeru’ anak La Parenrengi Arumpone MatinroE ri Ajang Benteng dengan isterinya yang bernama We Tenriawaru Besse Kajuara Arumpone MatinroE ri Majennang Suppa. Dari perkawinannya itu lahirlah pertama bernama La Panguriseng Bau Tode Petta Alitta, kedua bernama La Mappanyukki Datu Lolo ri Suppa.
La Panguriseng Petta Alitta kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama We Seno Karaeng Lakiung. Anak dari We Batari Arung Berru dengan suaminya I Mahmud Karaeng Baroanging. La Panguriseng dengan We Seno melahirkan anak pertama bernama We Cella Karaeng Lakiung, kedua bernama We Saripa Karaeng Pasi.
La Mappanyukki kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama We Maddilu Karaeng Bonto Masuji anak dari I Sugiratu Andi Baloto Karaeng Tanete dengan suaminya yang bernama La Parenrengi Karaeng Tinggimae. Namun tidak melahirkan anak dan We Maddilu meninggal dunia. Kemudian La Mappanyukki kawin lagi dengan We Batasi anak Gallarang Tombolo Bate SalapangE ri Gowa dengan isterinya yang bernama I Cikopo. Dari perkawinan yang kedua itu lahirlah La Pangerang Arung Macege. Selanjutnya La Mappanyukki kawin lagi di Massepe dengan We Besse Petta Bulo anak dari La Saddapotto Addatuang Sidenreng dengan isterinya yang bernama We Beda Addatuang Sawitto. Dari perkawinannya yang ketiga itu lahirlah Abdullah Bau Massepe, We Rakiyah Bau Baco Karaeng Balla Tinggi dan terakhir bernama We Bulaeng.
Karena Besse Bulo meninggal dunia, maka La Mappanyukki kawin lagi dengan sepupu satu kalinya yang bernama I Manenne Karaeng Balangsari anak dari I Magguliga Andi Bangkung Karaeng Popo dengan isterinya yang bernama I Nako Karaeng Panakukang. Dari perkawinannya itu, lahirlah We Tenri Pada Karaeng Lakiung, kedua bernama We Saripa Karaeng Pasi.
I Mallingkaang Karaeng Riburane di Wajo kawin dengan We Ninnong Ranreng Tuwa Wajo anak dari La Mappanyompa Ranreng Tuwa Wajo Arung Ujung dengan isterinya yang bernama We Dala Tongeng Arung Tempe. Dari perkawinan itu lahirlah pertama bernama We Manawara Besse Tempe, kedua bernama Baharuddin Bau Akkotengeng Karaeng Mandalle, ketiga bernama Mahmud, keempat bernama We Mudariah Karaeng Balangsari, kelima bernama Hasan Karaeng Riburane, keenam bernama Sulaeman.
I Sugiratu Andi Baloto kawin dengan La Parenrengi Karaeng Tinggimae anak dari I Manggabarani Karaeng Mangeppe Arung Matowa Wajo dengan isterinya We Dala Wettoeng Karaeng Kanjenne. Dari perkawinan itu lahirlah pertama bernama We Maddilu Daeng Bau, kedua bernama We Seno Karaeng Lakiung.
We Maddilu kawin dengan La Mappanyukki Datu Lolo ri Suppa, tidak melahirkan anak. Selanjutnya We Seno kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama Kumala Karaeng Cenrapole. Kemudian I Magguliga Andi Bangkung kawin dengan We Patima Banri atau We Banri Gau Arung Timurung anak Singkeru’ Rukka Arung Palakka Arumpone MatinroE ri Topaccing dengan isterinya yang bernama Sitti Saira Arung Lompu.Selanjutnya We Banri Gau dengan I Magguliga Karaeng Popo melahirkan anak bernama We Sutera Arung Apala, meninggal dunia diwaktu masih kecil. Kemudian Karaeng Popo kawin dengan I Nako Karaeng Panakukang anak dari I Mappatunru Karaeng Riburane dengan isterinya I Patimasang Daeng Ngasseng.
Karaeng Popo dengan I Nako melahirkan anak bernama I Manenne Karaeng Balangsari Arung Makkunrai ri Bone yang kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama La Mappanyukki.
We Batari Daeng Marennu kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama I Mahmud Karaeng ri Baroanging anak dari I Manginyareng Karaeng Lembang Parang dengan isterinya I Woja Karaeng Balangsari. Dari perkawinan itu lahirlah pertama bernama I Jojjo Kalamullahi Karaeng Lembang Parang Arung Berru, kedua bernama I Kumala Karaeng Cenrapole, ketiga bernama We Seno Karaeng Lakiung, keempat bernama I Sari Banong Karaeng Tanete Arung Berru, kelima bernama I Malingkaang Karaeng Riburane.
I Jojjo Kalamullahi kawin dengan We Ica Arung Manisang anak dari La Saddapotto Addatuang Sidenreng dengan isterinya We Beda Addatuang Sawitto. Dari perkawinan itu lahirlah seorang anaknya yang bernama La Saddapotto. Kemudian I Jojjo Kalamullahi kawin lagi di Soppeng dengan We Selo anak dari La Pasanrangi Datu Taru dengan isterinya yang bernama We Matta. Dari perkawinannya itu melahirkan anak yang bernama We Tenri.
I Kumala Karaeng Cenrapole kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama We Seno Karaeng Lakiung anak dari I Sugiratu Andi Baloto Karaeng Tanete dengan sepupu dua kalinya yang bernama La Parenrengi Karaeng Tinggi Mae. Dari perkawinan itu lahirlah pertama bernama I Manggabarani, kedua bernama Singkeru’ Rukka, ketiga bernama Sumange’ Rukka Karaeng Mangeppe Arung Berru dan satu bernama We Oja, meninggal diwaktu kecil.
We Seno Karaeng Lakiung kawin dengan La Panguriseng Petta Alitta anak dari I Makkulawu KaraengaE ri Gowa dengan isterinya We Cella Arung Alitta.
I Mangimangi Daeng Matutu Karaeng Bontonompo kawin dengan We Kunjung Karaeng Tanatana anak dari I Nyulla Daeng Tappa Manyoro Attabone dengan isterinya We Patimasang, cucu Arumpone MatinroE ri Laleng Bata. Dari perkawinannya itu lahirlah pertama bernama La Ijo Daeng Mattawang Karaeng Lalolang. Kedua seorang perempuan bernama I Maisa Karaeng Rappocini dan ketiga seorang perempuan bernama I Patimasang Karaeng Panaikang.
I Mangimangi Daeng Matutu sewaktu dilantik sebagai Somba atau Karaeng ri Gowa –ripasekkori lalla sipuwe pada tanggal 4 Januari 1937 ketika Tuan Boslaar sebagai Pembesar Kompeni di Ujungpandang. Datang semua TellumpoccoE, LimaE Ajattappareng, PituE Babanna Minanga, LimaE Massenrempulu, Cappa GalaE. Datang juga Sultan Butung.
La Ijo Daeng Mattawang Karaeng Lalolang kawin dengan Daeng Tuji. Kawin juga dengan Daeng Ngai. Inilah Karaeng ri Gowa dan Kemerdekaan Republik Indonesia diproklamirkan oleh Sukarno dan Hatta.
Sampai disinilah catatan tentang keturunan Arumpone MatinroE ri Laleng Bata. Adapun yang menggantikan sebagai Mangkau’ di Bone adalah saudara perempuannya yang bernama I Manneng Arung Data.
Raja Bone ke-25
I Manneng Arung Data menggantikan saudaranya MatinroE ri Laleng Bata menjadi Mangkau’ di Bone. Dalam khutbah Jumat nama I Manneng Arung Data dikenal dengan sebutan Sultanah Salimah Rajiyatuddin. Dalam tahun 1824 M. pada masa pemerintahannya di Bone, Belanda kembali memerintah.
Pembesar Kompeni Belanda mengajak kepada Arumpone untuk meperbaharui Perjanjian Bungaya, yaitu perjanjian antara La Tenri Tatta Arung Palakka MalampeE Gemme’na dengan Kompeni Belanda untuk bekerja sama dalam pemerintahan.Arumpone I Manneng Arung Data dikenal sangat patuh dalam melaksanakan agama Islam, sehingga dia memperdalam yang namanya ilmu tasauf. Untuk itu ia diberikan wilayah oleh gurunya yang bernama Seikh Ahmad yang menundukkan Tambora yang digelar Alif Putih. Oleh karena itu I Manneng Arung Data bertegas untuk tidak akan mengulangi Perjanjian Bungaya. Dengan demikian, Gubernur Belanda menyerang Bone pada tahun 1825 M. Dan nanti pada tanggal 7 Agustus 1825 M. baru terjadi kesepakatan antara Bone dengan Gowa untuk menjadi Bond Gnoshap dengan Belanda sebagai realisasi Pembaharuan Perjanjian Bungaya.
Arumpone I Manneng Arung Data dikenal tidak memiliki anak karena tidak pernah menikah. Ia meninggal dalam tahun 1835 M. dan dinamakan MatinroE ri Kessi. Selanjutnya digantikan oleh saudaranya yang bernama La Mappaseling Arung Panynyili.
Silsilah Raja-Raja Bone
Silsilah Raja, silsilah keluarga, bagan silsilah, ataupun diagram silsilah adalah suatu bagan yang menampilkan hubungan keluarga (silsilah) dalam suatu struktur pohon. Data genealogi ini dapat ditampilkan dalam berbagai format. Salah satu format yang sering digunakan dalam menampilkan silsilah adalah bagan dengan generasi yang lebih tua di bagian atas dan generasi yang lebih muda di bagian bawah. Bagan keturunan yang menampilkan semua keturunan dari satu individu memiliki bagian yang paling sempit di bagian atas.
Bagan leluhur, yang merupakan suatu pohon yang menampilkan leluhur seorang individu, memiliki bentuk yang lebih menyerupai suatu pohon, dengan bagian atas yang lebih lebar daripada bagian bawahnya. Beberapa bagan leluhur ditampilkan dengan seorang individu berada pada sebelah kiri dan leluhurnya di sebelah kanan.
Seperti halnya Raja-Raja Bone memiliki Silsilah seperti yang dimaksud di atas. Adapun Silsilah Raja-Raja Bone berikut ini diterbitkan oleh Lembaga Adat Bone bekerja sama Pemerintah Kabupaten Bone yang dieksplorer Lembaga Seni Budaya Teluk Bone via situs
Untuk melihat dan menelusuri Silsilah Raja-Raja Bone yang diterbitkan oleh Lembaga Adat Bone
Silakan Klik di sini
percetakan kalender pangkalanbun,percetakan murah pangkalanbun,percetakan undangan pangkalanbu,percetakan termurah pangkalanbun,percetakan murah pelaihari,percetakan kalender pelaihari,percetakan undangan pelaihari,percetakan termurah pelaihari,percetakan undangan murah pelaihari,percetakan Biak murah,percetakan dompu ,percetakan murah kupang,percetakan murah sumbawa ,percetakan undanga surabaya murah, percetakan murah ,percetakan bima murah,percetakan murah FakFak,percetakan termurah bima,percetakan Kaimana,percetakan murah sorong, percetakan mataram,percetakan murah lombok,percetakan tenggarong murah,percetakan ambon murah,percetakan termurah sampit,percetakan murah Manokwari,percetakan murah Merauke, percetakan termurah surabaya,percetakan timor-timor ,percetakan termurah palangkaraya, percetakan murah papua barat, percetaka duku kupang murah surabaya, percetaka kalender surabaya muaraH, percetakan Ambon, percetakan Asmat, Percetakan Asmat Agats, percetakan babatan brosur murah surabaya, percetakan babatan murah surabaya, percetakan Badung, percetakan balas klumprik surabaya murah, percetakan Bali, percetakan balikpapan, percetakan Banda Aceh, percetakan Bandung, percetakan Banggai, percetakan Bangka Belitung, percetakan Bangkalan, percetakan bangkingan surabaya murah, percetakan Bangli, percetakan Banjarbaru, percetakan BanjarMartapura, percetakan Banjarmasin, percetakan Banten, percetakan Bantul, percetakan Banyuwangi, percetakan Barito Kuala, percetakan Batam, percetakan Batu, percetakan Batulicin, percetakan BauBau, percetakan Bekasi, percetakan Bengkulu, percetakan Berau, percetakan Biak, Percetakan Biak Numfor, percetakan Bima, percetakan Binjai, percetakan Bintan, percetakan Bitung, percetakan Blitar, percetakan Bogor, percetakan Bojonegoro, percetakan Bolaang, percetakan Bondowoso, percetakan Bone Bolango, percetakan Bontang, percetakan Borong, percetakan Botawa, Percetakan Boven Digoel, percetakan brosur hr, percetakan brosur karanagan surabaya murah, percetakan brosur karangpilang surabaya, percetakan brosur murah kedurus surabayapercetakan basuki rahmad surabaya murahpercetakan simo murah surabaya, percetakan brosur murah surabaya, percetakan brosur murah wiyung surabaya, percetakan Bukittinggi, percetakan bungkal surabaya murah, percetakan bungkal undangan murah, percetakan Buton, percetakan candi lontar murah, percetakan candi lontar undangan murah, percetakan Cilegon, percetakan Cirebon, percetakan citraland brosur murah, percetakan citraland surabaya murah, Percetakan Deiyai, percetakan Demak, percetakan Denpasar, percetakan DKI Jakarta, Percetakan Dogiyai, percetakan Dompu, percetakan Donggala, percetakan driyorejo brosur murah, percetakan duku kupan brosur murah, percetakan Ende, percetakan fakfak, percetakan Garut, percetakan gogor brosur murah surabaya, percetakan gogor murah surabaya, percetakan Gorontalo, percetakan Gowa, percetakan Gresik, percetakan Gunung Kidul, percetakan gunung sari surabaya murah, percetakan gunungsari brosur murah, percetakan Halmahera, percetakan hrmuhammad murah surabaya, percetakan Hulu Sungai, percetakan Intan Jaya, Percetakan IntanJaya, percetakan Jambi, percetakan Jawa, percetakan Jawa Barat, percetakan Jawa Tengah, percetakan Jayapura, percetakan Jayawijaya, percetakan Jember, percetakan Jepara, percetakan jeruk kalender murah, percetakan jeruk murah, percetakan jogja, percetakan Jombang, Percetakan Kaimana, Percetakan Kalender Ambon, Percetakan Kalender Asmat, Percetakan Kalender Badung, Percetakan Kalender Bali, Percetakan Kalender Balikpapan, Percetakan Kalender Banda Aceh, Percetakan Kalender Bandung, Percetakan Kalender Banggai, Percetakan Kalender Bangka Belitung, Percetakan Kalender Bangkalan, Percetakan Kalender Bangli, Percetakan Kalender Banjar Martapura, Percetakan Kalender Banjarbaru, Percetakan Kalender Banjarmasin, Percetakan Kalender Banten, Percetakan Kalender Bantul, Percetakan Kalender Banyuwangi, Percetakan Kalender Barito Kuala, Percetakan Kalender Batam, Percetakan Kalender Batu, Percetakan Kalender Batulicin, Percetakan Kalender BauBau, Percetakan Kalender Bekasi, Percetakan Kalender Bengkulu, Percetakan Kalender Berau, Percetakan Kalender Biak, Percetakan Kalender Bima, Percetakan Kalender Binjai, Percetakan Kalender Bintan, Percetakan Kalender Blitar, Percetakan Kalender Bogor, Percetakan Kalender Bojonegoro, Percetakan Kalender Bolaang, Percetakan Kalender Bondowoso, Percetakan Kalender Bone Bolango, Percetakan Kalender Bontang, Percetakan Kalender Borong, Percetakan Kalender Botawa, Percetakan Kalender Bukittinggi, Percetakan Kalender Buton, Percetakan Kalender Cilegon, Percetakan Kalender Cirebon, Percetakan Kalender Demak, Percetakan Kalender Denpasar, Percetakan Kalender DKI Jakarta, Percetakan Kalender Dompu, Percetakan Kalender Donggala, percetakan kalender driyorejo murah, Percetakan Kalender Ende, Percetakan Kalender Gorontalo, Percetakan Kalender Gowa, Percetakan Kalender Gresik, Percetakan Kalender Gunung Kidul, Percetakan Kalender Hulu Sungai, Percetakan Kalender Intan Jaya, Percetakan Kalender Jambi, Percetakan Kalender Jawa, Percetakan Kalender Jawa Tengah, Percetakan Kalender Jayapura, Percetakan Kalender Jayawijaya, Percetakan Kalender Jember, Percetakan Kalender Jepara, Percetakan Kalender jogja, Percetakan Kalender Jombang, Percetakan Kalender Kalimantan, Percetakan Kalender Kapuas, Percetakan Kalender Karangasem, Percetakan Kalender Karimun, Percetakan Kalender Kediri, Percetakan Kalender Kefamenanu, Percetakan Kalender Kendari, Percetakan Kalender Kepanjen, Percetakan Kalender Kepulauan Aru, Percetakan Kalender Kepulauan Selayar, Percetakan Kalender Kepulauan Seribu, Percetakan Kalender Ketapang, Percetakan Kalender Kigamani, Percetakan Kalender Klungkung, Percetakan Kalender Konawe, Percetakan Kalender Kotabaru, Percetakan Kalender Kotamobagu, Percetakan Kalender Kotamulia, Percetakan Kalender Kupang, Percetakan Kalender Kutai, Percetakan Kalender Labuha, Percetakan Kalender Lamongan, Percetakan Kalender Lampung, Percetakan Kalender Larantuka, Percetakan Kalender Lhokseumawe, Percetakan Kalender Lumajang, Percetakan Kalender Luwu, Percetakan Kalender Madiun, Percetakan Kalender Magelang, Percetakan Kalender Magetan, Percetakan Kalender Majalengka, Percetakan Kalender Makassar, Percetakan Kalender Malang, Percetakan Kalender Maluku, Percetakan Kalender Mamasa, Percetakan Kalender Mamuju Mamuju, Percetakan Kalender Manado, Percetakan Kalender Manggarai, Percetakan Kalender Manokwari, Percetakan Kalender Marabahan, Percetakan Kalender Marisa, Percetakan Kalender Mataram, Percetakan Kalender Maumere, Percetakan Kalender Medan, Percetakan Kalender Mentawai, Percetakan Kalender Merauke, Percetakan Kalender Metro, Percetakan Kalender Mimika, Percetakan Kalender Minahasa, Percetakan Kalender Morowali, Percetakan Kalender Muna, Percetakan Kalender Murah Ambon, Percetakan Kalender Murah Asmat, Percetakan Kalender murah aWamena, Percetakan Kalender Murah Badung, Percetakan Kalender Murah Bali, Percetakan Kalender Murah Balikpapan, Percetakan Kalender Murah Banda Aceh, Percetakan Kalender Murah Bandung, Percetakan Kalender Murah Banggai, Percetakan Kalender Murah Bangka Belitung, Percetakan Kalender Murah Bangli, Percetakan Kalender Murah Banjar Martapura, Percetakan Kalender Murah Banjarbaru, Percetakan Kalender Murah Banjarmasin, Percetakan Kalender Murah Banten, Percetakan Kalender Murah Bantul, Percetakan Kalender Murah Banyuwangi, Percetakan Kalender Murah Batam, Percetakan Kalender Murah Batu, Percetakan Kalender Murah Batulicin, Percetakan Kalender Murah BauBau, Percetakan Kalender Murah Bekasi, Percetakan Kalender Murah Bengkulu, Percetakan Kalender Murah Berau, Percetakan Kalender Murah Biak, Percetakan Kalender Murah Bima, Percetakan Kalender Murah Binjai, Percetakan Kalender Murah Bitung, Percetakan Kalender Murah Blitar, Percetakan Kalender Murah Bogor, Percetakan Kalender Murah Bojonegoro, Percetakan Kalender Murah Bolaang, Percetakan Kalender Murah Bondowoso, Percetakan Kalender Murah Bone Bolango, Percetakan Kalender Murah Bontang, Percetakan Kalender Murah Borong, Percetakan Kalender Murah Botawa, Percetakan Kalender Murah Bukittinggi, Percetakan Kalender Murah Buton, Percetakan Kalender Murah Cilegon, Percetakan Kalender Murah Cirebon, Percetakan Kalender Murah Demak, Percetakan Kalender Murah Denpasar, Percetakan Kalender Murah DKI Jakarta, Percetakan Kalender Murah Dompu, Percetakan Kalender Murah Donggala, Percetakan Kalender Murah Ende, Percetakan Kalender Murah Garut, Percetakan Kalender Murah Gorontalo, Percetakan Kalender Murah Gowa, Percetakan Kalender Murah Gresik, Percetakan Kalender Murah Halmahera, Percetakan Kalender Murah Hulu Sungai, Percetakan Kalender Murah Intan Jaya, Percetakan Kalender Murah Jambi, Percetakan Kalender Murah Jawa, Percetakan Kalender Murah Jawa Tengah, Percetakan Kalender Murah Jayapura, Percetakan Kalender Murah Jayawijaya, Percetakan Kalender Murah Jepara, Percetakan Kalender Murah jogja, Percetakan Kalender Murah Jombang, Percetakan Kalender Murah Kalimantan, Percetakan Kalender Murah Kapuas, Percetakan Kalender Murah Karangasem, Percetakan Kalender Murah Karimun, Percetakan Kalender Murah Kediri, Percetakan Kalender Murah Kefamenanu, Percetakan Kalender Murah Kendari, Percetakan Kalender Murah Kepanjen, Percetakan Kalender Murah Kepulauan Aru, Percetakan Kalender Murah Kepulauan Selayar, Percetakan Kalender Murah Kepulauan Seribu, Percetakan Kalender Murah Ketapang, Percetakan Kalender Murah Kigamani, Percetakan Kalender Murah Klungkung, Percetakan Kalender Murah Konawe, Percetakan Kalender Murah Kotabaru, Percetakan Kalender Murah Kotamobagu, Percetakan Kalender Murah Kotamulia, Percetakan Kalender Murah Kupang, Percetakan Kalender Murah Kutai, Percetakan Kalender Murah Labuha, Percetakan Kalender Murah Lamongan, Percetakan Kalender Murah Lampung, Percetakan Kalender Murah Larantuka, Percetakan Kalender Murah Lhokseumawe, Percetakan Kalender Murah Lombok, Percetakan Kalender Murah Lumajang, Percetakan Kalender Murah Luwu, Percetakan Kalender Murah Madiun, Percetakan Kalender Murah Magelang, Percetakan Kalender Murah Magetan, Percetakan Kalender Murah Majalengka, Percetakan Kalender Murah Makassar, Percetakan Kalender Murah Malang, Percetakan Kalender Murah Maluku, Percetakan Kalender Murah Mamasa, Percetakan Kalender Murah Mamuju Mamuju, Percetakan Kalender Murah Manado, Percetakan Kalender Murah Manggarai, Percetakan Kalender Murah Manokwari, Percetakan Kalender Murah Marabahan, Percetakan Kalender Murah Marisa, Percetakan Kalender Murah Mataram, Percetakan Kalender Murah Maumere, Percetakan Kalender Murah Medan, Percetakan Kalender Murah Mentawai, Percetakan Kalender Murah Merauke, Percetakan Kalender Murah Metro, Percetakan Kalender Murah Mimika, Percetakan Kalender Murah Minahasa, Percetakan Kalender Murah Morowali, Percetakan Kalender Murah Muna, Percetakan Kalender Murah Nabire, Percetakan Kalender Murah Nganjuk, Percetakan Kalender Murah Ngawi, Percetakan Kalender Murah Nias, Percetakan Kalender Murah Nusa Tenggara Barat, Percetakan Kalender Murah Nusa Tenggara Timur, Percetakan Kalender Murah Padang, Percetakan Kalender Murah Palangka Raya, Percetakan Kalender Murah Palembang, Percetakan Kalender Murah Palu, Percetakan Kalender Murah Pamekasan, Percetakan Kalender Murah Pangkajene, Percetakan Kalender Murah Papua, Percetakan Kalender Murah Parepare, Percetakan Kalender Murah Paringin, Percetakan Kalender Murah Paser, Percetakan Kalender Murah Pasuruan, Percetakan Kalender Murah Pati, Percetakan Kalender Murah Pegunungan Bintang, Percetakan Kalender Murah Pekalongan, Percetakan Kalender Murah Pekanbaru, Percetakan Kalender Murah Percetakan Kalender Murah Gianyar, Percetakan Kalender Murah Percetakan Kalender Murah Mojokerto, Percetakan Kalender Murah Percetakan Kalender Murah Ruteng, Percetakan Kalender Murah Percetakan Kalender Murah Sarmi, Percetakan Kalender Murah Percetakan KalenderMurah Purwakarta, Percetakan Kalender Murah Ponorogo, Percetakan Kalender Murah Pontianak, Percetakan Kalender Murah Poso, Percetakan Kalender Murah Praya, Percetakan Kalender Murah Puncak Jaya, Percetakan Kalender Murah Purbalingga, Percetakan Kalender Murah Rantau, Percetakan Kalender Murah Riau, Percetakan Kalender Murah Rumbia, Percetakan Kalender Murah Sabang, Percetakan Kalender Murah Salatiga, Percetakan Kalender Murah Samosir, Percetakan Kalender Murah Sampang, Percetakan Kalender Murah Sampit, Percetakan Kalender Murah Sangatta, Percetakan Kalender Murah Sangihe, Percetakan Kalender Murah Saumlaki, Percetakan Kalender Murah Sawahlunto, Percetakan Kalender Murah semarang, Percetakan Kalender Murah Sentani, Percetakan Kalender Murah Serang, Percetakan Kalender Murah Serui, Percetakan Kalender Murah Sidoarjo, Percetakan Kalender Murah Singkawang, Percetakan Kalender Murah Sleman, Percetakan Kalender Murah Soe, Percetakan Kalender Murah solo, Percetakan Kalender Murah Soron, Percetakan Kalender Murah SorongPercetakan Kalender Murah lubuklinggau, Percetakan Kalender Murah Subulussalam, Percetakan Kalender Murah Sukabumi, Percetakan Kalender Murah Sulawesi, Percetakan Kalender Murah Sumbawa Besar, Percetakan Kalender Murah Sumenep, Percetakan Kalender Murah Surakarta, Percetakan Kalender Murah Tabanan, Percetakan Kalender Murah Tambolaka, Percetakan Kalender Murah Tana Tidung, Percetakan Kalender Murah Tana Toraja, Percetakan Kalender Murah Tangerang, Percetakan Kalender Murah Tanjung Pinang, Percetakan Kalender Murah Tapanuli, Percetakan Kalender Murah Tapin, Percetakan Kalender Murah Tarakan, Percetakan Kalender Murah Tasikmalaya, Percetakan Kalender Murah Teluk Bintuni, Percetakan Kalender Murah Tenggarong, Percetakan Kalender Murah termurah cetak kalender cetak brosur cetak katalog cetak sticker cetakposter cetak undangan cetak kalender meja cetak nota cetak amplop cetak outdoor cetak indoor pin sablon , Percetakan Kalender Murah Tidore, Percetakan Kalender Murah timika, Percetakan Kalender Murah Timor Tengah, Percetakan Kalender Murah ToliToli, Percetakan Kalender Murah Tomohon, Percetakan Kalender Murah Trenggalek, Percetakan Kalender Murah Tual, Percetakan Kalender Murah Tuban, Percetakan Kalender Murah Wakatobi, Percetakan Kalender Murah Wates, Percetakan Kalender Murah Weda, Percetakan Kalender Murah Wondama, Percetakan Kalender Murah yogyakarta, Percetakan Kalender MurahBangkalan, Percetakan Kalender MurahPacitan, Percetakan Kalender MurahPangkal Pinang, Percetakan Kalender MurahSingaraja, Percetakan Kalender MurahSitubondo, Percetakan Kalender MurahTernate, Percetakan Kalender MurahWonosari, Percetakan Kalender Nabire, Percetakan Kalender Ngawi, Percetakan Kalender Nias, Percetakan Kalender Nunukan, Percetakan Kalender Nusa Tenggara Barat, Percetakan Kalender Nusa Tenggara Timur, Percetakan Kalender Pacitan, Percetakan Kalender Palangka Raya, Percetakan Kalender Palembang, Percetakan Kalender Palopo, Percetakan Kalender Palu, Percetakan Kalender Pamekasan, Percetakan Kalender Pangkajene, Percetakan Kalender Pangkal Pinang, Percetakan Kalender Papua, Percetakan Kalender Parepare, Percetakan Kalender Paringin, Percetakan Kalender Paser, Percetakan Kalender Pasuruan, Percetakan Kalender Pati, Percetakan Kalender Pegunungan Bintang, Percetakan Kalender Pekalongan, Percetakan Kalender Pekanbaru, Percetakan Kalender Percetakan Kalender Gianyar, Percetakan Kalender Percetakan Kalender Mojokerto, Percetakan Kalender Percetakan Kalender Purwakarta, Percetakan Kalender Percetakan Kalender Ruteng, Percetakan Kalender Percetakan Kalender Sarmi, Percetakan Kalender Ponorogo, Percetakan Kalender Pontianak, Percetakan Kalender Poso, Percetakan Kalender Praya, Percetakan Kalender Probolinggo, Percetakan Kalender Puncak Jaya, Percetakan Kalender Rantau, Percetakan Kalender Riau, Percetakan Kalender Rumbia, Percetakan Kalender Sabang, Percetakan Kalender Samarinda, Percetakan Kalender Samosir, Percetakan Kalender Sampang, Percetakan Kalender Sampit, Percetakan Kalender Sangatta, Percetakan Kalender Sangihe, Percetakan Kalender Saumlaki, Percetakan Kalender Sawahlunto, Percetakan Kalender Seba, Percetakan Kalender semarang, Percetakan Kalender Sentani, Percetakan Kalender Serang, Percetakan Kalender Serui, Percetakan Kalender Sidoarjo, Percetakan Kalender Singkawang, Percetakan Kalender Situbondo, Percetakan Kalender Sleman, Percetakan Kalender Soe, Percetakan Kalender solo, Percetakan Kalender Soron, Percetakan Kalender SorongPercetakanKalender lubuklinggau, Percetakan Kalender Subulussalam, Percetakan Kalender Sulawesi, Percetakan Kalender Sumbawa Besar, Percetakan Kalender Sumedang, Percetakan Kalender Sumenep, Percetakan Kalender Tabanan, Percetakan Kalender Tambolaka, Percetakan Kalender Tana Tidung, Percetakan Kalender Tana Toraja, Percetakan Kalender Tangerang, Percetakan Kalender Tanjung Pinang, Percetakan Kalender Tapanuli, Percetakan Kalender Tapin, Percetakan Kalender Tasikmalaya, Percetakan Kalender Teluk Bintuni, Percetakan Kalender Tenggarong, Percetakan Kalender termurah cetak kalendercetak brosur cetak katalog cetak sticker cetak poster cetak undangan cetakkalender meja cetak nota cetak amplop cetak outdoor cetak indoor pin sablonbaju sab, Percetakan Kalender Ternate, Percetakan Kalender Tidore, Percetakan Kalender timika, Percetakan Kalender Timor Tengah, Percetakan Kalender Tomohon, Percetakan Kalender Tual, Percetakan Kalender Tuban, Percetakan Kalender Wakatobi, Percetakan Kalender Wates, Percetakan Kalender Weda, Percetakan Kalender Wondama, Percetakan Kalender Wonosari, Percetakan Kalender yogyakarta, Percetakan KalenderBitung, Percetakan KalenderGarut, Percetakan KalenderHalmahera, Percetakan KalenderJawa Barat, Percetakan KalenderLombok, Percetakan KalenderMurah Barito Kuala, Percetakan KalenderMurah Jawa Barat, Percetakan KalenderMurah Jember, Percetakan KalenderMurah Palopo, Percetakan KalenderNganjuk, Percetakan KalenderPurbalingga, Percetakan KalenderSalatiga, Percetakan KalenderSingaraja, Percetakan KalenderSukabumi, Percetakan KalenderTarakan, Percetakan KalenderTrenggalek, Percetakan KalenderWamena, percetakan Kalimantan, percetakan Kapuas, percetakan karangan murah surabaya, percetakan Karangasem, percetakan karangpilang surabaya murah, percetakan Karimun, percetakan katalog driyorejo murah, percetakan katalog murah surabaya, percetakan kebraon undangan murah, percetakan Kediri, percetakan kedurus surabaya murah, Percetakan Keerom, percetakan kemelaten surabaya murahj, percetakan kenbraon murah surabaya, percetakan Kendari, percetakan kenjeran brosur murah, percetakan kenjeran murah, percetakan Kepanjen, percetakan Kepulauan Selayar, percetakan Kepulauan Seribu, Percetakan Kepulauan Yapen, percetakan KepulauanAru, percetakan Kigamani, percetakan Klungkung, percetakan Konawe, percetakan Kotabaru, percetakan Kotamobagu, percetakan Kotamulia, percetakan Kupang, percetakan Kutai, percetakan Labuha, percetakan lakarsantri murah, percetakan lakarsantri undangan murah, percetakan Lamongan, percetakan Lampung, Percetakan Lanny Jaya, percetakan Larantuka, percetakan Lhokseumawe, percetakan lidah wetan brosur murah surabaya, percetakan lidah wetan murah surabaya, percetakan Lombok, percetakan Lumajang, percetakan Luwu, percetakan made surabaya murah, percetakan made undangan murah, percetakan Madiun, percetakan Magelang, percetakan Magetan, percetakan Majalengka, percetakan Makassar, percetakan Malang, percetakan Maluku, percetakan Mamasa, Percetakan Mamberamo Raya, Percetakan MamberamoTengah, percetakan Mamuju Mamuju, percetakan Manado, percetakan Manggarai, percetakan Manokwari, percetakan manukan murah surabaya, Percetakan Mappi, percetakan Marabahan, percetakan Marisa, percetakan Mataram, percetakan Maumere, Percetakan Maybrat, percetakan Medan, percetakan menganti kalender murah, percetakan menganti murah, percetakan Mentawai, percetakan Merauke, percetakan Metro, percetakan Mimika, percetakan Minahasa, percetakan Muna, percetakan murah ambon, percetakan murah Asmat, percetakan murah Badung, percetakan murah Bali, PERCETAKAN MURAH BALIKPAPAN, percetakan murah Banda Aceh, percetakan murah Bandung, percetakan murah Banggai, percetakan murah Bangka Belitung, percetakan murah Bangkalan, percetakan murah Bangli, percetakan murah Banjar Martapura, percetakan murah Banjarbaru, percetakan murah Banten, percetakan murah Bantul, percetakan murah Banyuwangi, percetakan murah Barito Kuala, percetakan murah Batu, percetakan murah Batulicin, percetakan murah Bekasi, percetakan murah Bengkulu, percetakan murah Berau, percetakan murah Biak, percetakan murah Bima, percetakan murah Bintan, percetakan murah Bitung, percetakan murah Blitar, percetakan murah Bogor, percetakan murah Bojonegoro, percetakan murah Bondowoso, percetakan murah Bone Bolango, percetakan murah Bontang, percetakan murah Borong, percetakan murah Botawa, percetakan murah Bukittinggi, percetakan murah Buton, percetakan murah Cilegon, percetakan murah Cirebon, percetakan murah Demak, percetakan murah DKI Jakarta, percetakan murah Dompu, percetakan murah Donggala, percetakan murah Ende, percetakan murah Garut, percetakan murah Gorontalo, percetakan murah Gowa, percetakan murah Gresik, percetakan murah Halmahera, percetakan murah Hulu Sungai, percetakan murah Intan Jaya, percetakan murah Jambi, percetakan murah Jawa, percetakan murah Jawa Barat, percetakan murah Jawa Tengah, percetakan murah Jayapura, percetakan murah Jayawijaya, percetakan murah Jepara, percetakan murah jogja, percetakan murah Jombang, percetakan murah Kalimantan, percetakan murah Kapuas, percetakan murah Karangasem, percetakan murah Karimun, percetakan murah Kediri, percetakan murah Kefamenanu, percetakan murah Kendari, percetakan murah Kepanjen, percetakan murah Kepulauan Aru, percetakan murah Kepulauan Selayar, percetakan murah Kepulauan Seribu, percetakan murah Ketapang, percetakan murah Kigamani, percetakan murah Klungkung, percetakan murah Konawe, percetakan murah Kotabaru, percetakan murah Kotamobagu, percetakan murah Kotamulia, percetakan murah Kupang, percetakan murah Kutai, percetakan murah Labuha, percetakan murah Lamongan, percetakan murah Lampung, percetakan murah Larantuka, percetakan murah Lhokseumawe, percetakan murah Lombok, percetakan murah Lumajang, percetakan murah Luwu, percetakan murah Madiun, percetakan murah Magelang, percetakan murah Magetan, percetakan murah Majalengka, percetakan murah Makassar, percetakan murah Malang, percetakan murah Maluku, percetakan murah Mamasa, percetakan murah Mamuju Mamuju, percetakan murah Manado, percetakan murah Manggarai, percetakan murah Manokwari, percetakan murah Marabahan, percetakan murah Marisa, percetakan murah Mataram, percetakan murah Maumere, percetakan murah Medan, percetakan murah Mentawai, percetakan murah Merauke, percetakan murah Metro, percetakan murah Mimika, percetakan murah Minahasa, percetakan murah Muna, percetakan murah Nabire, percetakan murah Nganjuk, percetakan murah Ngawi, percetakan murah Nias, percetakan murah Nunukan, percetakan murah Nusa Tenggara Barat, percetakan murah Nusa Tenggara Timur, percetakan murah Pacitan, percetakan murah Padang, percetakan murah Palangka Raya, percetakan murah Palembang, percetakan murah Palopo, percetakan murah Palu, percetakan murah Pamekasan, percetakan murah Pangkajene, percetakan murah Pangkal Pinang, percetakan murah Papua, percetakan murah Parepare, percetakan murah Paringin, percetakan murah Pasuruan, percetakan murah Pati, percetakan murah Pegunungan Bintang, percetakan murah Pekalongan, percetakan murah Pekanbaru, percetakan murah percetakan murah Gianyar, percetakan murah percetakan murah Purwakarta, percetakan murah percetakan murah Ruteng, percetakan murah percetakan murah Sarmi, percetakan murah percetakan murahMojokerto, percetakan murah Pontianak, percetakan murah Poso, percetakan murah Praya, percetakan murah Probolinggo, percetakan murah Puncak Jaya, percetakan murah Purbalingga, percetakan murah Rantau, percetakan murah Riau, percetakan murah Rumbia, percetakan murah Sabang, percetakan murah Salatiga, percetakan murah Samarinda, percetakan murah Samosir, percetakan murah Sampang, percetakan murah Sampit, percetakan murah Sangatta, percetakan murah Sangihe, percetakan murah Saumlaki, percetakan murah Sawahlunto, percetakan murah Seba, percetakan murah semarang, percetakan murah Sentani, percetakan murah Serang, percetakan murah Serui, percetakan murah Sidoarjo, percetakan murah Singaraja, percetakan murah Singkawang, percetakan murah Situbondo, percetakan murah Sleman, percetakan murah solo, percetakan murah Soron, Percetakan Murah Sorong, percetakan murah Subulussalam, percetakan murah Sukabumi, percetakan murah Sulawesi, percetakan murah Sumbawa Besar, percetakan murah Sumedang, percetakan murah Sumenep, percetakan murah Surakarta, percetakan murah Tabanan, percetakan murah Tambolaka, percetakan murah Tana Tidung, percetakan murah Tana Toraja, percetakan murah Tangerang, percetakan murah Tanjung Pinang, percetakan murah Tapin, percetakan murah Tarakan, percetakan murah Teluk Bintuni, percetakan murah Tenggarong, percetakan murah termurah cetak kalender cetak brosur cetak katalog cetak sticker cetak poster cetak undangan cetak kalender meja cetak nota cetak amplop cetak outdoor cetak indoor pin sablon baju sab, percetakan murah Ternate, percetakan murah Tidore, percetakan murah timika, percetakan murah Timor Tengah, percetakan murah ToliToli, percetakan murah Trenggalek, percetakan murah Tual, percetakan murah Tulungagung, percetakan murah Wakatobi, percetakan murah Wamena, percetakan murah Wates, percetakan murah Weda, percetakan murah Wondama, percetakan murah Wonosari, percetakan murah yogyakarta, percetakan murahBatam, percetakan murahBauBau, percetakan murahBinjai, percetakan murahDenpasar, percetakan murahJember, percetakan murahMorowali, Percetakan Murahmulia, percetakan murahPaser, percetakan murahSorongpercetakan murah lubuklinggau, percetakan murahTomohon, percetakan Nabire, Percetakan Nduga, percetakan Nganjuk, percetakan Nias, percetakan Nunukan, percetakan Nusa Tenggara Barat, percetakan Nusa Tenggara Timur, percetakan Pacitan, percetakan Padang, percetakan Palangka Raya, percetakan Palembang, percetakan Palopo, percetakan Palu, percetakan Pamekasan, percetakan Pangkajene, Percetakan Paniai, percetakan Papua, percetakan Parepare, percetakan Paringin, percetakan Paser, percetakan Pasuruan, percetakan Pati, percetakan Pegunungan Bintang, percetakan Pekalongan, percetakan Pekanbaru, percetakan percetakan Mojokerto, percetakan percetakan Purwakarta, percetakan percetakan Ruteng, percetakan percetakan Sarmi, percetakan Ponorogo, percetakan Pontianak, percetakan Poso, percetakan Praya, percetakan Probolinggo, Percetakan Puncak, percetakan Puncak Jaya, percetakan Purbalingga, percetakan Rantau, percetakan Riau, percetakan Rumbia, percetakan rungkut brosur surabaya, percetakan rungkut penjaringan murah surabaya, percetakan rungkut penjaringan undangan surabaya murah, percetakan Sabang, percetakan Salatiga, percetakan Samarinda, percetakan sambikerep surabaya murah, percetakan sambikerep undangan murah, percetakan Sampang, percetakan Sampit, percetakan Sangatta, percetakan Sangihe, Percetakan Sarmi, percetakan Saumlaki, percetakan Sawahlunto, percetakan semarang, percetakan Sentani, percetakan Serang, percetakan Serui, percetakan Sidoarjo, percetakan simo brosur murah, percetakan Singaraja, percetakan Singkawang, percetakan Situbondo, percetakan Sleman, percetakan Soe, percetakan solo, percetakan Soron, percetakan Sorong, percetakan sorong selatan, percetakan Sorongpercetakan lubuklinggau, percetakan sticker surabaya, percetakan Subulussalam, percetakan Sukabumi, percetakan Sulawesi, percetakan Sumbawa Besar, percetakan Sumedang, percetakan Sumenep, Percetakan Supiori, percetakan Surakarta, percetakan Tabanan, percetakan Tambolaka, Percetakan Tambrauw, percetakan Tana Tidung, percetakan Tangerang, percetakan Tanjung Pinang, percetakan Tapin, percetakan Tarakan, percetakan Tasikmalaya, percetakan Teluk Bintuni, Percetakan Teluk Wondama, percetakan Tenggarong, percetakan termurah cetak kalender cetak brosur cetak katalog cetak sticker cetak poster cetakundangan cetak kalender meja cetak nota cetak amplop cetak outdoor cetak indoor pin sablon baju sablon ge, percetakan Ternate, percetakan Tidore, percetakan timika, percetakan Timor Tengah, Percetakan Tolikara, percetakan ToliToli, percetakan Tomohon, percetakan Trenggalek, percetakan Tual, percetakan Tuban, percetakan Tulungagung, percetakan undangan babatan surabaya murah, percetakan undangan kenjeran murah, percetakan undangan lidah wetan murah, percetakan undangan murah surabaya, percetakan Wakatobi, percetakan Wamena, Percetakan Waropen, percetakan Wates, percetakan Weda, percetakan wiyung murah surabaya, percetakan Wondama, percetakan Wonosari, Percetakan Yahukimo, Percetakan Yalimo, percetakan yogyakarta, percetakandriyorejo murah, PercetakanKalender Murah Bintan, PercetakanKalender Murah Gunung Kidul, PercetakanKalender Murah Nunukan, PercetakanKalender Murah Probolinggo, PercetakanKalender Murah Samarinda, Percetakan Kalender Murah Seba, PercetakanKalender Murah Sumedang, PercetakanKalender Murah Tulungagung, PercetakanKalender Padang, PercetakanKalender Surakarta, PercetakanKalender ToliToli, PercetakanKalender Tulungagung, percetakanKefamenanu, percetakanKetapang, percetakanMorowali, percetakanmurah Banjarmasin, percetakanmurah Bolaang, percetakanmurah Gunung Kidul, percetakan murah Ponorogo, percetakanmurah Soe, percetakanmurah Tapanuli, percetakanmurah Tasikmalaya, percetakanmurah Tuban, percetakan Ngawi, percetakan Pangkal Pinang MURAH, percetakan percetakan Gianyar, Percetakan Raja Ampat, percetakanSamosir, percetakanSeba, percetakanTana Toraja, percetakanTapanuli, percetaklan kemelaten surabaya, percetan rungkut surabaya murah, perectakan manukan brosur murah surabaya, perectakan rungkut penjaringan brosur murah,PERCETAKAN Rasiei MURAH,PERCETAKAN Sarmi MURAH,PERCETAKAN Sentani MURAH,PERCETAKAN serui MURAH, PERCETAKAN Sorendiweri MURAH,PERCETAKAN Sorong MURAH, PERCETAKAN Sugapa MURAH,PERCETAKAN Sumohai MURAH, PERCETAKAN Tanah Merah MURAH, PERCETAKAN Teminabuan MURAH,PERCETAKAN MURAH Tigi MURAH,PERCETAKAN MURAH Timika,PERCETAKAN MURAH Tiom, PERCETAKAN MURAH Waisai,PERCETAKAN MURAH Wamena,PERCETAKAN MURAH Waris,percetakan murah kintap,percetakan kalender kintap,percetakan undangan kintap,percetakan brosur kintap,percetakan sticker kintap,percetakan kintap murah,percetakan darmo surabaya murah,percetakan kalender murah surabaya,percetakan sukolilo surabaya murah,percetakan sukolilo surabaya murah kalender,percetakan undangan sukolilo surabaya,percetakan sukomanunggal murah,percetakan sukomanunggal surabaya kalender,percetakan sukomanunggal brosur,percetakan kebraon surabaya murah,percetakan kedurus surabaya murah,percetakan wiyung surabaya kalender,percetakan kara surabaya murah,percetakan kara surabaya kalender,percetakan jambangan murah,percetakan jambangan murah surabaya,percetakan pakuwon surabaya,percetakan pakuwon kalender surabaya,percetakan undangan pakuwon surabaya,percetakan sepanjang murah sidoarjo,percetakan sepanjang sidoarjo kalender,percetakan rungkut surabaya murah,percetakan rungkut kalender surabaya,percetakan basuki rahmad surabaya murah,percetakan basuki rahmad surabaya kalender,percetakan basuki rahmad surabaya brosur,percetakan perak barat surabaya,percetakan perat timur surabaya,percetakan perak kalender,percetakan perak brosur surabaya,percetakan undangan perak murah surabaya,percetakan maijensungkono surabaya murah,percetakan brosur maijensungkono murah surabaya,percetakan maijensungkono kartu nama surabaya,percetakan barito selatan,percetakan barito selatan murah,percetakan barito selatan kalender,percetakan barito selatan undangan,percetakan barito timur,percetakan barito timur murah,percetakan barito timur kalender,percetakan barito timur undangan,percetakan barito utara,percetakan barito utara murah,percetakan barito utara kalender percetakan barito utara undangan,percetakan gunung mas,percetakan undangan gunung mas,percetakan gunung mas kalender,percetakan kapuas,percetakan kapuas kalender,percetakan undangan kapuas,percetakan katingan,percetakan katingan murah,percetakan katingan kalender,percetakan katingan undangan,percetakan kota palangkaraya,percetakan kota palangkaraya murah,percetakan kota palangkaraya kalender, percetakan kota palangkaraya undangan,percetakan kota waringi barat,percetakan kota kota waringi barat murah,percetakan kota waringi barat kalender, percetakan kota kota waringi barat undangan,percetakan kota waringi timur,percetakan kota kota waringi timur murah,percetakan kota waringi timur kalender, percetakan kota waringi timur undangan,percetakan lambadau,percetakan lambadau murah,percetakan lambadau kalender, percetakan lambadau undangan,percetakan murung raya,percetakan murung raya murah,percetakan murung raya kalender, percetakan murung raya undangan,percetakan pulau pisau,percetakan pulau pisau murah,percetakan pulau pisau kalender, percetakan pulau pisau undangan,percetakan seruyan murah,percetakan seruyan kalender, percetakan seruyan undangan,percetakan sukamara,percetakan murah sukamara, percetakan sukamara kalender, percetakan sukamara undangan,percetakan tapin,percetakan murah tapin, percetakan tapin kalender, percetakan tapin undangan,percetakan tanah laut,percetakan murah tanah laut, percetakan tanah laut kalender, percetakan tabalog murah undangan,percetakan tabalog,percetakan murah tabalog, percetakan tabalog kalender, percetakan tabalog undangan,percetakan tanah bambu murah undangan,percetakan tanah bambu,percetakan murah tanah bambu, percetakan tanah bambu kalender, percetakan tanah bambu undangan,percetakan kota banjar baru murah undangan,percetakan kota banjar baru,percetakan murah kota banjar baru, percetakan kota banjar baru kalender, percetakan kota banjar baru undangan,percetakan hulu sungai utara murah undangan,percetakan hulu sungai utara,percetakan murah hulu sungai utara, percetakan hulu sungai utara kalender, percetakan hulu sungai selatan undangan,percetakan hulu sungai selatan murah undangan,percetakan hulu sungai selatan,percetakan murah hulu sungai selatan, percetakan hulu sungai selatan kalender, percetakan hulu sungai selatan undangan,percetakan hulu sungai selatan murah undangan,percetakan hulu sungai selatan,percetakan murah hulu sungai selatan, percetakan hulu sungai selatan kalender, percetakan hulu sungai selatan undangan,percetakan barito kuala murah undangan,percetakan barito kuala,percetakan murah barito kuala, percetakan barito kuala kalender, percetakan barito kuala undangan,percetakan balagan murah undangan,percetakan balagan,percetakan murahbalagan, percetakan balagan kalender, percetakan balagan undangan,percetakan bungo,percetakan bungo murah,percetakan bungo termurah,percetakan bungo undangan,percetakan bungo poster,percetakan bungo kalender,percetakan bungo brosur,percetakan bungo buku,percetakan bungo buku agenda,percetakan bungo buku kenangan,percetakan bungo katalog,percetakan bungo sticker,percetakan bungo kalender meja,percetakan kerinci,percetakan kerinci murah,percetakan kerinci termurah,percetakan kerinci undangan,percetakan kerinci poster,percetakan kerinci kalender,percetakan kerinci brosur,percetakan kerinci buku,percetakan kerinci buku agenda,percetakan kerinci buku kenangan,percetakan kerinci katalog,percetakan kerinci sticker,percetakan kerinci kalender meja,percetakan kota jambi,percetakan kota jambi murah,percetakan kota jambi termurah,percetakan kota jambi undangan,percetakan kota jambi poster,percetakan kota jambi kalender,percetakan kota jambi brosur,percetakan kota jambi buku,percetakan kota jambi buku agenda,percetakan kota jambi buku kenangan,percetakan kota jambi katalog,percetakan kota jambi sticker,percetakan kota jambi kalender meja,percetakan merangin,percetakan merangin murah,percetakan merangin termurah,percetakan merangin undangan,percetakan merangin poster,percetakan merangin kalender,percetakan merangin brosur,percetakan merangin buku,percetakan merangin buku agenda,percetakan merangin buku kenangan,percetakan merangin katalog,percetakan merangin sticker,percetakan merangin kalender meja,percetakan muaro jambi,percetakan muaro jambi murah,percetakan muaro jambi termurah,percetakan muaro jambi undangan,percetakan muaro jambi poster,percetakan muaro jambi kalender,percetakan muaro jambi brosur,percetakan muaro jambi buku,percetakan muaro jambi buku agenda,percetakan muaro jambi buku kenangan,percetakan muaro jambi katalog,percetakan muaro jambi sticker,percetakan muaro jambi kalender meja,percetakan sarolangun,percetakan sarolangun murah,percetakan sarolangun termurah,percetakan sarolangun undangan,percetakan sarolangun poster,percetakan sarolangun kalender,percetakan sarolangun brosur,percetakan sarolangun buku,percetakan sarolangun buku agenda,percetakan sarolangun buku kenangan,percetakan sarolangun katalog,percetakan sarolangun sticker,percetakan sarolangun kalender meja,percetakan tanjung jabung barat,percetakan tanjung jabung barat murah,percetakan tanjung jabung barat termurah,percetakan tanjung jabung barat undangan,percetakan tanjung jabung barat poster,percetakan tanjung jabung barat kalender,percetakan tanjung jabung barat,percetakan tanjung jabung barat buku,percetakan tanjung jabung barat buku agenda,percetakan tanjung jabung barat buku kenangan,percetakan tanjung jabung barat katalog,percetakan tanjung jabung barat sticker,percetakan tanjung jabung barat kalender meja,percetakan tanjung jabung timur,percetakan tanjung jabung timur murah,percetakan tanjung jabung timur termurah,percetakan tanjung jabung timur undangan,percetakan tanjung jabung timur poster,percetakan tanjung jabung timur kalender,percetakan tanjung jabung timur brosur,percetakan tanjung jabung timur buku,percetakan tanjung jabung timur buku agenda,percetakan tanjung jabung timur buku kenangan,percetakan tanjung jabung timur katalog,percetakan tanjung jabung timur sticker,percetakan tanjung jabung timur kalender meja,percetakan tebo,percetakan tebo murah,percetakan tebo termurah,percetakan tebo undangan,percetakan tebo poster,percetakan tebo kalender,percetakan tebo brosur,percetakan tebo buku,percetakan tebo buku agenda,percetakan tebo buku kenangan,percetakan tebo katalog,percetakan tebo sticker,percetakan tebo kalender meja,percetakan sintang,percetakan sintang murah,percetakan sintang termurah,percetakan sintang undangan,percetakan sintang poster,percetakan sintang kalender,percetakan sintang brosur,percetakan sintang buku,percetakan sintang buku agenda,percetakan sintang buku kenangan,percetakan sintang katalog,percetakan sintang sticker,percetakan sintang kalender meja,percetakan sekadau,percetakan sekadau murah,percetakan sekadau termurah,percetakan sekadau undangan,percetakan sekadau poster,percetakan sekadau kalender,percetakan sekadau brosur,percetakan sekadau buku,percetakan sekadau buku agenda,percetakan sekadau buku kenangan,percetakan sekadau katalog,percetakan sekadau sticker,percetakan sekadau kalender meja,percetakan sanggau,percetakan sanggau murah,percetakan sanggau termurah,percetakan sanggau undangan,percetakan sanggau poster,percetakan sanggau kalender,percetakan sanggau brosur,percetakan sanggau buku,percetakan sanggau buku agenda,percetakan sanggau buku kenangan,percetakan sanggau katalog,percetakan sanggau sticker,percetakan sanggau kalender meja,percetakan sambas,percetakan sambas murah,percetakan sambas termurah,percetakan sambas undangan,percetakan sambas poster,percetakan sambas kalender,percetakan sambas brosur,percetakan sambas buku,percetakan sambas buku agenda,percetakan sambas buku kenangan,percetakan sambas katalog,percetakan sambas sticker,percetakan sambas kalender meja,percetakan melawi,percetakan melawi murah,percetakan melawi termurah,percetakan melawi undangan,percetakan melawi poster,percetakan melawi kalender,percetakan melawi brosur,percetakan melawi buku,percetakan melawi buku agenda,percetakan melawi buku kenangan,percetakan melawi katalog,percetakan melawi sticker,percetakan melawi kalender meja,percetakan pontianak,percetakan pontianak murah,percetakan pontianak termurah,percetakan pontianak undangan,percetakan pontianak poster,percetakan pontianak kalender,percetakan pontianak brosur,percetakan pontianak buku,percetakan pontianak buku agenda,percetakan pontianak buku kenangan,percetakan pontianak katalog,percetakan pontianak sticker,percetakan pontianak kalender meja,percetakan landak,percetakan landak murah,percetakan landak termurah,percetakan landak undangan,percetakan landak poster,percetakan landak kalender,percetakan landak brosur,percetakan landak buku,percetakan landak buku agenda,percetakan landak buku kenangan,percetakan landak katalog,percetakan landak sticker,percetakan landak kalender meja,percetakan kota singkawang,percetakan kota singkawang murah,percetakan kota singkawang termurah,percetakan kota singkawang undangan,percetakan kota singkawang poster,percetakan kota singkawang kalender,percetakan kota singkawang brosur,percetakan kota singkawang buku,percetakan kota singkawang buku agenda,percetakan kota singkawang buku kenangan,percetakan kota singkawang katalog,percetakan kota singkawang sticker,percetakan kota singkawang kalender meja,percetakan kota pontianak,percetakan kota pontianak murah,percetakan kota pontianak termurah,percetakan kota pontianak undangan,percetakan kota pontianak poster,percetakan kota pontianak kalender,percetakan kota pontianak brosur,percetakan kota pontianak buku,percetakan kota pontianak buku agenda,percetakan kota pontianak buku kenangan,percetakan kota pontianak katalog,percetakan kota pontianak sticker,percetakan kota pontianak kalender meja,percetakan ketapang,percetakan ketapang murah,percetakan ketapang termurah,percetakan ketapang undangan,percetakan ketapang poster,percetakan ketapang kalender,percetakan ketapang brosur,percetakan ketapang buku,percetakan ketapang buku agenda,percetakan ketapang buku kenangan,percetakan ketapang katalog,percetakan ketapang sticker,percetakan ketapang kalender meja,percetakan kayong utara,percetakan kayong utara murah,percetakan kayong utara termurah,percetakan kayong utara undangan,percetakan kayong utara poster,percetakan kayong utara kalender,percetakan kayong utara brosur,percetakan kayong utara buku,percetakan kayong utara buku agenda,percetakan kayong utara buku kenangan,percetakan kayong utara katalog,percetakan kayong utara sticker,percetakan kayong utara kalender meja,percetakan kapuas hulu,percetakan kapuas hulu murah,percetakan kapuas hulu termurah,percetakan kapuas hulu undangan,percetakan kapuas hulu poster,percetakan kapuas hulu kalender,percetakan kapuas hulu brosur,percetakan kapuas hulu buku,percetakan kapuas hulu buku agenda,percetakan kapuas hulu buku kenangan,percetakan kapuas hulu katalog,percetakan kapuas hulu sticker,percetakan kapuas hulu kalender meja,percetakan bengkayang,percetakan bengkayang murah,percetakan bengkayang termurah,percetakan bengkayang undangan,percetakan bengkayang poster,percetakan bengkayang kalender,percetakan bengkayang brosur,percetakan bengkayang buku,percetakan bengkayang buku agenda,percetakan bengkayang buku kenangan,percetakan bengkayang katalog,percetakan bengkayang sticker,percetakan bengkayang kalender meja,percetakan balangan,percetakan balangan,percetakan balangan murah,percetakan balangan termurah,percetakan balangan undangan,percetakan balangan poster,percetakan balangan kalender,percetakan balangan brosur,percetakan balangan buku,percetakan balangan buku agenda,percetakan balangan buku kenangan,percetakan balangan katalog,percetakan balangan sticker,percetakan balangan kalender meja,percetakan banjar,percetakan banjar,percetakan banjar murah,percetakan banjar termurah,percetakan banjar undangan,percetakan banjar poster,percetakan banjar kalender,percetakan banjar brosur,percetakan banjar buku,percetakan banjar buku agenda,percetakan banjar buku kenangan,percetakan banjar katalog,percetakan banjar sticker,percetakan banjar kalender meja,percetakan barito kuala,percetakan barito kuala,percetakan barito kuala murah,percetakan barito kuala termurah,percetakan barito kuala undangan,percetakan barito kuala poster,percetakan barito kuala kalender,percetakan barito kuala brosur,percetakan barito kuala buku,percetakan barito kuala buku agenda,percetakan barito kuala buku kenangan,percetakan barito kuala katalog,percetakan barito kuala sticker,percetakan barito kuala kalender meja,percetakan hulu sungai selatan,percetakan hulu sungai selatan,percetakan hulu sungai selatan murah,percetakan hulu sungai selatan termurah,percetakan hulu sungai selatan undangan,percetakan hulu sungai selatan poster,percetakan hulu sungai selatan kalender,percetakan hulu sungai selatan brosur,percetakan hulu sungai selatan buku,percetakan hulu sungai selatan buku agenda,percetakan hulu sungai selatan buku kenangan,percetakan hulu sungai selatan katalog,percetakan hulu sungai selatan sticker,percetakan hulu sungai selatan kalender meja,percetakan hulu sungai tengah,percetakan hulu sungai tengah,percetakan hulu sungai tengah murah,percetakan hulu sungai tengah termurah,percetakan hulu sungai tengah undangan,percetakan hulu sungai tengah poster,percetakan hulu sungai tengah kalender,percetakan hulu sungai tengah brosur,percetakan hulu sungai tengah buku,percetakan hulu sungai tengah buku agenda,percetakan hulu sungai tengah buku kenangan,percetakan hulu sungai tengah katalog,percetakan hulu sungai tengah sticker,percetakan hulu sungai tengah kalender meja,percetakan hulu sungai utara,percetakan hulu sungai utara,percetakan hulu sungai utara murah,percetakan hulu sungai utara termurah,percetakan hulu sungai utara undangan,percetakan hulu sungai utara poster,percetakan hulu sungai utara kalender,percetakan hulu sungai utara brosur,percetakan hulu sungai utara buku,percetakan hulu sungai utara buku agenda,percetakan hulu sungai utara buku kenangan,percetakan hulu sungai utara katalog,percetakan hulu sungai utara sticker,percetakan hulu sungai utara kalender meja,percetakan kota banjarbaru,percetakan kota banjarbaru,percetakan kota banjarbaru murah,percetakan kota banjarbaru termurah,percetakan kota banjarbaru undangan,percetakan kota banjarbaru poster,percetakan kota banjarbaru kalender,percetakan kota banjarbaru brosur,percetakan kota banjarbaru buku,percetakan kota banjarbaru buku agenda,percetakan kota banjarbaru buku kenangan,percetakan kota banjarbaru katalog,percetakan kota banjarbaru sticker,percetakan kota banjarbaru kalender meja,percetakan kota banjarmasin,percetakan kota banjarmasin,percetakan kota banjarmasin murah,percetakan kota banjarmasin termurah,percetakan kota banjarmasin undangan,percetakan kota banjarmasin poster,percetakan kota banjarmasin kalender,percetakan kota banjarmasin brosur,percetakan kota banjarmasin buku,percetakan kota banjarmasin buku agenda,percetakan kota banjarmasin buku kenangan,percetakan kota banjarmasin katalog,percetakan kota banjarmasin sticker,percetakan kota banjarmasin kalender meja,percetakan kota baru,percetakan kota barukota baru,percetakan kota baru murah,percetakan kota baru termurah,percetakan kota baru undangan,percetakan kota baru poster,percetakan kota baru kalender,percetakan kota baru brosur,percetakan kota baru buku,percetakan kota baru buku agenda,percetakan kota baru buku kenangan,percetakan kota baru katalog,percetakan kota baru sticker,percetakan kota baru kalender meja,percetakan tabalong,percetakan tabalong,percetakan tabalong murah,percetakan tabalong termurah,percetakan tabalong undangan,percetakan tabalong poster,percetakan tabalong kalender,percetakan tabalong brosur,percetakan tabalong buku,percetakan tabalong buku agenda,percetakan tabalong buku kenangan,percetakan tabalong katalog,percetakan tabalong sticker,percetakan tabalong kalender meja,percetakan kayong utara,percetakan kayong utara,percetakan kayong utara murah,percetakan kayong utara termurah,percetakan kayong utara undangan,percetakan kayong utara poster,percetakan kayong utara kalender,percetakan kayong utara brosur,percetakan kayong utara buku,percetakan kayong utara buku agenda,percetakan kayong utara buku kenangan,percetakan kayong utara katalog,percetakan kayong utara sticker,percetakan kayong utara kalender meja,percetakan tanah laut,percetakan tanah laut,percetakan tanah laut murah,percetakan tanah laut termurah,percetakan tanah laut undangan,percetakan tanah laut poster,percetakan tanah laut kalender,percetakan tanah laut brosur,percetakan tanah laut buku,percetakan tanah laut buku agenda,percetakan tanah laut buku kenangan,percetakan tanah laut katalog,percetakan tanah laut sticker,percetakan tanah laut kalender meja,percetakan tapin,percetakan tapin,percetakan tapin murah,percetakan tapin termurah,percetakan tapin undangan,percetakan tapin poster,percetakan tapin kalender,percetakan tapin brosur,percetakan tapin buku,percetakan tapin buku agenda,percetakan tapin buku kenangan,percetakan tapin katalog,percetakan tapin sticker,percetakan tapin kalender meja,percetakan bumbu,percetakan bumbu,percetakan bumbu murah,percetakan bumbu termurah,percetakan bumbu undangan,percetakan bumbu poster,percetakan bumbu kalender,percetakan bumbu brosur,percetakan bumbu buku,percetakan bungobumbu buku agenda,percetakan bumbu buku kenangan,percetakan bumbu katalog,percetakan bumbu sticker,percetakan bumbu kalender meja,percetakan barito selatan,percetakan barito selatan,percetakan barito selatan murah,percetakan barito selatan termurah,percetakan barito selatan undangan,percetakan barito selatan poster,percetakan barito selatan kalender,percetakan barito selatan brosur,percetakan barito selatan buku,percetakan barito selatan buku agenda,percetakan barito selatan buku kenangan,percetakan barito selatan katalog,percetakan barito selatan sticker,percetakan barito selatan kalender meja,percetakan barito timur,percetakan barito timur,percetakan barito timur murah,percetakan barito timur termurah,percetakan barito timur undangan,percetakan barito timur poster,percetakan barito timur kalender,percetakan barito timur brosur,percetakan barito timur buku,percetakan barito timur buku agenda,percetakan barito timur buku kenangan,percetakan barito timur katalog,percetakan barito timur sticker,percetakan barito timur kalender meja,percetakan barito utara,percetakan barito utara,percetakan barito utara murah,percetakan barito utara termurah,percetakan barito utara undangan,percetakan barito utara poster,percetakan barito utara kalender,percetakan barito utara brosur,percetakan barito utara buku,percetakan barito utara buku agenda,percetakan barito utara buku kenangan,percetakan barito utara katalog,percetakan barito utara sticker,percetakan barito utara kalender meja,percetakan gunung mas,percetakan gunung mas,percetakan gunung mas murah,percetakan gunung mas termurah,percetakan gunung mas undangan,percetakan gunung mas poster,percetakan gunung mas kalender,percetakan gunung mas brosur,percetakan gunung mas buku,percetakan gunung mas buku agenda,percetakan gunung mas buku kenangan,percetakan gunung mas katalog,percetakan gunung mas sticker,percetakan gunung mas kalender meja,percetakan kapuas,percetakan kapuas,percetakan kapuas murah,percetakan kapuas termurah,percetakan kapuas undangan,percetakan kapuas poster,percetakan kapuas kalender,percetakan kapuas brosur,percetakan kapuas buku,percetakan kapuas buku agenda,percetakan kapuas buku kenangan,percetakan kapuas katalog,percetakan kapuas sticker,percetakan kapuas kalender meja,katingan,percetakan katingan,percetakan katingan murah,percetakan katingan termurah,percetakan katingan undangan,percetakan katingan poster,percetakan katingan kalender,percetakan katingan brosur,percetakan katingan buku,percetakan katingan buku agenda,percetakan katingan buku kenangan,percetakan katingan katalog,percetakan katingan sticker,percetakan katingan kalender meja,percetakan kota palangka raya,percetakan kota palangka raya,percetakan bungokota palangka raya murah,percetakan kota palangka raya termurah,percetakan kota palangka raya undangan,percetakan kota palangka raya poster,percetakan kota palangka raya kalender,percetakan kota palangka raya brosur,percetakan kota palangka raya buku,percetakan kota palangka raya buku agenda,percetakan kota palangka raya buku kenangan,percetakan kota palangka raya katalog,percetakan kota palangka raya sticker,percetakan kota palangka raya kalender meja,percetakan kota waringin barat,percetakan kota waringin barat,percetakan kota waringin barat murah,percetakan kota waringin barat termurah,percetakan kota waringin barat undangan,percetakan kota waringin barat poster,percetakan kota waringin barat kalender,percetakan kota waringin barat brosur,percetakan kota waringin barat buku,percetakan kota waringin barat buku agenda,percetakan kota waringin barat buku kenangan,percetakan kota waringin barat katalog,percetakan bungokota waringin barat sticker,percetakan kota waringin barat kalender meja,percetakan kota waringin timur,percetakan kota waringin timur,percetakan kota waringin timur murah,percetakan kota waringin timur termurah,percetakan kota waringin timur undangan,percetakan kota waringin timur poster,percetakan kota waringin timur kalender,percetakan kota waringin timur brosur,percetakan kota waringin timur buku,percetakan kota waringin timur buku agenda,percetakan kota waringin timur buku kenangan,percetakan kota waringin timur katalog,percetakan kota waringin timur sticker,percetakan kota waringin timur kalender meja,percetakan lamandau,percetakan lamandau,percetakan lamandau murah,percetakan lamandau termurah,percetakan lamandau undangan,percetakan lamandau poster,percetakan lamandau kalender,percetakan lamandau brosur,percetakan lamandau buku,percetakan lamandau buku agenda,percetakan lamandau buku kenangan,percetakan lamandau katalog,percetakan lamandau sticker,percetakan lamandau kalender meja,percetakan murung raya,percetakan murung raya,percetakan murung raya murah,percetakan murung raya termurah,percetakan murung raya undangan,percetakan murung raya poster,percetakan murung raya kalender,percetakan murung raya brosur,percetakan murung raya buku,percetakan murung raya buku agenda,percetakan murung raya buku kenangan,percetakan murung raya katalog,percetakan murung raya sticker,percetakan murung raya kalender meja,percetakan pulang pisau,percetakan pulang pisau,percetakan pulang pisau murah,percetakan pulang pisau termurah,percetakan pulang pisau undangan,percetakan pulang pisau poster,percetakan pulang pisau kalender,percetakan pulang pisau brosur,percetakan pulang pisau buku,percetakan pulang pisau buku agenda,percetakan pulang pisau buku kenangan,percetakan pulang pisau katalog,percetakan pulang pisau sticker,percetakan pulang pisau kalender meja,percetakan seruyan,percetakan seruyan,percetakan seruyan murah,percetakan seruyan termurah,percetakan seruyan undangan,percetakan seruyan poster,percetakan seruyan kalender,percetakan seruyan brosur,percetakan seruyan buku,percetakan seruyan buku agenda,percetakan seruyan buku kenangan,percetakan seruyan katalog,percetakan seruyan sticker,percetakan seruyan kalender meja,percetakan sukamara,percetakan sukamara,percetakan sukamara murah,percetakan sukamara termurah,percetakan sukamara undangan,percetakan bungosukamara poster,percetakan sukamara kalender,percetakan sukamara brosur,percetakan sukamara buku,percetakan sukamara buku agenda,percetakan sukamara buku kenangan,percetakan sukamara katalog,percetakan sukamara sticker,percetakan sukamara kalender meja,percetakan bangka,percetakan bangka,percetakan bangka murah,percetakan bangka termurah,percetakan bangka undangan,percetakan bangka poster,percetakan bangka kalender,percetakan bangka brosur,percetakan bangka buku,percetakan bangka buku agenda,percetakan bangka buku kenangan,percetakan bangka katalog,percetakan bangka sticker,percetakan bangka kalender meja,percetakan bangka tengah,percetakan bangka tengah,percetakan bangka tengah murah,percetakan bangka tengah termurah,percetakan bangka tengah undangan,percetakan bangka tengah poster,percetakan bangka tengah kalender,percetakan bungobangka tengah brosur,percetakan bangka tengah buku,percetakan bangka tengah buku agenda,percetakan bangka tengah buku kenangan,percetakan bangka tengah katalog,percetakan bangka tengah sticker,percetakan bangka tengah kalender meja,percetakan bangka barat,percetakan bangka barat,percetakan bangka barat murah,percetakan bangka barat termurah,percetakan bangka barat undangan,percetakan bangka barat poster,percetakan bangka barat kalender,percetakan bangka barat brosur,percetakan bangka barat buku,percetakan bangka barat buku agenda,percetakan bangka barat buku kenangan,percetakan bangka barat katalog,percetakan bangka barat sticker,percetakan bangka barat kalender meja,percetakan bangka selatan,percetakan bangka selatan,percetakan bangka selatan murah,percetakan bangka selatan termurah,percetakan bangka selatan undangan,percetakan bangka selatan poster,percetakan bangka selatan kalender,percetakan bangka selatan brosur,percetakan bangka selatan buku,percetakan bangka selatan buku agenda,percetakan bangka selatan buku kenangan,percetakan bangka selatan katalog,percetakan bangka selatan sticker,percetakan bungobangka selatan kalender meja,percetakan belitung,percetakan belitung,percetakan belitung murah,percetakan belitung termurah,percetakan belitung undangan,percetakan belitung poster,percetakan belitung kalender,percetakan belitung brosur,percetakan belitung buku,percetakan belitung buku agenda,percetakan belitung buku kenangan,percetakan belitung katalog,percetakan belitung sticker,percetakan belitung kalender meja,percetakan belitung timur,percetakan belitung timur,percetakan belitung timur murah,percetakan belitung timur termurah,percetakan belitung timur undangan,percetakan belitung timur poster,percetakan belitung timur kalender,percetakan belitung timur brosur,percetakan bungobelitung timur buku,percetakan belitung timur buku agenda,percetakan belitung timur buku kenangan,percetakan belitung timur katalog,percetakan belitung timur sticker,percetakan belitung timur kalender meja,percetakan kota pangkal pinang,percetakan kota pangkal pinang,percetakan kota pangkal pinang murah,percetakan kota pangkal pinang termurah,percetakan kota pangkal pinang undangan,percetakan kota pangkal pinang poster,percetakan kota pangkal pinang kalender,percetakan kota pangkal pinang brosur,percetakan kota pangkal pinang buku,percetakan kota pangkal pinang buku agenda,percetakan kota pangkal pinang buku kenangan,percetakan kota pangkal pinang katalog,percetakan kota pangkal pinang sticker,percetakan kota pangkal pinang kalender meja,percetakan bintan,percetakan bintan,percetakan bintan murah,percetakan bintan termurah,percetakan bintan undangan,percetakan bintan poster,percetakan bintan kalender,percetakan bintan brosur,percetakan bintan buku,percetakan bintan buku agenda,percetakan bintan buku kenangan,percetakan bintan katalog,percetakan bintan sticker,percetakan bintan kalender meja,percetakan karimun,percetakan karimun,percetakan karimun murah,percetakan karimun termurah,percetakan karimun undangan,percetakan karimun poster,percetakan karimun kalender,percetakan karimun brosur,percetakan karimun buku,percetakan karimun buku agenda,percetakan bungokarimun buku kenangan,percetakan karimun katalog,percetakan karimun sticker,percetakan karimun kalender meja,percetakan kota batam,percetakan kota batam,percetakan kota batam murah,percetakan kota batam termurah,percetakan kota batam undangan,percetakan kota batam poster,percetakan kota batam kalender,percetakan kota batam brosur,percetakan kota batam buku,percetakan kota batam buku agenda,percetakan kota batam buku kenangan,percetakan kota batam katalog,percetakan kota batam sticker,percetakan kota batam kalender meja,percetakan kota tanjung pinang,percetakan kota tanjung pinang,percetakan kota tanjung pinang murah,percetakan kota tanjung pinang termurah,percetakan kota tanjung pinang undangan,percetakan kota tanjung pinang poster,percetakan kota tanjung pinang kalender,percetakan kota tanjung pinang brosur,percetakan bungo buku,percetakan kota tanjung pinang buku agenda,percetakan kota tanjung pinangbungo buku kenangan,percetakan kota tanjung pinang katalog,percetakan kota tanjung pinang sticker,percetakan kota tanjung pinang kalender meja,percetakan linggau,percetakan linggau,percetakan linggau murah,percetakan linggau termurah,percetakan linggau undangan,percetakan bungolinggau poster,percetakan linggau kalender,percetakan linggau brosur,percetakan linggau buku,percetakan linggau buku agenda,percetakan linggau buku kenangan,percetakan bungolinggau katalog,percetakan linggau sticker,percetakan linggau kalender meja,percetakan natuna,percetakan natuna,percetakan natuna murah,percetakan natuna termurah,percetakan natuna undangan,percetakan natuna poster,percetakan natuna kalender,percetakan natuna brosur,percetakan natuna buku agenda,percetakan natuna buku kenangan,percetakan natuna katalog,percetakan natuna sticker,percetakan natuna kalender meja,percetakan lampung timur,percetakan lampung timur,percetakan lampung timur murah,percetakan lampung timur termurah,percetakan lampung timur undangan,percetakan lampung timur poster,percetakan lampung timur kalender,percetakan lampung timur brosur,percetakan lampung timur buku,percetakan lampung timur buku agenda,percetakan lampung timur buku kenangan,percetakan lampung timur katalog,percetakan lampung timur sticker,percetakan lampung timur kalender meja,percetakan lampung barat,percetakan lampung barat,percetakan lampung barat murah,percetakan lampung barat termurah,percetakan lampung barat undangan,percetakan lampung barat poster,percetakan lampung barat kalender,percetakan lampung barat brosur,percetakan lampung barat buku,percetakan lampung barat buku agenda,percetakan lampung barat buku kenangan,percetakan lampung barat katalog,percetakan lampung barat sticker,percetakan lampung barat kalender meja,percetakan lampung utara,percetakan lampung utara,percetakan lampung utara murah,percetakan lampung utara termurah,percetakan lampung utara undangan,percetakan lampung utara poster,percetakan lampung utara kalender,percetakan lampung utara brosur,percetakan lampung utara buku,percetakan lampung utara buku agenda,percetakan lampung utara buku kenangan,percetakan lampung utara katalog,percetakan lampung utara sticker,percetakan lampung utara kalender meja,percetakan lampung tengah,percetakan lampung tengah,percetakan lampung tengah murah,percetakan lampung tengah termurah,percetakan lampung tengah undangan,percetakan lampung tengah poster,percetakan lampung tengah kalender,percetakan lampung tengah brosur,percetakan lampung tengah buku,percetakan lampung tengah buku agenda,percetakan lampung tengah buku kenangan,percetakan lampung tengah katalog,percetakan lampung tengah sticker,percetakan lampung tengah kalender meja,percetakan lampung selatan,percetakan lampung selatan,percetakan lampung selatan murah,percetakan lampung selatan termurah,percetakan lampung selatan undangan,percetakan lampung selatan poster,percetakan lampung selatan kalender,percetakan lampung selatan brosur,percetakan lampung selatan buku,percetakan lampung selatan buku agenda,percetakan bungolampung selatan buku kenangan,percetakan lampung selatan katalog,percetakan lampung selatan sticker,percetakan lampung selatan kalender meja,percetakan kota bandar lampung,percetakan kota bandar lampung,percetakan kota bandar lampung murah,percetakan kota bandar lampung termurah,percetakan kota bandar lampung undangan,percetakan kota bandar lampung poster,percetakan kota bandar lampung kalender,percetakan kota bandar lampung brosur,percetakan kota bandar lampung buku,percetakan kota bandar lampung buku agenda,percetakan kota bandar lampung buku kenangan,percetakan kota bandar lampung katalog,percetakan kota bandar lampung sticker,percetakan kota bandar lampung kalender meja,percetakan kota metro,percetakan kota metro,percetakan kota metro murah,percetakan kota metro termurah,percetakan kota metro undangan,percetakan kota metro poster,percetakan kota metro kalender,percetakan kota metro brosur,percetakan kota metro buku,percetakan kota metro buku agenda,percetakan kota metro buku kenangan,percetakan kota metro katalog,percetakan kota metro sticker,percetakan kota metro kalender meja,percetakan tanggamus,percetakan tanggamus,percetakan tanggamus murah,percetakan tanggamus termurah,percetakan tanggamus undangan,percetakan tanggamus poster,percetakan tanggamus kalender,percetakan tanggamus brosur,percetakan tanggamus buku,percetakan tanggamus buku agenda,percetakan tanggamus buku kenangan,percetakan tanggamus katalog,percetakan tanggamus sticker,percetakan tanggamus kalender meja,percetakan tulang bawang,percetakan tulang bawang,percetakan tulang bawang murah,percetakan tulang bawang termurah,percetakan tulang bawang undangan,percetakan tulang bawang poster,percetakan tulang bawang kalender,percetakan tulang bawang brosur,percetakan bungotulang bawang buku,percetakan tulang bawang buku agenda,percetakan tulang bawang buku kenangan,percetakan tulang bawang katalog,percetakan tulang bawang sticker,percetakan tulang bawang kalender meja,percetakan way kanan,percetakan way kanan,percetakan way kanan murah,percetakan way kanan termurah,percetakan way kanan undangan,percetakan way kanan poster,percetakan way kanan kalender,percetakan way kanan brosur,percetakan way kanan buku,percetakan way kanan buku agenda,percetakan way kanan buku kenangan,percetakan way kanan katalog,percetakan way kanan sticker,percetakan way kanan kalender meja,percetakan kepulauan arun,percetakn kepulauan arun,percetakan kepulauan arun,percetakan kepulauan arun murah,percetakan kepulauan arun termurah,percetakan kepulauan arun undangan,percetakan kepulauan arun poster,percetakan kepulauan arun kalender,percetakan kepulauan arun brosur,percetakan kepulauan arun buku,percetakan kepulauan arun buku agenda,percetakan kepulauan arun buku kenangan,percetakan kepulauan arun katalog,percetakan kepulauan arun sticker,percetakan kepulauan arun kalender meja,percetakan kota ambon,percetakn kota ambon,percetakan kota ambon,percetakan kota ambon murah,percetakan kota ambon termurah,percetakan kota ambon undangan,percetakan kota ambon poster,percetakan kota ambon kalender,percetakan kota ambon brosur,percetakan kota ambon buku,percetakan kota ambon buku agenda,percetakan kota ambon buku kenangan,percetakan kota ambon katalog,percetakan kota ambon sticker,percetakan kota ambon kalender meja,percetakan maluku tengah,percetakan maluku tengah,percetakan maluku tengah,percetakan maluku tengah murah,percetakan maluku tengah termurah,percetakan maluku tengah undangan,percetakan maluku tengah poster,percetakan maluku tengah kalender,percetakan maluku tengah brosur,percetakan maluku tengah buku,percetakan maluku tengah buku agenda,percetakan maluku tengah buku kenangan,percetakan maluku tengah katalog,percetakan lombokmaluku tengah sticker,percetakan maluku tengah kalender meja,percetakan maluku tenggara,percetakan maluku tenggara,percetakan maluku tenggara,percetakan maluku tenggara murah,percetakan maluku tenggara termurah,percetakan maluku tenggara undangan,percetakan maluku tenggara poster,percetakan maluku tenggara kalender,percetakan maluku tenggara brosur,percetakan maluku tenggara buku,percetakan maluku tenggara buku agenda,percetakan maluku tenggara buku kenangan,percetakan lombokmaluku tenggara katalog,percetakan maluku tenggara sticker,percetakan maluku tenggara kalender meja,percetakan maluku tenggara barat,percetakan maluku tenggara barat,percetakan maluku tenggara barat,percetakan maluku tenggara barat murah,percetakan maluku tenggara barat termurah,percetakan maluku tenggara barat undangan,percetakan maluku tenggara barat poster,percetakan maluku tenggara barat kalender,percetakan maluku tenggara barat brosur,percetakan maluku tenggara barat buku,percetakan maluku tenggara barat buku agenda,percetakan maluku tenggara barat buku kenangan,percetakan maluku tenggara barat katalog,percetakan maluku tenggara barat sticker,percetakan maluku tenggara barat kalender meja,percetakan halmahera timur,percetakan halmahera timur,percetakan halmahera timur,percetakan halmahera timur murah,percetakan halmahera timur termurah,percetakan halmahera timur undangan,percetakan halmahera timur poster,percetakan halmahera timur kalender,percetakan halmahera timur brosur,percetakan halmahera timur buku,percetakan halmahera timur buku agenda,percetakan halmahera timur buku kenangan,percetakan halmahera timur katalog,percetakan halmahera timur sticker,percetakan halmahera timur kalender meja,percetakan halmahera barat,percetakan halmahera barat,percetakan halmahera barat,percetakan halmahera barat murah,percetakan halmahera barat termurah,percetakan halmahera barat undangan,percetakan halmahera barat poster,percetakan halmahera barat kalender,percetakan halmahera barat brosur,percetakan halmahera barat buku,percetakan halmahera barat buku agenda,percetakan halmahera barat buku kenangan,percetakan halmahera barat katalog,percetakan halmahera barat sticker,percetakan halmahera barat kalender meja,percetakan halmahera selatan,percetakan halmahera selatan,percetakan halmahera selatan,percetakan halmahera selatan murah,percetakan halmahera selatan termurah,percetakan halmahera selatan undangan,percetakan halmahera selatan poster,percetakan halmahera selatan kalender,percetakan halmahera selatan brosur,percetakan halmahera selatan buku,percetakan halmahera selatan buku agenda,percetakan halmahera selatan buku kenangan,percetakan halmahera selatan katalog,percetakan halmahera selatan sticker,percetakan halmahera selatan kalender meja,percetakan halmahera tengah katalog,percetakan halmahera tengah katalog,percetakan halmahera tengah kalender meja,percetakan halmahera tengah,percetakan termurah halmahera tengah,percetakan brosur halmahera tengah,percetakan kalender halmahera tengah,percetakan buku halmahera tengah,percetakan buku agenda halmahera tengah,percetakan buku kenangan halmahera tengah,percetakan poster halmahera tengah,percetakan kotak kue halmahera tengah,percetakan sticker halmahera tengah,percetakan halmahera tengahpercetakan halmahera utara,percetakan halmahera utara,percetakan halmahera utara,percetakan halmahera utara murah,percetakan halmahera utara termurah,percetakan halmahera utara undangan,percetakan halmahera utara poster,percetakan halmahera utara kalender,percetakan halmahera utara brosur,percetakan halmahera utara buku,percetakan halmahera utara buku agenda,percetakan halmahera utara buku kenangan,percetakan halmahera utara katalog,percetakan halmahera utara sticker,percetakan halmahera utara kalender meja,percetakan pangkalan bun,percetakan pangkalan bun,percetakan pangkalan bun,percetakan pangkalan bun murah,percetakan pangkalan bun termurah,percetakan pangkalan bun undangan,percetakan lombok poster,percetakan lombok kalender,percetakan pangkalan bun brosur,percetakan pangkalan bun buku,percetakan pangkalan bun buku agenda,percetakan pangkalan bun buku kenangan,percetakan pangkalan bun katalog,percetakan pangkalan bun sticker,percetakan pangkalan bun kalender meja,percetakan kota waringin barat,percetakan kota waringin barat,percetakan kota waringin barat,percetakan kota waringin barat murah,percetakan kota waringin barat termurah,percetakan kota waringin barat undangan,percetakan kota waringin barat poster,percetakan kota waringin barat kalender,percetakan kota waringin barat brosur,percetakan kota waringin barat buku,percetakan kota waringin barat buku agenda,percetakan kota waringin barat buku kenangan,percetakan kota waringin barat katalog,percetakan kota waringin barat sticker,percetakan kota waringin barat kalender meja,percetakan kota waringin timur,percetakan kota waringin timur,percetakan kota waringin timur,percetakan kota waringin timur murah,percetakan kota waringin timur termurah,percetakan lombok undangan,percetakan kota waringin timurlombok poster,percetakan kota waringin timur kalender,percetakan kota waringin timur brosur,percetakan kota waringin timur buku,percetakan kota waringin timur buku agenda,percetakan kota waringin timur buku kenangan,percetakan kota waringin timur katalog,percetakan kota waringin timur sticker,percetakan kota waringin timur kalender meja,percetakan kepulauan sula,percetakan kepulauan sula,percetakan kepulauan sula,percetakan kepulauan sula murah,percetakan kepulauan sula termurah,percetakan kepulauan sula undangan,percetakan kepulauan sula poster,percetakan kepulauan sula kalender,percetakan kepulauan sula brosur,percetakan kepulauan sula buku,percetakan kepulauan sula buku agenda,percetakan kepulauan sulalombok buku kenangan,percetakan kepulauan sula katalog,percetakan kepulauan sula sticker,percetakan kepulauan sula kalender meja,percetakan kota ternate,percetakn kota ternate,percetakan kota ternate,percetakan kota ternate murah,percetakan kota ternate termurah,percetakan kota ternate undangan,percetakan kota ternate poster,percetakan kota ternate kalender,percetakan kota ternate brosur,percetakan kota ternate buku,percetakan kota ternate buku agenda,percetakan kota ternate buku kenangan,percetakan kota ternate katalog,percetakan kota ternate sticker,percetakan kota ternate kalender meja,percetakan kota tidore,percetakan kota tidore,percetakan kota tidore,percetakan kota tidore murah,percetakan kota tidore termurah,percetakan kota tidore undangan,percetakan kota tidore poster,percetakan kota tidore kalender,percetakan kota tidore brosur,percetakan kota tidore buku,percetakan kota tidore buku agenda,percetakan kota tidore buku kenangan,percetakan kota tidore katalog,percetakan kota tidore sticker,percetakan kota tidore kalender meja,percetakan maluku,,percetakan kotak kue maluku,percetakan maluku murah,percetakan maluku termurah,percetakan maluku undangan,percetakan maluku poster,percetakan maluku kalender,percetakan maluku brosur,percetakan maluku buku,percetakan maluku buku agenda,percetakan maluku buku kenangan,percetakan maluku katalog,percetakan maluku sticker,percetakan maluku kalender meja,percetakan bima,percetakan bima,percetakan bima,percetakan bima murah,percetakan bima termurah,percetakan bima undangan,percetakan bima poster,percetakan bima kalender,percetakan bima brosur,percetakan bima buku,percetakan bima buku agenda,percetakan bima buku kenangan,percetakan bima katalog,percetakan bima sticker,percetakan bima kalender meja,percetakan dompu,percetakan dompu,percetakan dompu,percetakan dompu murah,percetakan dompu termurah,percetakan dompu undangan,percetakan dompu poster,percetakan dompu kalender,percetakan dompu brosur,percetakan dompu buku,percetakan dompu buku agenda,percetakan dompu buku kenangan,percetakan dompu katalog,percetakan dompu sticker,percetakan dompu kalender meja,percetakan kota bima,percetakan kota bima,percetakan kota bima,percetakan kota bima murah,percetakan kota bima termurah,percetakan kota bima undangan,percetakan kota bima poster,percetakan lombok kalender,percetakan lombok brosur,percetakan lombok buku,percetakan kota bima buku agenda,percetakan kota bima buku kenangan,percetakan kota bima katalog,percetakan kota bima sticker,percetakan kota bima kalender meja,percetakan kota mataram,percetakan kota mataram ktak kue,percetakan kota mataram paper bag,percetakan kota mataram murah,percetakan kota mataram termurah,percetakan kota mataramlombok undangan,percetakan kota mataram poster,percetakan kota mataram kalender,percetakan kota mataram brosur,percetakan kota mataram buku,percetakan kota mataram buku agenda,percetakan kota mataram buku kenangan,percetakan kota mataram katalog,percetakan kota mataram sticker,percetakan kota mataram kalender meja,percetakan lombok barat,percetakan lombok barat kotak kue,percetakan lombok barat paper bag,percetakan lombok barat murah,percetakan lombok barat termurah,percetakan lombok barat undangan,percetakan lombok barat poster,percetakan lombok barat kalender,percetakan lombok barat brosur,percetakan lombok barat buku,percetakan lombok barat buku agenda,percetakan lombok barat buku kenangan,percetakan lombok barat katalog,percetakan lombok barat sticker,percetakan lombok barat kalender meja,percetakan lombok tengah,percetakan lombok tengah kotak kue,percetakan lombok tengah paper bag,percetakan lombok tengah murah,percetakan lombok tengah termurah,percetakan lombok tengah undangan,percetakan lombok tengah poster,percetakan lombok tengah kalender,percetakan lombok tengah brosur,percetakan lombok tengah buku,percetakan lombok tengah buku agenda,percetakan lombok tengah buku kenangan,percetakan lombok tengah katalog,percetakan lombok tengah sticker,percetakan lombok tengah kalender meja,percetakan lombok timur,percetakan lombok timur kotak kue,percetakan lombok timur paper bag,percetakan lombok timur murah,percetakan lombok timur termurah,percetakan lombok timur undangan,percetakan lombok timur poster,percetakan lombok timur kalender,percetakan lombok timur brosur,percetakan lombok timur buku,percetakan lombok timur buku agenda,percetakan lombok timur buku kenangan,percetakan lombok timur katalog,percetakan lombok timur sticker,percetakan lombok timur kalender meja,percetakan sumbawa,percetakan sumbawa kotak kue,percetakan sumbawa paper bag,percetakan sumbawa murah,percetakan sumbawa termurah,percetakan sumbawa undangan,percetakan sumbawa poster,percetakan sumbawa kalender,percetakan sumbawa brosur,percetakan sumbawa buku,percetakan sumbawa buku agenda,percetakan sumbawa buku kenangan,percetakan sumbawa katalog,percetakan sumbawa sticker,percetakan sumbawa kalender meja,percetakan sumbawa barat,percetakan sumbawa barat kotak kue,percetakan sumbawa barat paper bag,percetakan sumbawa barat murah,percetakan sumbawa barat termurah,percetakan sumbawa barat undangan,percetakan lombok poster,percetakan sumbawa barat kalender,percetakan sumbawa barat brosur,percetakan sumbawa barat buku,percetakan sumbawa barat buku agenda,percetakan sumbawa barat buku kenangan,percetakan sumbawa barat katalog,percetakan sumbawa barat sticker,percetakan sumbawa barat kalender meja,percetakan ende,percetakn ende kotak kue,percetakan ende paper bag,percetakan ende murah,percetakan ende termurah,percetakan ende undangan,percetakan ende poster,percetakan ende kalender,percetakan ende brosur,percetakan ende buku,percetakan ende buku agenda,percetakan ende buku kenangan,percetakan ende katalog,percetakan ende sticker,percetakan ende kalender meja,percetakan flores,percetakn flores kotak kue,percetakan flores paper bag,percetakan flores murah,percetakan flores termurah,percetakan flores undangan,percetakan flores poster,percetakan flores kalender,percetakan flores brosur,percetakan flores buku,percetakan flores buku agenda,percetakan flores buku kenangan,percetakan flores katalog,percetakan flores sticker,percetakan flores kalender meja,percetakan kota kupang,percetakn kota kupang kotak kue,percetakan kota kupango paper bag,percetakan kota kupang murah,percetakan kota kupang termurah,percetakan kota kupang undangan,percetakan kota kupang poster,percetakan kota kupang kalender,percetakan kota kupang brosur,percetakan kota kupang buku,percetakan kota kupang buku agenda,percetakan kota kupang buku kenangan,percetakan kota kupang katalog,percetakan kota kupang sticker,percetakan kota kupang kalender meja,percetakan makasar,percetakn makasar kotak kue,percetakan makasar paper bag,percetakan makasar murah,percetakan makasar termurah,percetakan makasar undangan,percetakan makasar poster,percetakan makasar kalender,percetakan makasar brosur,percetakan makasar buku,percetakan makasar buku agenda,percetakan makasar buku kenangan,percetakan makasar katalog,percetakan makasar sticker,percetakan makasar kalender meja,percetakan surabaya,percetakn surabaya kotak kue,percetakan surabaya paper bag,percetakan surabaya murah,percetakan surabaya termurah,percetakan bojonegoro undangan,percetakan surabaya poster,percetakan surabaya kalender,percetakan surabaya brosur,percetakan surabaya buku,percetakan surabaya buku agenda,percetakan surabaya buku kenangan,percetakan surabaya katalog,percetakan surabaya sticker,percetakan surabaya kalender meja,percetakan indragiri hilir,percetakn indragiri hilir kotak kue,percetakan indragiri hilir paper bag,percetakan indragiri hilir murah,percetakan bojonegoro termurah,percetakan indragiri hilir undangan,percetakan indragiri hilir poster,percetakan indragiri hilir kalender,percetakan indragiri hilir brosur,percetakan indragiri hilir buku,percetakan indragiri hilir buku agenda,percetakan indragiri hilir buku kenangan,percetakan indragiri hilir katalog,percetakan indragiri hilir sticker,percetakan indragiri hilir kalender meja,percetakan indragiri hulu,percetakn indragiri hulu kotak kue,percetakan indragiri hulu paper bag,percetakan indragiri hulu murah,percetakan indragiri hulu termurah,percetakan indragiri hulu undangan,percetakan indragiri hulu poster,percetakan indragiri hulu kalender,percetakan indragiri hulu brosur,percetakan indragiri hulu buku,percetakan indragiri hulu buku agenda,percetakan indragiri hulu buku kenangan,percetakan indragiri hulu katalog,percetakan indragiri hulu sticker,percetakan indragiri hulu kalender meja,percetakan kampar,percetakn kampar kotak kue,percetakan kampar paper bag,percetakan kampar murah,percetakan kampar termurah,percetakan kampar undangan,percetakan kampar poster,percetakan kampar kalender,percetakan kampar brosur,percetakan bojonegoro buku,percetakan kampar buku agenda,percetakan kampar buku kenangan,percetakan kampar katalog,percetakan kampar sticker,percetakan kampar kalender meja,percetakan dumai,percetakn dumai kotak kue,percetakan dumai paper bag,percetakan dumai murah,percetakan dumai termurah,percetakan dumai undangan,percetakan bojonegoro poster,percetakan dumai kalender,percetakan dumai brosur,percetakan dumai buku,percetakan dumai buku agenda,percetakan dumai buku kenangan,percetakan dumai katalog,percetakan dumai sticker,percetakan dumai kalender meja,percetakan pekanbaru,percetakn pekanbaru kotak kue,percetakan pekanbaru paper bag,percetakan pekanbaru murah,percetakan pekanbaru termurah,percetakan pekanbaru undangan,percetakan pekanbaru poster,percetakan bojonegoro kalender,percetakan pekanbaru brosur,percetakan pekanbaru buku,percetakan pekanbaru buku agenda,percetakan pekanbaru buku kenangan,percetakan pekanbaru katalog,percetakan pekanbaru sticker,percetakan pekanbaru kalender meja,percetakan yogyakarta,percetakn yogyakarta kotak kue,percetakan yogyakarta paper bag,percetakan yogyakarta murah,percetakan yogyakarta termurah,percetakan yogyakarta undangan,percetakan yogyakarta poster,percetakan yogyakarta kalender,percetakan yogyakarta brosur,percetakan yogyakarta buku,percetakan yogyakarta buku agenda,percetakan yogyakarta buku kenangan,percetakan yogyakarta katalog,percetakan yogyakarta sticker,percetakan yogyakarta kalender meja,percetakan madura,percetakn madura kotak kue,percetakan madura paper bag,percetakan madura murah,percetakan madura termurah,percetakan madura undangan,percetakan madura poster,percetakan madura kalender,percetakan madura brosur,percetakan madura buku,percetakan madura buku agenda,percetakan madura buku kenangan,percetakan madura katalog,percetakan madura sticker,percetakan madura kalender meja,percetakan sampang,percetakn sampang kotak kue,percetakan sampang paper bag,percetakan sampang murah,percetakan sampang termurah,percetakan sampang undangan,percetakan sampang poster,percetakan sampang kalender,percetakan sampang brosur,percetakan sampang buku,percetakan sampang buku agenda,percetakan sampang buku kenangan,percetakan sampang katalog,percetakan bojonegorosampang sticker,percetakan sampang kalender meja,percetakan sumenep,percetakn sumenep kotak kue,percetakan sumenep paper bag,percetakan sumenep murah,percetakan sumenep termurah,percetakan sumenep undangan,percetakan sumenep poster,percetakan sumenep kalender,percetakan sumenep brosur,percetakan sumenep buku,percetakan sumenep buku agenda,percetakan sumenep buku kenangan,percetakan sumenep katalog,percetakan sumenep sticker,percetakan sumenep kalender meja,percetakan siak,percetakn bsiak kotak kue,percetakan siak paper bag,percetakan siak murah,percetakan siak termurah,percetakan siak undangan,percetakan siak poster,percetakan bojonegoro kalender,percetakan siak brosur,percetakan siak buku,percetakan siak buku agenda,percetakan siak buku kenangan,percetakan siak katalog,percetakan siak sticker,percetakan siak kalender meja,percetakan majene,percetakn majene kotak kue,percetakan majene paper bag,percetakan majene murah,percetakan majene termurah,percetakan majene undangan,percetakan majene poster,percetakan majene kalender,percetakan majene brosur,percetakan majene buku,percetakan majene buku agenda,percetakan majene buku kenangan,percetakan majene katalog,percetakan majene sticker,percetakan majene kalender meja,percetakan mamasa,percetakn mamasa kotak kue,percetakan mamasa paper bag,percetakan mamasa murah,percetakan mamasa termurah,percetakan mamasa undangan,percetakan mamasa poster,percetakan mamasa kalender,percetakan mamasa brosur,percetakan mamasa buku,percetakan mamasa buku agenda,percetakan mamasa buku kenangan,percetakan mamasa katalog,percetakan mamasa sticker,percetakan mamasa kalender meja,percetakan mamuju,percetakanmamuju,percetakn mamuju kotak kue,percetakan mamuju paper bag,percetakan mamuju murah,percetakan mamuju termurah,percetakan mamuju undangan,percetakan mamuju poster,percetakan mamuju kalender,percetakan mamuju brosur,percetakan mamuju buku,percetakan mamuju buku agenda,percetakan mamuju buku kenangan,percetakan mamuju katalog,percetakan mamuju sticker,percetakan mamuju kalender mejapercetakan mamuju utara,percetakan mamuju utara,percetakn mamuju utara kotak kue,percetakan mamuju utara paper bag,percetakan mamuju utara murah,percetakan mamuju utara termurah,percetakan mamuju utara undangan,percetakan mamuju utara poster,percetakan mamuju utara kalender,percetakan mamuju utara brosur,percetakan mamuju utara buku,percetakan mamuju utara buku agenda,percetakan mamuju utara buku kenangan,percetakan mamuju utara katalog,percetakan mamuju utara sticker,percetakan mamuju utara kalender mejapercetakan polewali mandar,percetakan polewali mandar,percetakn polewali mandar kotak kue,percetakan polewali mandar paper bag,percetakan polewali mandar murah,percetakan polewali mandar termurah,percetakan polewali mandar undangan,percetakan polewali mandar poster,percetakan polewali mandar kalender,percetakan polewali mandar brosur,percetakan polewali mandar buku,percetakan polewali mandar buku agenda,percetakan polewali mandar buku kenangan,percetakan polewali mandar katalog,percetakan polewali mandar sticker,percetakan polewali mandar kalender mejapercetakan sulawesi barat,percetakan sulawesi barat amplop,percetakn sulawesi barat kotak kue,percetakan sulawesi barat paper bag,percetakan sulawesi barat murah,percetakan sulawesi barat termurah,percetakan sulawesi barat undangan,percetakan sulawesi barat poster,percetakan sulawesi barat kalender,percetakan sulawesi barat brosur,percetakan sulawesi barat buku,percetakan sulawesi barat buku agenda,percetakan sulawesi barat buku kenangan,percetakan sulawesi barat katalog,percetakan sulawesi barat sticker,percetakan sulawesi barat kalender mejapercetakan papua,percetakan papua amplop,percetaknpapua kotak kue,percetakan papua paper bag,percetakan papua murah,percetakan papua termurah,percetakan papua undangan,percetakan papua poster,percetakan papua kalender,percetakan papua brosur,percetakan papua buku,percetakan papua buku agenda,percetakan papua buku kenangan,percetakan papua katalog,percetakan papua sticker,percetakan papua kalender mejapercetakan manokwari,percetakan manokwari amplop,percetakn manokwari kotak kue,percetakan manokwari paper bag,percetakan manokwari murah,percetakan manokwari termurah,percetakan manokwari undangan,percetakan manokwari poster,percetakan manokwari kalender,percetakan manokwari brosur,percetakan manokwari buku,percetakan manokwari buku agenda,percetakan manokwari buku kenangan,percetakan manokwari katalog,percetakan manokwari sticker,percetakan manokwari kalender mejapercetakan buwol,percetakan buwol amplop,percetakn buwol kotak kue,percetakan buwol paper bag,percetakan buwol murah,percetakan buwol termurah,percetakan buwol undangan,percetakan mamasabuwol poster,percetakan buwol kalender,percetakan buwol brosur,percetakan mamasabuwol buku,percetakan buwol buku agenda,percetakan buwol buku kenangan,percetakan buwol katalog,percetakan mamasabuwol sticker,percetakan mamasabuwol kalender mejapercetakan donggala,percetakan donggala,percetakn donggala kotak kue,percetakan donggala paper bag,percetakan donggala murah,percetakan donggala termurah,percetakan donggala undangan,percetakan donggala poster,percetakan donggala kalender,percetakan donggala brosur,percetakan donggala buku,percetakan donggala buku agenda,percetakan donggala buku kenangan,percetakan donggala katalog,percetakan donggala sticker,percetakan donggala kalender mejapercetakan kota palu,percetakan kota palu amplop,percetakn kota palu kotak kue,percetakan kota palu paper bag,percetakan kota palu murah,percetakan kota palu termurah,percetakan kota palu undangan,percetakan kota palu poster,percetakan kota palu kalender,percetakan kota palu brosur,percetakan kota palu buku,percetakan kota palu buku agenda,percetakan kota palu buku kenangan,percetakan kota palu katalog,percetakan kota palu sticker,percetakan kota palu kalender mejapercetakan morowali,percetakan morowali amplop,percetakn morowali kotak kue,percetakan morowali paper bag,percetakan morowali murah,percetakan morowali termurah,percetakan morowali undangan,percetakan mamasa poster,percetakan morowali kalender,percetakan morowali brosur,percetakan morowali buku,percetakan morowali buku agenda,percetakan morowali buku kenangan,percetakan morowali katalog,percetakan morowali sticker,percetakan morowali kalender mejapercetakan paringi mautong,percetakan paringi mautong amplop,percetakn paringi mautong kotak kue,percetakan paringi mautong paper bag,percetakan paringi mautong murah,percetakan paringi mautong termurah,percetakan paringi mautong undangan,percetakan paringi mautong poster,percetakan paringi mautong kalender,percetakan paringi mautong brosur,percetakan paringi mautong buku,percetakan paringi mautong buku agenda,percetakan paringi mautong buku kenangan,percetakan paringi mautong katalog,percetakan paringi mautong sticker,percetakan paringi mautong kalender mejapercetakan poso,percetakan poso amplop,percetakn poso kotak kue,percetakan poso paper bag,percetakan poso murah,percetakan poso termurah,percetakan poso undangan,percetakan poso poster,percetakan poso kalender,percetakan poso brosur,percetakan poso buku,percetakan poso buku agenda,percetakan poso buku kenangan,percetakan poso katalog,percetakan poso sticker,percetakan poso kalender mejapercetakan toli - toli,percetakan toli - toli,percetakn toli - toli kotak kue,percetakan toli - toli paper bag,percetakan toli - toli murah,percetakan toli - toli termurah,percetakan toli - toli undangan,percetakan toli - toli poster,percetakan toli - toli kalender,percetakan toli - toli brosur,percetakan toli - toli buku,percetakan toli - toli buku agenda,percetakan toli - toli buku kenangan,percetakan toli - toli katalog,percetakan toli - toli sticker,percetakan toli - toli kalender mejapercetakan kediri,percetakan kediri amplop,percetakn kediri kotak kue,percetakan kediri paper bag,percetakan kediri murah,percetakan kediri termurah,percetakan kediri undangan,percetakan kediri poster,percetakan kediri kalender,percetakan bojonegoro brosur,percetakan kediri buku,percetakan kediri buku agenda,percetakan kediri buku kenangan,percetakan kediri katalog,percetakan kediri sticker,percetakan kediri kalender meja,percetakan kota bau-bau,percetakankota bau-bau amplop,percetakn kota bau-bau kotak kue,percetakan kota bau-bau paper bag,percetakan kota bau-bau murah,percetakan bojonegoro termurah,percetakan kota bau-bau undangan,percetakan kota bau-bau poster,percetakan kota bau-bau kalender,percetakan kota bau-bau brosur,percetakan kota bau-bau buku,percetakan kota bau-bau buku agenda,percetakan kota bau-bau buku kenangan,percetakan kota bau-bau katalog,percetakan kota bau-bau sticker,percetakan kota bau-bau kalender meja,percetakan jayapura,percetakan jayapura amplop,percetakn jayapura kotak kue,percetakan jayapura paper bag,percetakan jayapura murah,percetakan jayapura termurah,percetakan jayapura undangan,percetakan jayapura poster,percetakan jayapura kalender,percetakan jayapura brosur,percetakan jayapura buku,percetakan jayapura buku agenda,percetakan jayapura buku kenangan,percetakan jayapura katalog,percetakan jayapura sticker,percetakan jayapura kalender meja,percetakan buton,percetakan buton amplop,percetakn buton kotak kue,percetakan buton paper bag,percetakan buton murah,percetakan buton termurah,percetakan buton undangan,percetakan buton poster,percetakan buton kalender,percetakan buton brosur,percetakan buton buku,percetakan buton buku agenda,percetakan buton buku kenangan,percetakan buton katalog,percetakan buton sticker,percetakan buton kalender meja,percetakan kolaka,percetakan kolaka,percetakn kolaka kotak kue,percetakan kolaka paper bag,percetakan kolaka murah,percetakan kolaka termurah,percetakan kolaka undangan,percetakan kolaka poster,percetakan kolaka kalender,percetakan kolaka brosur,percetakan kolaka buku,percetakan kolaka buku agenda,percetakan kolaka buku kenangan,percetakan kolaka katalog,percetakan kolaka sticker,percetakan kolaka kalender meja,percetakan kolaka utara,percetakan kolaka utara amplop,percetakn kolaka utara kotak kue,percetakan kolaka utara paper bag,percetakan kolaka utara murah,percetakan kolaka utara termurah,percetakan kolaka utara undangan,percetakan kolaka utara poster,percetakan kolaka utara kalender,percetakan kolaka utara brosur,percetakan kolaka utara buku,percetakan kolaka utara buku agenda,percetakan kolaka utara buku kenangan,percetakan kolaka utara katalog,percetakan kolaka utara sticker,percetakan kolaka utara kalender meja,percetakan konawe,percetakan konawe amplop,percetakn konawe kotak kue,percetakan konawe paper bag,percetakan konawe murah,percetakan konawe termurah,percetakan konawe undangan,percetakan konawe poster,percetakan konawe kalender,percetakan konawe brosur,percetakan konawe buku,percetakan konawe buku agenda,percetakan konawe buku kenangan,percetakan konawe katalog,percetakan konawe sticker,percetakan konawe kalender meja,percetakan konawe selatan,percetakan konawe selatan amplop,percetakn konawe selatan kotak kue,percetakan konawe selatan paper bag,percetakan konawe selatan murah,percetakan konawe selatan termurah,percetakan konawe selatan undangan,percetakan konawe selatan poster,percetakan konawe selatan kalender,percetakan konawe selatan brosur,percetakan konawe selatan buku,percetakan konawe selatan buku agenda,percetakan konawe selatan buku kenangan,percetakan konawe selatan katalog,percetakan konawe selatan sticker,percetakan konawe selatan kalender meja,percetakan konawe utara,percetakn konawe utara kotak kue,percetakan konawe utara paper bag,percetakan konawe utara murah,percetakan konawe utara termurah,percetakan konawe utara undangan,percetakan konawe utara poster,percetakan konawe utara kalender,percetakan konawe utara brosur,percetakan konawe utara buku,percetakan konawe utara buku agenda,percetakan konawe utara buku kenangan,percetakan konawe utara katalog,percetakan konawe utara sticker,percetakan konawe utara kalender meja,percetakan kota kendari,percetakn kota kendari kotak kue,percetakan kota kendari paper bag,percetakan kota kendari murah,percetakan kota kendari termurah,percetakan kota kendari undangan,percetakan kota kendari poster,percetakan kota kendari kalender,percetakan kota kendari brosur,percetakan kota kendari buku,percetakan kota kendari buku agenda,percetakan kota kendari buku kenangan,percetakan kota kendari katalog,percetakan kota kendari sticker,percetakan kota kendari kalender meja,percetakan bangkalan,percetakn bangkalan kotak kue,percetakan bangkalan paper bag,percetakan bangkalan murah,percetakan bangkalan termurah,percetakan bangkalan undangan,percetakan bangkalan poster,percetakan bangkalan kalender,percetakan bangkalan brosur,percetakan bangkalan buku,percetakan bangkalan buku agenda,percetakan bangkalan buku kenangan,percetakan bangkalan katalog,percetakan bangkalan sticker,percetakan bangkalan kalender meja,percetakan wakatobi,percetakn wakatobi kotak kue,percetakan wakatobi paper bag,percetakan wakatobi murah,percetakan wakatobi termurah,percetakan wakatobi undangan,percetakan wakatobi poster,percetakan wakatobi kalender,percetakan wakatobi brosur,percetakan wakatobi buku,percetakan wakatobi buku agenda,percetakan wakatobi buku kenangan,percetakan wakatobi katalog,percetakan wakatobi sticker,percetakan wakatobi kalender meja,percetakan sulawesi tenggara,percetakn sulawesi tenggara kotak kue,percetakan sulawesi tenggara paper bag,percetakan sulawesi tenggara murah,percetakan sulawesi tenggara termurah,percetakan sulawesi tenggara undangan,percetakan sulawesi tenggara poster,percetakan sulawesi tenggara kalender,percetakan sulawesi tenggara brosur,percetakan sulawesi tenggara buku,percetakan sulawesi tenggara buku agenda,percetakan sulawesi tenggara buku kenangan,percetakan sulawesi tenggara katalog,percetakan sulawesi tenggara sticker,percetakan sulawesi tenggara kalender meja,percetakan sulawesi utara,percetakn sulawesi utara kotak kue,percetakan sulawesi utara paper bag,percetakan sulawesi utara murah,percetakan sulawesi utara termurah,percetakan sulawesi utara undangan,percetakan sulawesi utara poster,percetakan sulawesi utara kalender,percetakan sulawesi utara brosur,percetakan sulawesi utara buku,percetakan sulawesi utara buku agenda,percetakan sulawesi utara buku kenangan,percetakan sulawesi utara katalog,percetakan sulawesi utara sticker,percetakan sulawesi utara kalender meja,percetakan aceh barat daya,percetakn aceh barat daya,percetakan aceh barat daya,percetakan aceh barat daya murah,percetakan aceh barat daya termurah,percetakan lombok undangan,percetakan aceh barat daya poster,percetakan aceh barat daya kalender,percetakan aceh barat daya brosur,percetakan poster aceh barat daya,percetakan aceh barat daya buku agenda,percetakan buku kenangan,percetakan aceh barat daya katalog,percetakan aceh barat daya sticker,percetakan aceh barat daya kalender meja,percetakan aceh besar,percetakn aceh besar,percetakan aceh besar,percetakan aceh besar murah,percetakan aceh besar termurah,percetakan aceh besar undangan,percetakan aceh besar poster,percetakan aceh besar kalender,percetakan aceh besar brosur,percetakan aceh besarlombok buku,percetakan aceh besar buku agenda,percetakan aceh besar buku kenangan,percetakan aceh besar katalog,percetakan aceh besar sticker,percetakan aceh besar kalender meja,percetakan aceh jaya,percetakn aceh jaya kotak kue,percetakan aceh jaya paper bag,percetakan aceh jaya murah,percetakan aceh jaya termurah,percetakan aceh jaya undangan,percetakan aceh jaya poster,percetakan aceh jaya kalender,percetakan aceh jaya brosur,percetakan aceh jaya buku,percetakan aceh jaya buku agenda,percetakan aceh jaya buku kenangan,percetakan aceh jaya katalog,percetakan aceh jaya sticker,percetakan aceh jaya kalender meja,percetakan mojokerto,percetakn mojokerto kotak kue,percetakan mojokerto paper bag,percetakan mojokerto murah,percetakan mojokerto termurah,percetakan mojokerto undangan,percetakan mojokerto poster,percetakan mojokerto kalender,percetakan mojokerto brosur,percetakan mojokerto buku,percetakan mojokerto buku agenda,percetakan mojokerto buku kenangan,percetakan mojokerto katalog,percetakan mojokerto sticker,percetakan mojokerto kalender meja,percetakan jombang,percetakn lombok,percetakan lombok,percetakan lombok murah,percetakan lombok termurah,percetakan lombok undangan,percetakan lombok poster,percetakan lombok kalender,percetakan lombok brosur,percetakan lombok buku,percetakan lombok buku agenda,percetakan lombok buku kenangan,percetakan lombok katalog,percetakan lombok sticker,percetakan lombok kalender meja,percetakan bondowoso,percetakn bondowoso,percetakan bondowoso,percetakan bondowoso murah,percetakan bondowoso termurah,percetakan bondowoso undangan,percetakan bondowoso poster,percetakan bondowoso kalender,percetakan bondowoso brosur,percetakan bondowoso buku,percetakan bondowoso buku agenda,percetakan bondowoso buku kenangan,percetakan bondowoso katalog,percetakan bondowoso sticker,percetakan bondowoso kalender meja,percetakan probolingo,percetakn probolingo,percetakan probolingo,percetakan probolingo murah,percetakan probolingo termurah,percetakan probolingo undangan,percetakan probolingo poster,percetakan probolingo kalender,percetakan probolingo brosur,percetakan probolingo buku,percetakan probolingo buku agenda,percetakan probolingo buku kenangan,percetakan probolingo katalog,percetakan probolingo sticker,percetakan probolingo kalender meja,percetakan jember,percetakn jember kotak kue,percetakan jember,percetakan jember murah,percetakan jember termurah,percetakan jember undangan,percetakan jember poster,percetakan jember kalender,percetakan jember brosur,percetakan jember buku,percetakan jember buku agenda,percetakan jember buku kenangan,percetakan jember katalog,percetakan jember sticker,percetakan jember kalender meja,percetakan bayuwangi,percetakn bayuwangi kotak kue,percetakan bayuwangi paper bag,percetakan bayuwangi murah,percetakan bayuwangi termurah,percetakan bayuwangi undangan,percetakan bayuwangi poster,percetakan bayuwangi kalender,percetakan bayuwangi brosur,percetakan bayuwangi buku,percetakan bayuwangi buku agenda,percetakan bayuwangi buku kenangan,percetakan bayuwangi katalog,percetakan bayuwangi sticker,percetakan bayuwangi kalender meja,percetakan aceh utara,percetakn aceh utara kotak kue,percetakan aceh utara paper bAg,percetakan aceh utara murah,percetakan aceh utara termurah,percetakan aceh utara undangan,percetakan aceh utara poster,percetakan aceh utara kalender,percetakan aceh utara brosur,percetakan aceh utara buku,percetakan aceh utara buku agenda,percetakan aceh utara buku kenangan,percetakan aceh utara katalog,percetakan aceh utara sticker,percetakan aceh utara kalender meja,perctakan kalimatan timur,percetakn kalimatan timur kotak kue,percetakan kalimatan timur paper bag,percetakan kalimatan timur murah,percetakan kalimatan timur termurah,percetakan kalimatan timur undangan,percetakan kalimatan timur poster,percetakan kalimatan timur kalender,percetakan kalimatan timur brosur,percetakan kalimatan timur buku,percetakan kalimatan timur buku agenda,percetakan kalimatan timur buku kenangan,percetakan kalimatan timur katalog,percetakan kalimatan timur sticker,percetakan kalimatan timur kalender meja,percetakan riau,percetakn riau kotak kue,percetakan riau paper bag,percetakan riau murah,percetakan riau termurah,percetakan riau undangan,percetakan riau poster,percetakan riau kalender,percetakan riau brosur,percetakan riau buku,percetakan riau buku agenda,percetakan riau buku kenangan,percetakan riau katalog,percetakan riau sticker,percetakan riau kalender meja,percetakan nganjuk,percetakn nganjuk kotak kue,percetakan nganjuk paper bag,percetakan nganjuk murah,percetakan nganjuk termurah,percetakan nganjuk undangan,percetakan nganjuk poster,percetakan nganjuk kalender,percetakan nganjuk brosur,percetakan nganjuk buku,percetakan nganjuk buku agenda,percetakan nganjuk buku kenangan,percetakan nganjuk katalog,percetakan nganjuk sticker,percetakan nganjuk kalender meja,percetakan madiun,percetakn madiun kotak kue,percetakan riaumadiun paper bag,percetakan madiun murah,percetakan madiun termurah,percetakan madiun undangan,percetakan madiun poster,percetakan madiun kalender,percetakan madiun brosur,percetakan madiun buku,percetakan madiun buku agenda,percetakan madiun buku kenangan,percetakan madiun katalog,percetakan madiun sticker,percetakan madiun kalender meja,percetakan ponorogo,percetakn ponorogo kotak kue,percetakan ponorogo paper bag,percetakan ponorogo murah,percetakan ponorogo termurah,percetakan ponorogo undangan,percetakan ponorogo poster,percetakan ponorogo kalender,percetakan ponorogo brosur,percetakan ponorogo buku,percetakan ponorogo buku agenda,percetakan ponorogo buku kenangan,percetakan ponorogo katalog,percetakan ponorogo sticker,percetakan ponorogo kalender meja,percetakan ngawi,percetakn ngawi kotak kue,percetakan ngawi paper bag,percetakan ngawi murah,percetakan ngawi termurah,percetakan ngawi undangan,percetakan ngawi poster,percetakan ngawi kalender,percetakan ngawi brosur,percetakan ngawi buku,percetakan ngawi buku agenda,percetakan ngawi buku kenangan,percetakan ngawi katalog,percetakan ngawi sticker,percetakan ngawi kalender meja,percetakan pacitan,percetakn pacitan kotak kue,percetakan pacitan paper bag,percetakan pacitan murah,percetakan pacitan termurah,percetakan pacitan undangan,percetakan pacitan poster,percetakan pacitan kalender,percetakan pacitan brosur,percetakan pacitan buku,percetakan pacitan buku agenda,percetakan pacitan buku kenangan,percetakan pacitan katalog,percetakan pacitan sticker,percetakan pacitan kalender meja,percetakan lamongan,percetakn lamongan kotak kue,percetakan lamongan paper bag,percetakan lamongan murah,percetakan lamongan termurah,percetakan lamongan undangan,percetakan lamongan poster,percetakan lamongan kalender,percetakan lamongan brosur,percetakan lamongan buku,percetakan lamongan buku agenda,percetakan lamongan buku kenangan,percetakan lamongan katalog,percetakan lamongan sticker,percetakan lamongan kalender meja,percetakan gersik,percetakn gersik kotak kue,percetakan gersik paper bag,percetakan gersik murah,percetakan gersik termurah,percetakan gersik undangan,percetakan gersik poster,percetakan gersik kalender,percetakan gersik brosur,percetakan gersik buku,percetakan gersik buku agenda,percetakan gersik buku kenangan,percetakan gersik katalog,percetakan gersik sticker,percetakan gersik kalender meja,percetakan tuban,percetakn riau tuban kue,percetakan tuban paper bag,percetakan tuban murah,percetakan tuban termurah,percetakan tuban undangan,percetakan tuban poster,percetakan tuban kalender,percetakan tuban brosur,percetakan tuban buku,percetakan tuban buku agenda,percetakan tuban buku kenangan,percetakan tuban katalog,percetakan tuban sticker,percetakan tuban kalender meja,percetakan sidoarjo,percetakn sidoarjo kotak kue,percetakan sidoarjo paper bag,percetakan sidoarjo murah,percetakan sidoarjo termurah,percetakan sidoarjo undangan,percetakan sidoarjo poster,percetakan sidoarjo kalender,percetakan sidoarjo brosur,percetakan sidoarjo buku,percetakan sidoarjo buku agenda,percetakan sidoarjo buku kenangan,percetakan sidoarjo katalog,percetakan sidoarjo sticker,percetakan sidoarjo kalender meja,percetakan pasuruan,percetakn pasuruan kotak kue,percetakan pasuruan paper bag,percetakan pasuruan murah,percetakan pasuruan termurah,percetakan pasuruan undangan,percetakan pasuruan poster,percetakan pasuruan kalender,percetakan pasuruan brosur,percetakan pasuruan buku,percetakan pasuruan buku agenda,percetakan pasuruan buku kenangan,percetakan pasuruan katalog,percetakan pasuruan sticker,percetakan pasuruan kalender meja,percetakan bojonegoro,percetakn bojonegoro kotak kue,percetakan bojonegoro paper bag,percetakan bojonegoro murah,percetakan bojonegoro termurah,percetakan bojonegoro undangan,percetakan bojonegoro poster,percetakan bojonegoro kalender,percetakan bojonegoro brosur,percetakan bojonegoro buku,percetakan bojonegoro buku agenda,percetakan bojonegoro buku kenangan,percetakan bojonegoro katalog,percetakan bojonegoro sticker,percetakan bojonegoro kalender meja,percetakan bireuen,percetakan bireuen,percetakan bireuen murah,percetakan bireuen termurah,percetakan bireuen undangan,percetakan bireuen poster,percetakan bireuen kalender,percetakan bireuen brosur,percetakan bireuen buku,percetakan bireuen buku agenda,percetakan bireuen buku kenangan,percetakan bireuen katalog,percetakan bireuen sticker,percetakan bireuen kalender meja,percetakan gaya lues,percetakan gaya lues,percetakan gaya lues murah,percetakan gaya lues termurah,percetakan gaya lues undangan,percetakan gaya lues poster,percetakan gaya lues kalender,percetakan gaya lues brosur,percetakan gaya lues buku,percetakan gaya lues buku agenda,percetakan gaya lues buku kenangan,percetakan gaya lues katalog,percetakan gaya lues sticker,percetakan gaya lues kalender meja,percetakan kota langsa,percetakan kota langsa,percetakan kota langsa murah,percetakan kota langsa termurah,percetakan kota langsa undangan,percetakan kota langsa poster,percetakan kota langsa kalender,percetakan kota langsa brosur,percetakan kota langsa buku,percetakan kota langsa buku agenda,percetakan kota langsa buku kenangan,percetakan kota langsa katalog,percetakan kota langsa sticker,percetakan kota langsa kalender meja,percetakan kota banda aceh,percetakan kota banda aceh,percetakan kota banda aceh murah,percetakan kota banda aceh termurah,percetakan kota banda aceh undangan,percetakan kota banda aceh poster,percetakan kota banda aceh kalender,percetakan kota banda aceh brosur,percetakan kota banda aceh buku,percetakan kota banda aceh buku agenda,percetakan kota banda aceh buku kenangan,percetakan kota banda aceh katalog,percetakan kota banda aceh sticker,percetakan kota banda aceh kalender meja,percetakan kota sabang,percetakan kota sabang,percetakan kota sabang murah,percetakan kota sabang termurah,percetakan kota sabang undangan,percetakan kota sabang poster,percetakan kota sabang kalender,percetakan bungokota sabang brosur,percetakan kota sabang buku,percetakan kota sabang buku agenda,percetakan kota sabang buku kenangan,percetakan kota sabang katalog,percetakan kota sabang sticker,percetakan kota sabang kalender meja,percetakan kota lhokseumawe,percetakan kota lhokseumawe,percetakan kota lhokseumawe murah,percetakan bungokota lhokseumawe termurah,percetakan kota lhokseumawe undangan,percetakan kota lhokseumawe poster,percetakan kota lhokseumawe kalender,percetakan kota lhokseumawe brosur,percetakan kota lhokseumawe buku,percetakan kota lhokseumawe buku agenda,percetakan kota lhokseumawe buku kenangan,percetakan kota lhokseumawe katalog,percetakan kota lhokseumawe sticker,percetakan kota lhokseumawe kalender meja,percetakan subulussalam,percetakan subulussalam,percetakan subulussalam murah,percetakan subulussalam termurah,percetakan subulussalam undangan,percetakan subulussalam poster,percetakan subulussalam kalender,percetakan subulussalam brosur,percetakan subulussalam buku,percetakan subulussalam buku agenda,percetakan subulussalam buku kenangan,percetakan subulussalam katalog,percetakan subulussalam sticker,percetakan subulussalam kalender meja,percetakan bau-bau,percetakan bau-bau,percetakan bau-bau murah,percetakan bau-bau termurah,percetakan bungobau-bau undangan,percetakan bau-bau poster,percetakan bau-bau kalender,percetakan bau-bau brosur,percetakan bau-bau buku,percetakan bau-bau buku agenda,percetakan bau-bau buku kenangan,percetakan bau-bau katalog,percetakan bau-bau sticker,percetakan bau-bau kalender meja,percetakan kendari,percetakan kendari,percetakan kendari murah,percetakan kendari termurah,percetakan kendari undangan,percetakan kendari poster,percetakan kendari kalender,percetakan kendari brosur,percetakan kendari buku,percetakan kendari buku agenda,percetakan kendari buku kenangan,percetakan kendari katalog,percetakan kendari sticker,percetakan kendari kalender meja,percetakan balikpapan,percetakan balikpapan,percetakan balikpapan murah,percetakan balikpapan termurah,percetakan balikpapan undangan,percetakan balikpapan poster,percetakan balikpapan kalender,percetakan balikpapan brosur,percetakan balikpapan buku,percetakan balikpapan buku agenda,percetakan balikpapan buku kenangan,percetakan balikpapan katalog,percetakan balikpapan sticker,percetakan balikpapan kalender meja,percetakan samarinda,percetakan samarinda,percetakan samarinda murah,percetakan bungosamarinda termurah,percetakan samarinda undangan,percetakan samarinda poster,percetakan samarinda kalender,percetakan samarinda brosur,percetakan bungo buku,percetakan samarinda buku agenda,percetakan samarinda buku kenangan,percetakan samarinda katalog,percetakan samarinda sticker,percetakan samarinda kalender meja,percetakan tengarong,percetakan tengarong,percetakan tengarong murah,percetakan tengarong termurah,percetakan tengarong undangan,percetakan tengarong poster,percetakan tengarong kalender,percetakan tengarong brosur,percetakan tengarong buku,percetakan tengarong buku agenda,percetakan tengarong buku kenangan,percetakan tengarong katalog,percetakan tengarong sticker,percetakan tengarong kalender meja,percetakan bontang,percetakan bontang murah,percetakan bontang termurah,percetakan bontang undangan,percetakan bontang poster,percetakan bontang kalender,percetakan bontang brosur,percetakan bungo buku,percetakan bontang buku agenda,percetakan bontang buku kenangan,percetakan bontang katalog,percetakan bontang sticker,percetakan bontang kalender meja,percetakan kutai timur,percetakan kutai timur amplop,percetakan kutai timur murah,percetakan kutai timur termurah,percetakan kutai timur undangan,percetakan kutai timur poster,percetakan kutai timur kalender,percetakan kutai timur brosur,percetakan kutai timur buku,percetakan kutai timur buku agenda,percetakan kutai timur buku kenangan,percetakan kutai timur katalog,percetakan kutai timur sticker,percetakan kutai timur kalender meja,percetakan kutai barat,percetakan kutai barat amplop,percetakan kutai barat murah,percetakan kutai barat termurah,percetakan kutai barat undangan,percetakan kutai barat poster,percetakan kutai barat kalender,percetakan kutai barat brosur,percetakan kutai barat buku,percetakan kutai barat buku agenda,percetakan kutai barat buku kenangan,percetakan kutai barat katalog,percetakan kutai barat sticker,percetakan kutai barat kalender meja,percetakan kutai kartanegara,percetakan kutai kartanegara amplop,percetakan kutai kartanegara murah,percetakan kutai kartanegara termurah,percetakan kutai kartanegara undangan,percetakan bungo poster,percetakan kutai kartanegara kalender,percetakan bungokutai kartanegara brosur,percetakan kutai kartanegara buku,percetakan kutai kartanegara buku agenda,percetakan kutai kartanegara buku kenangan,percetakan kutai kartanegara katalog,percetakan kutai kartanegara sticker,percetakan kutai kartanegara kalender meja,percetakan kotak kue bali,percetakan bali amplop,percetakan bali murah,percetakan bali termurah,percetakan bali undangan,percetakan bali poster,percetakan bali kalender,percetakan bali brosur,percetakan bali buku,percetakan bali buku agenda,percetakan bali buku kenangan,percetakan bali katalog,percetakan bali sticker,percetakan bali kalender meja,percetakan denpasar,percetakan denpasar amplop,percetakan denpasar murah,percetakan denpasar termurah,percetakan denpasar undangan,percetakan denpasar poster,percetakan denpasar kalender,percetakan denpasar brosur,percetakan denpasar buku,percetakan denpasar buku agenda,percetakan denpasar buku kenangan,percetakan denpasar katalog,percetakan denpasar sticker,percetakan denpasar kalender meja,percetakan mataram,percetakan mataram amplop,percetakan mataram murah,percetakan mataram termurah,percetakan mataram undangan,percetakan mataram poster,percetakan mataram kalender,percetakan mataram brosur,percetakan bungomataram buku,percetakan mataram buku agenda,percetakan mataram buku kenangan,percetakan mataram katalog,percetakan mataram sticker,percetakan mataram kalender meja,percetakan lombok,percetakan lombok amplop,percetakan lombok murah,percetakan lombok termurah,percetakan lombok undangan,percetakan lombok poster,percetakan lombok kalender,percetakan lombok brosur,percetakan lombok buku,percetakan lombok buku agenda,percetakan lombok buku kenangan,percetakan lombok katalog,percetakan lombok sticker,percetakan lombok kalender meja,percetakan belitar,percetakan belitar amplop,percetakan belitar kotak kue,percetakan belitar murah,percetakan belitar termurah,percetakan belitar undangan,percetakan belitar poster,percetakan belitar kalender,percetakan belitar brosur,percetakan belitar buku,percetakan belitar buku agenda,percetakan belitar buku kenangan,percetakan belitar katalog,percetakan belitar sticker,percetakan belitar kalender meja,percetakan tulungagung,percetakan tulungagung amplop,percetakan tulungagung kotak kue,percetakan tulungagung murah,percetakan tulungagung termurah,percetakan tulungagung undangan,percetakan tulungagung poster,percetakan tulungagung kalender,percetakan tulungagung brosur,percetakan tulungagung buku,percetakan tulungagung buku agenda,percetakan tulungagung buku kenangan,percetakan tulungagung katalog,percetakan tulungagung sticker,percetakan tulungagung kalender meja,percetakan kerian,percetakan kerian amplop,percetakan kerian kotak kue,percetakan kerian murah,percetakan kerian termurah,percetakan kerian undangan,percetakan kerian poster,percetakan kerian kalender,percetakan kerian brosur,percetakan kerian buku,percetakan kerian buku agenda,percetakan kerian buku kenangan,percetakan kerian katalog,percetakan kerian sticker,percetakan kerian kalender meja,percetakan Driyorejo gersik,percetakan kerian amplop,percetakan Driyorejo gersik kotak kue,percetakan Driyorejo gersik murah,percetakan Driyorejo gersik termurah,percetakan Driyorejo gersik undangan,percetakan Driyorejo gersik poster,percetakan Driyorejo gersik kalender,percetakan Driyorejo gersik brosur,percetakan Driyorejo gersik buku,percetakan Driyorejo gersik buku agenda,percetakan Driyorejo gersik buku kenangan,percetakan Driyorejo gersik katalog,percetakan Driyorejo gersik sticker,percetakan Driyorejo gersik kalender meja,percetakan candi lontar,percetakan candi lontar amplop,percetakan candi lontar kotak kue,percetakan candi lontar murah,percetakan candi lontar termurah,percetakan candi lontar undangan,percetakan candi lontar poster,percetakan candi lontar kalender,percetakan candi lontar brosur,percetakan candi lontar buku,percetakan candi lontar buku agenda,percetakan candi lontar buku kenangan,percetakan candi lontar katalog,percetakan candi lontar sticker,percetakan candi lontar kalender meja,percetakan wiyung surabaya,percetakan wiyung surabaya amplop,percetakan wiyung surabaya kotak kue,percetakan wiyung surabaya murah,percetakan wiyung surabaya termurah,percetakan wiyung surabaya undangan,percetakan kerianwiyung surabaya poster,percetakan wiyung surabaya kalender,percetakan wiyung surabaya brosur,percetakan wiyung surabaya buku,percetakan wiyung surabaya buku agenda,percetakan wiyung surabaya buku kenangan,percetakan wiyung surabaya katalog,percetakan wiyung surabaya wiyung surabaya,percetakan wiyung surabaya kalender meja,percetakan kedurus surabaya,percetakan kedurus surabaya amplop,percetakan kedurus surabaya kotak kue,percetakan kedurus surabaya murah,percetakan kerian termurah,percetakan kedurus surabaya undangan,percetakan kedurus surabaya poster,percetakan kedurus surabaya kalender,percetakan kedurus surabaya brosur,percetakan kedurus surabaya buku,percetakan kedurus surabaya buku agenda,percetakan kedurus surabaya buku kenangan,percetakan kedurus surabaya katalog,percetakan kedurus surabaya sticker,percetakan kedurus surabaya kalender meja,percetakan karang pilang surabaya,percetakan karang pilang surabaya amplop,percetakan karang pilang surabaya kotak kue,percetakan karang pilang surabaya murah,percetakan karang pilang surabaya termurah,percetakan karang pilang surabaya undangan,percetakan karang pilang surabaya poster,percetakan karang pilang surabaya kalender,percetakan karang pilang surabaya brosur,percetakan karang pilang surabaya buku,percetakan karang pilang surabaya buku agenda,percetakan karang pilang surabaya buku kenangan,percetakan karang pilang surabaya katalog,percetakan karang pilang surabaya sticker,percetakan karang pilang surabaya kalender meja,percetakan gunungsari surabaya,percetakan gunungsari surabaya amplop,percetakan gunungsari surabaya kotak kue,percetakan gunungsari surabaya murah,percetakan gunungsari surabaya termurah,percetakan gunungsari surabaya undangan,percetakan gunungsari surabaya poster,percetakan gunungsari surabaya kalender,percetakan gunungsari surabaya brosur,percetakan gunungsari surabaya buku,percetakan gunungsari surabaya buku agenda,percetakan gunungsari surabaya buku kenangan,percetakan gunungsari surabaya katalog,percetakan gunungsari surabaya sticker,percetakan gunungsari surabaya kalender meja,percetakan sepanjang sidoarjo,percetakan sepanjang sidoarjo amplop,percetakan sepanjang sidoarjo kotak kue,percetakan sepanjang sidoarjo murah,percetakan sepanjang sidoarjo termurah,percetakan sepanjang sidoarjo undangan,percetakan sepanjang sidoarjo poster,percetakan sepanjang sidoarjo kalender,percetakan sepanjang sidoarjo brosur,percetakan sepanjang sidoarjo buku,percetakan sepanjang sidoarjo buku agenda,percetakan sepanjang sidoarjo buku kenangan,percetakan sepanjang sidoarjo katalog,percetakan kerian sepanjang sidoarjo,percetakan sepanjang sidoarjo kalender meja,percetakan Jl.A.Ayani surabaya,percetakan Jl.A.Ayani surabaya amplop,percetakan Jl.A.Ayani surabaya kotak kue,percetakan Jl.A.Ayani surabaya murah,percetakan Jl.A.Ayani surabaya termurah,percetakan Jl.A.Ayani surabaya undangan,percetakan Jl.A.Ayani surabaya poster,percetakan Jl.A.Ayani surabaya kalender,percetakan Jl.A.Ayani surabaya brosur,percetakan Jl.A.Ayani surabaya buku,percetakan Jl.A.Ayani surabaya buku agenda,percetakan Jl.A.Ayani surabaya buku kenangan,percetakan Jl.A.Ayani surabaya katalog,percetakan Jl.A.Ayani surabaya sticker,percetakan Jl.A.Ayani surabaya kalender meja,percetakan jemursari surabaya,percetakan jemursari surabaya amplop,percetakan jemursari surabaya kotak kue,percetakan jemursari surabaya murah,percetakan kerian termurah,percetakan jemursari surabaya undangan,percetakan jemursari surabaya poster,percetakan jemursari surabaya kalender,percetakan jemursari surabaya brosur,percetakan jemursari surabaya buku,percetakan jemursari surabaya buku agenda,percetakan jemursari surabaya buku kenangan,percetakan jemursari surabaya katalog,percetakan jemursari surabaya sticker,percetakan jemursari surabaya kalender meja,percetakan rungkut surabaya,percetakan rungkut surabaya amplop,percetakan rungkut surabaya kotak kue,percetakan kerianrungkut surabaya murah,percetakan rungkut surabaya termurah,percetakan rungkut surabaya undangan,percetakan rungkut surabaya poster,percetakan rungkut surabaya kalender,percetakan rungkut surabaya brosur,percetakan rungkut surabaya buku,percetakan rungkut surabaya buku agenda,percetakan rungkut surabaya buku kenangan,percetakan rungkut surabaya katalog,percetakan rungkut surabaya sticker,percetakan rungkut surabaya kalender meja,percetakan lakarsantri surabaya,percetakan lakarsantri surabaya amplop,percetakan lakarsantri surabaya kotak kue,percetakan lakarsantri surabaya murah,percetakan lakarsantri surabaya termurah,percetakan lakarsantri surabaya undangan,percetakan lakarsantri surabaya poster,percetakan lakarsantri surabaya kalender,percetakan lakarsantri surabaya brosur,percetakan lakarsantri surabaya buku,percetakan lakarsantri surabaya buku agenda,percetakan lakarsantri surabaya buku kenangan,percetakan lakarsantri surabaya katalog,percetakan lakarsantri surabaya sticker,percetakan kerian kalender meja,percetakan perak surabaya,percetakan perak surabaya amplop,percetakan perak surabaya kotak kue,percetakan perak surabaya murah,percetakan perak surabaya termurah,percetakan perak surabaya undangan,percetakan perak surabaya poster,percetakan perak surabaya kalender,percetakan perak surabaya brosur,percetakan perak surabaya buku,percetakan perak surabaya buku agenda,percetakan perak surabaya buku kenangan,percetakan perak surabaya katalog,percetakan perak surabaya sticker,percetakan perak surabaya kalender meja,percetakan kenjeran surabaya,percetakan kenjeran surabaya amplop,percetakan kenjeran surabaya kotak kue,percetakan kenjeran surabaya murah,percetakan kenjeran surabaya termurah,percetakan kenjeran surabaya undangan,percetakan kenjeran surabaya poster,percetakan kenjeran surabaya kalender,percetakan kenjeran surabaya brosur,percetakan kenjeran surabaya buku,percetakan kenjeran surabaya buku agenda,percetakan kenjeran surabaya buku kenangan,percetakan kenjeran surabaya katalog,percetakan kenjeran surabaya sticker,percetakan kenjeran surabaya kalender meja,percetakan Jl.basuki rahmat surabaya,percetakan Jl.basuki rahmat surabaya amplop,percetakan Jl.basuki rahmat surabaya kotak kue,percetakan Jl.basuki rahmat surabaya murah,percetakan Jl.basuki rahmat surabaya termurah,percetakan kerian undangan,percetakan kerian poster,percetakan Jl.basuki rahmat surabaya kalender,percetakan Jl.basuki rahmat surabaya brosur,percetakan Jl.basuki rahmat surabaya buku,percetakan Jl.basuki rahmat surabaya buku agenda,percetakan Jl.basuki rahmat surabaya buku kenangan,percetakan Jl.basuki rahmat surabaya katalog,percetakan Jl.basuki rahmat surabaya sticker,percetakan Jl.basuki rahmat surabaya kalender meja,percetakan margomulyo surabaya,percetakan margomulyo surabaya amplop,percetakan margomulyo surabaya kotak kue,percetakan margomulyo surabaya murah,percetakan margomulyo surabaya termurah,percetakan margomulyo surabaya undangan,percetakan margomulyo surabaya poster,percetakan margomulyo surabaya kalender,percetakan margomulyo surabaya brosur,percetakan margomulyo surabaya buku,percetakan margomulyo surabaya buku agenda,percetakan margomulyo surabaya buku kenangan,percetakan margomulyo surabaya katalog,percetakan margomulyo surabaya sticker,percetakan margomulyo surabaya kalender meja,percetakan Jl.HR.Muhammad,percetakan Jl.HR.Muhammad amplop,percetakan Jl.HR.Muhammad kotak kue,percetakan Jl.HR.Muhammad murah,percetakan Jl.HR.Muhammad termurah,percetakan Jl.HR.Muhammad undangan,percetakan Jl.HR.Muhammad poster,percetakan Jl.HR.Muhammad kalender,percetakan Jl.HR.Muhammad brosur,percetakan Jl.HR.Muhammad buku,percetakan Jl.HR.Muhammad buku agenda,percetakan Jl.HR.Muhammad buku kenangan,percetakan Jl.HR.Muhammad katalog,percetakan Jl.HR.Muhammad sticker,percetakan Jl.HR.Muhammad kalender meja,percetakan Jl.Maijen sungkono,percetakan Jl.Maijen sungkono amplop,percetakan Jl.Maijen sungkono kotak kue,percetakan Jl.Maijen sungkono murah,percetakan Jl.Maijen sungkono termurah,percetakan Jl.Maijen sungkono undangan,percetakan Jl.Maijen sungkono poster,percetakan Jl.Maijen sungkono kalender,percetakan kerian brosur,percetakan Jl.Maijen sungkono buku,percetakan Jl.Maijen sungkono buku agenda,percetakan Jl.Maijen sungkono buku kenangan,percetakan Jl.Maijen sungkono katalog,percetakan Jl.Maijen sungkono sticker.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !